Liputan6.com, Jakarta - Perancang busana ternama Anne Avantie tak jarang membagikan kisah menyentuh nan menginspirasi. Satu di antaranya ketika ia mengenang pasang surut kehidupannya di masa lalu lewat deretan potret.
Istri Joseph Hendry Susilo ini terlihat mengunggah potret yang dibalut sentuhan hitam putih. Dalam potret ada dua kolase potret, pertama diambil 1966 ketika Anne kecil ada di pangkuan sang ibunda tercinta, lalu potret kedua diambil di 2020.
"Mukjizat terjadi bagi orang percaya. Siapa yang bisa memahami jalan hidup seseorang? Siapa yang mengerti rencana Nya di balik derita. Tentu tak seorangpun bisa memahami," tulis Anne dalam unggahan pada Senin, 4 Mei 2020.
Advertisement
Baca Juga
Cerita Anne berlanjut yang mengungkapkan rasa tidak percaya dengan yang ia dapatkan saat ini. "Siapa yang menyangka ada nama Anne Avantie saat ini yang sama sekali tidak pernah diperhitungkan karena hampir di semua sisi kehidupan gagal," tambahnya.
"Justru saya mengalami banyak mukjizat terjadi di masa sulit ini, justru saya merasa bahwa apa yang saya tabur bersama mami di masa-masa lalu, melampaui masa-masa sulit di masa lalu," lanjutnya.
Bagaimana kala itu ia dan sang ibunda ikhlas menjalani kehidupan yang saat ini berbuah manis. Dikatakan Anne, ia dan ibunda tiada henti berbuat baik sejak dahulu meski tak diperlakukan baik. Perbuatan baik terus dilakukan dan percaya benih kebaikan itu bertumbuh, di tanah gersang sekalipun, benih itu kini berbuah.
"Anugerah terbesar hidup saya adalah mami sembuh dari kanker servic 1996 dan mami yang juga gundul berkali-kali Tuhan beri mukjizat. Itu mukjizat terbesar hidup kami. Mukjizat itu ada dari kemarin, sekarang, dan selamanya," tambah Anne Avantie.
Anugerah Terbesar
Anne menekankan untuk jangan pernah merasa di pandemi Covid-19 adalah akhir dari segalanya dan dirumahkan adalah kiamat. "Tapi justru ini adalah kita hidup kembali dari titik nol kalau kamu percaya," tambahnya.
"Perjalanan hidup saya mampu membuktikan yang habis luluh lantak hangus rata tanah, dibakar massa, toko saya dan mami satu-satunya dalam peristiwa kerusuhan solo 1998, tapi lihat saya dan mami bisa berdiri dan tidak hanya berdiri tapi juga memberkati banyak orang. Ini jelas jelas yang hanya tinggal puing-puing," tulis Anne.
"Keadaan Anda pasti jauh lebih baik dari kami dulu dan lihat kami hari ini. Tidak terjadi seperti apa yang dibayangkan karena kami tegar dan rajin, tidak malas, dan gengsi juga menjaga hati supaya tetap putih," ungkapnya.
Sebelum menutup cerita, Anne Avantie menyebut dari ketegaran dan pantang menyerah itu pula perlahan-lahan berkat datang untuknya dan sang ibunda. "Saya kerjakan apa saja dengan mami tanpa rasa malu sampai tingkap tingkap doa kami di bukakan jalan, percayalah," tutupnya.
Advertisement