Ludes Terjual, Masker Wajah dari Label Kim Kardashian Picu Kontroversi

Apa yang membuat masker produksi label milik Kim Kardashian jadi kontroversi?

oleh Putu Elmira diperbarui 22 Mei 2020, 14:08 WIB
Diterbitkan 22 Mei 2020, 14:02 WIB
[Bintang] Kim Kardashian
Dilansir dari HollywoodLife, seorang sumber menerangkan alasan Kim Kardashian merasa sangat tak nyaman dengan hal itu. (Matt Winkelmeter/Gety Images North America/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Kim Kardashian meluncurkan masker nonmedis melalui label shapewear dan underwear miliknya, Skims, pada Sabtu, 16 Mei 2020. Dilaporkan, masker-masker itu ludes terjual setelah diumumkan ke publik dalam hitungan menit.

Namun seperti dilansir The Guardian, Jumat (22/5/2020), keberhasilan ini hadir berbarengan dengan tuduhan "rasisme kasual" menurut beberapa orang di media sosial yang menunjukkan bahwa salah satu masker bukanlah warna nude yang tepat untuk model berkulit hitam.

Skims mengumumkan bahwa mereka akan menyumbangkan 10 ribu masker ke berbagai badan amal lokal di Los Angeles, di mana wilayah tersebut wajib mengenakan masker jika jarak fisik tidak memungkinkan. Tindakan kedermawanan ini telah banyak dilaporkan, bersamaan dengan berita penjualan.

Sejumlah merek fesyen lainnya merespons pandemi corona Covid-19 dengan menata ulang rantai pasokan mereka untuk membuat masker dan peralatan pelindung pribadi lainnya, dalam banyak kasus tidak untuk mencari keuntungan.

Pada saat yang sama, beberapa perusahaan penghasil untung besar telah dituduh melakukan "coronawashing" atau menggunakan pandemi sebagai sarana mencari untung.

Yang lain, seperti ASOS dan Boohoo, telah menghadapi kritik karena mengambil untung dari krisis dengan membuat "masker mode" dalam cetakan leopard dan paisley yang menawarkan sedikit atau tidak ada perlindungan yang terbukti.

Ada di Kategori Aksesori

Masker dari Label Kim Kardashian
Masker dari label milik Kim Kardashian, Skims, ludes terjual dalam hitungan menit saat dirilis pada Sabtu, 16 Mei 2020. (dok. Instagram @skims/https://www.instagram.com/p/CAQTJZplceK/Putu Elmira)

Masker Skims dijual seharga 8 dolar AS atau setara Rp120 ribu dan tersedia dalam warna bernama sand, clay, sienna, cocoa, dan onyx. Mengingat masker ini adalah masker nomedis, situs web memperingatkan masker itu bukan respirator dan tidak akan menghilangkan risiko tertular penyakit atau infeksi, memakainya akan tampak lebih seperti gaya daripada tindakan pencegahan pandemi.

Ada kekhawatiran bahwa harus mengenakan masker menjadi wajib, garis antara kebutuhan dan pernyataan mode akan kabur, dan lengan industri ini akan menjadi lebih besar. Masker saat ini ada di bawah "aksesori" di situs label shapewear tersebut.

Ini bukan pertama kalinya merek Kim memicu kontroversi rasial. Skims awalnya diluncurkan pada 2019 sebagai Kimono, sebuah nama yang menuai kritik karena dianggap melecehkan budaya Jepang.

Walikota Kyoto, Daisaku Kadokawa, menulis surat terbuka kepada Kardashian-West meminta agar kata kimono tidak boleh dimonopoli dan memintanya untuk mempertimbangkan kembali nama merek, yang sepatutnya dia lakukan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya