Liputan6.com, Jakarta - Pariwisata dunia perlahan bangkit dari keterpurukan sebagai dampak pandemi Covid-19. Meski begitu, ada kebiasaan baru yang turut diadaptasi, seperti penerapan protokol kesehatan yang ketat. Seperti yang akan dilaksanakan di Phuket, Thailand.
Dilansir dari laman Bangkok Post, Selasa (25/8/2020), Kementerian Pariwisata dan Olahraga Thailand tengah bersiap memperkenalkan rencana "Safe and Sealed" di enam wilayah. Di area-area itu penduduk setempat akan mengizinkan wisatawan mancanegara (wisman) berkunjung dengan karantina 14 hari di daerah terbatas.
Advertisement
Baca Juga
Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha pada prinsipnya setuju mengizinkan wisman masuk ke Phuket mulai 1 Oktober dalam kondisi terbatas. Hal ini disampaikan dalam pertemuan pertama Pusat Administrasi Situasi Ekonomi yang baru dibentuk.
"Tidak perlu datang dengan grup tur," kata Menteri Pariwisata dan Olahraga Thailand Phiphat Ratchakitprakarn.
"Pelancong individu dapat mengunjungi beberapa provinsi, tapi mereka harus mematuhi aturan penyaringan yang ketat, seperti kelompok lain yang sebelumnya diizinkan. Hotel berbeda di berbagi pantai yang sama dalam radius satu kilometer dapat dikelompokkan sebagai zona tertutup. Rencana ini akan memudahkan wisatawan beraktivitas di pantai," tambahnya.
Usai menyelesaikan karantina selama dua minggu, wisatawan asing dapat bepergian dengan bebas di dalam Phuket. Namun jika ingin bepergian ke luar provinsi, mereka perlu tinggal selama tujuh hari lagi.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Upaya Menekan Transmisi
Demi meredam ketakutan warga lokal soal kemungkinan paparan virus, semua staf hotel harus tinggal di area tertutup. Jika ingin bepergian ke tempat lain, mereka harus menjalani tes swab dan memasuki karantina 14 hari sebagaimana wisman.
Phiphat menyebut, Menteri Transportasi akan mengunjungi Phuket pada 5--6 September 2020 untuk memeriksa transportasi laut yang menghubungkan tiga provinsi Laut Andaman, yakni Phuket, Krabi, dan Phangnga. Hal ini bertujuan memastikan wisman yang tengah karantina 14 hari tidak dapat bepergian dengan bebas tanpa pengawasan
Kunjungan ini juga akan melibatkan pejabat tinggi lain dari tiga kementerian, yakni Kesehatan Masyarakat, Dalam Negeri, serta Pariwisata dan Olahraga. Mereka ingin mendengar opini publik tentang rencana tersebut.
Dikatakan Phiphat, meski badan-badan negara yakin soal pengendalian perjalanan udara dan darat, ada celah dengan transportasi laut. Beberapa wisman sudah menggunakan metode ini untuk menghentikan karantina. Setelah mengunjungi Phuket, lembaga negara akan mengadakan audiensi publik di provinsi potensial lainnya.
Advertisement