Liputan6.com, Jakarta - Para ibu di Korea Utara tampak memadati salon-salon kecantikan dalam perayaan istimewa. Momen yang dimaksud adalah Hari Ibu, di mana negara tersebut memperingatinya setiap 16 November.
Lewat video unggahan South China Morning Post yang dilansir Rabu (18/11/2020), kebanyakan dari mereka memilih merawat rambut dan menatanya dalam potongan rapi. Peringatan Hari Ibu ditetapkan oleh pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, pada 2012 lalu.
Di samping salon, ritel kosmetik juga jadi salah satu yang sibuk dalam selebrasi tersebut. Pasalnya, produk kecantikan merupakan hadiah populer yang diberikan, entah anak maupun suami, pada para ibu di peringatan ini.
Advertisement
Baca Juga
"Hari ini pada peringatan Hari Ibu, saya pergi ke Pyongyang Cosmetics Factory untuk membeli kosmetik sebagai hadiah bagi ibu saya. Ibu saya sering menangis mengurus saya dan saudara lelaki saya. Saya pikir, merawat kami tentu bukan pekerjaan mudah," kata seorang warga, Cha Guk Chol.
Berdasarkan laporan WION, Korea Utara juga menggelar banyak pertunjukan penuh warna pada perayaan Hari Ibu. Dalam video yang disediakan kantor berita resmi Korea Utara, KCNA, dengan memakai masker, warga Korea Utara terlihat menonton berbagai segmen pertunjukan yang ditampilkan orkestra dan penari di East Pyongyang Grand Theatre.
Juga, pemerintah daerah dilaporkan memberi hadiah berupa uang tunai dan makanan tambahan untuk ibu dengan tiga anak atau lebih. Langkah ini juga bertujuan untuk meningkatkan angka kelahiran, menurut Radio Free Asia.Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Hadiah Terlarang
Memperingati Hari Ibu tahun ini, para wanita di Kabupaten Unsan, Provinsi Pyongan Selatan dengan tiga atau lebih diberi 'perlengkapan liburan'. "15 kilogram jagung dan lima ribu won (Rp64 ribu) dalam bentuk tunai," ungkap seorang penduduk provinsi barat laut yang meminta namanya tak disebutkan karena alasan keamanan.
"Pihak berwenang membuat banyak propaganda melalui media, mengatakan bahwa perempuan yang melahirkan banyak anak adalah loyalis dan pahlawan partai sejati untuk membesarkan anak demi kebaikan negara," katanya.
Menurut laporan Daily NKÂ pada 2017, warga tahun itu dilarang memberi karangan bunga yang berisi pita dengan pesan ungkapan cinta atau terima kasih pada ibu mereka sendiri di Hari Ibu.
Sebuah sumber dalam laporan tersebut mengungkapkan alasannya. Itu lantaran pemerintah merasa pesan-pesan itu mengurangi status bapak pendiri negara Kim Il Sung dan putranya, serta penerus Kim Jong Il, karena potret mereka menghiasi bagian dalam setiap bangunan, termasuk toko bunga.
Advertisement