Harga Naik, Kenapa Tas Mewah Justru Makin Laris Saat Pandemi?

Meski kehidupan sosial tak bisa berlangsung seperti biasa karena pandemi, ada penyebab kenapa tas mewah sangat laris.

oleh Henry diperbarui 25 Jun 2020, 17:02 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2020, 17:02 WIB
Tas Mewah
Tas-tas mewah di butik Zeta Bags. (Liputan6.com/Putu Elmira)

Liputan6.com, Jakarta - Selama masa-masa lockdown karena pandemi corona Covid-19, banyak bidang usaha yang terpuruk termasuk di bidang fesyen. Harga barang pun banyak yang naik seperti sejumlah tas mewah keluaran brand-brand terkenal.

Tapi uniknya, penjualan tas-tas mewah justru makin meningkat. Ternyata ada alasan tertentu yang cukup rasional tentang fenomena tersebut. Saat lockdown maupun PSBB, ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengusir rasa bosan.

Salah satunya adalah lewat belanja online. Dari semua item fesyen yang dibeli di saat lockdown, belum lama ini terungkap jika penjualan tas mewah ternyata mengalami peningkatanmeningkat pesat.

Dilansir dari laman CNA Lifestyle, jumlah penjualan tas mewah lewat platform belanja online disebut mengalami peningkatan sebanyak 261 persen di wilayah Asia-Pasifik jika dibandingkan tahun lalu.

Data ini diperoleh dari laman jual beli mewah Net-a-Porter. Menurut laman tersebut, peningkatan sebanyak 261 persen terjadi hingga 4 Mei 2020. Meski kehidupan sosial tak bisa berlangsung seperti biasa, ada penyebab kenapa orang-orang tetap membeli tas mewah.

Kalau dibandingkan dengan baju atau sepatu, pembelian tas mewah secara online dianggap jauh lebih mudah dan aman. Tidak seperti baju atau sepatu yang harus dicoba, konsumen dapat memilih dan membeli tas mewah setelah melihat fotonya di Internet.

"Visual dua dimensi dari tas sudah cukup untuk menunjukkan bagaimana tampilannya saat digunakan, sehingga risiko pembelian lebih kecil," ungkap Kapil Tuli, profesor dari Lee Kong Chian School of Business di Singapore Management University.

"Ini seperti terapi belanja. Saat interaksi sosial hampir hilang dan stres meningkat, ini termasuk mekanisme bertahan diri, sama seperti tingkat konsumsi es krim yang naik," lanjutnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Pengganti Liburan Mewah

20170602-Tas Hermes Termahal, Terjual dengan Harga 5 Miliar-AFP
Model memperlihatkan tas Hermes Birkin Himalayan Crocodile di Christies Hong Kong, 4 Mei 2017. Tas Hermes Himalaya ini memecahkan rekor sebagai tas tangan termahal setelah terjual seharga US$380 ribu (sekitar Rp5 miliar) dalam lelang. (ISAAC LAWRENCE/AFP)

Belanja online juga merupakan salah satu cara untuk menggantikan momen traveling dan liburan ke luar negeri. Karena para konsumen tidak bisa menikmati liburan mewah, mereka pun menggantinya dengan belanja barang mewah.

Di sisi lain, aktivitas belanja online untuk kategori pakaian dan sepatu justru mengalami penurunan sampai 85,3 persen jika dibandingkan tahun lalu. Sedangkan, pembelian barang mewah seperti kosmetik dan wine juga turut mengalami peningkatan.

Menurut Net-A-Porter, kebanyakan konsumen akan memilih tas mewah berukuran kecil hingga sedang. Tas tangan keluaran Bottega Veneta, Gucci, dan Saint Laurent dikabarkan laku keras.

Terlepas dari ukurannya, tidak bisa dipungkiri jika pembelian tas mewah terus mengalami peningkatan selama masa lockdown dan PSBB di tengah pandemi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya