Pesan Ibu Pasien Corona COVID-19 Termuda di Singapura bagi Seluruh Orangtua

Seorang ibu bercerita anaknya yang berusia satu tahun terinfeksi corona covid-19 usai berkunjung ke Eropa.

oleh Komarudin diperbarui 08 Apr 2020, 09:03 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2020, 09:03 WIB
Ilustrasi ibu dan anak
Ilustrasi ibu dan anak (Dok.Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Kasus pandemi corona COVID-19 yang melanda dunia menimbulkan banyak cerita sedih. Salah satunya sedang dirasakan seorang ibu dari pasien COVID-19 termuda di Singapura.

Ryanlizana Celine Ng-Chan itu meminta kepada orangtua untuk bersyukur. Karena ketika anak sakit, tentu orangtuanya yang merasakan paling sakit.

Ibu dari pasien corona COVID-19 termuda itu kemudian membagikan potret anaknya di rumah sakit agar para orangtua bersyukur karena anak-anak mereka bersamanya. Pasalnya, bila terinfeksi, pasien dan keluarganya harus berpisah selama sebulan demi  memutus mata rantai penyebaran COVID-19, seperti dilansir dari AsiaOne, Selasa, 7 April 2020.

Dalam sebuah unggahan pada Minggu, 5 April 2020, Ryanlizana Celine Ng-Chan menulis bahwa putrinya adalah kasus nomor 759, sejauh ini pasien termuda dalam daftar Kementerian Kesehatan Singapura.

Bocah berusia satu tahun itu didiagnosis menderita corona Covid- 19 pada 27 Maret 2020. Menurut dokumen Kementerian Kesehatan, baru-baru ini mereka melakukan perjalanan ke Inggris dan Prancis.

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Bersyukur

Ilustrasi ayah dan anak (iStock)
Ilustrasi ayah dan anak (iStock)

Dalam sebuah unggahan di Facebook yang telah dihapus, Ng-Chan menulis bahwa membaca banyak orangtua mengeluh karena harus menghabiskan sebulan penuh dengan anak/ anak-anak mereka hingga membuatnya ingin menempelkan selotip di mulut mereka.

"Bersyukurlah anakmu/anak-anakku/ tidak terbatas pada empat dinding di rumah sakit," kata perempuan itu.

Ng-Chan menulis bahwa dia berharap foto putrinya yang menangis mendapatkan tes darah kedua akan menjadi peringatan bagi orangtua. "Jika kalian masih membiarkan anak-anakmu berlarian di taman bermain sementara kamu duduk di sana menonton mereka dan mengobrol dengan orangtua lain, apakah kamu ingin memulai cluster bermain baru?" kata perempuan itu.

Menanggapi netizen yang mengkritiknya karena melakukan perjalanan ke Eropa pada Maret lalu, Ng-Chan menegaskan dalam unggahannya bertujuan untuk menekan pada orangtua bahwa "rumah adalah tempat paling aman".

Menurut Instagram-nya, Ng-Chan sendiri juga ditemukan terinfeksi dan saat ini dirawat dengan putrinya di Rumah Sakit Umum Ng Teng Fong. Kekecewaan Ng-Chan tampaknya didorong oleh pengamatan suaminya bahwa masih ada "banyak anak berlarian di taman bermain". 

Hingga Minggu, 5 April 2020, total kasus virus corona di Singapura menjadi 1.309. Pemerintah Singapura mengetatkan kebijakan demi mencegah penyebaran virus corona yang diberlakukan mulai 7 April 2020.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya