Kisah Eks Pramugari Singapore Airlines Banting Setir Jadi Pengusaha Salon, Sempat Diremehkan di Awal

Nenek dan bibi eks pramugari Singapore Airlines itu sempat mempertanyakan keputusannya menjadi pengusaha salon karena dianggap tak menghasilkan banyak uang.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Mar 2021, 12:12 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2021, 12:03 WIB
Kisah Eks Pramugari Singapore Airlines Banting Setir Jadi Pengusaha Salon, Sempat Diremehkan di Awal
Priscillia Wu dan sang ibu. (dok.Instagram @priswmx/https://instagram.com/priswmx?igshid=14n3nuk8pnp13/Dinda Rizky)

Liputan6.com, Jakarta - Tidak ada yang menyangka karir Priscilla Wu sebagai pramugari maskapai Singapore Airlines harus berakhir. Ia memutuskan menjadi pengusaha salon dengan mengambil alih bisnis sang ibu. Jin Hair adalah nama salon yang dijalankan sang ibu selama 40 tahun terakhir. 

Namun, bukan dukungan yang diterimanya dari keluarga. Nenek dan bibi Priscilla mempertanyakan keputusannya saat itu karena merasa bisnis salon tersebut hanya membuang-buang waktu serta tidak menghasilkan banyak uang. Meski begitu, perempuan berusia 25 tahun itu tetap teguh untuk mengambil alih salon milik ibunya.

Dikutip dari Asione, Kamis, 11 Maret 2021, Priscilla mengungkapkan alasannya untuk banting setir jadi pengusaha salon. "Saya pikir akan sangat menyedihkan kalau saya harus melihat salon tersebut ditutup karena kurangnya digitasi," ucap Priscillia.

"Saya berpikir saya harus mencobanya, siapa tahu hasilnya akan sangat memuaskan. Saya juga berpikir akan lebih bahagia melakukan pekerjaan ini dibandingkan terjebak dalam pekerjaan kantor, seperti yang saya lakukan sebelumnya," kata Priscillia.

Pada tahun pertama berbisnis, ia tidak mendapatkan keuntungan. Sang ibu memberikan semua tanggung jawab kepadanya, mulai dari membayar sewa, membayar gaji, dan beberapa hal lainnya yang menyebabkan ia hampir tidak memiliki apa-apa lagi.

Ibunya berpesan, "Jika Anda melakukan pekerjaan dengan baik, maka anda mendapatkan hasilnya. Jika tidak, Anda bisa menderita sendiri."

Priscilla juga harus belajar keterampilan menata rambut dari awal. Sebelum mengambil alih salon, ia belajar setahun di sebuah akademi penataan rambut. Sang ibu menjadi penggemar sekaligus kritikus terbesarnya. Ia biasa memegang cermin untuk mengawasi yang dilakukan Priscilla lalu menunjukkan kesalahan yang dibuatnya saat awal-awal belajar memotong rambut.

"Ketika saya mengambil alih Jin Hair dari ibu saya, keterampilan saya mungkin cukup buruk karena pengalaman saya yang masih baru. Saya juga merasa bahwa penataan rambut adalah sesuatu yang membutuhkan pengalaman," tutur Priscillia.

 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lipatgandakan Bisnis

Ilustrasi salon
Ilustrasi salon. Sumber foto: unsplash.com/Guilherme Petri.

Selain ibu, suami dan beberapa rekan kerjanya sering dijadikan model rambut olehnya. Setelah beberapa tahun berlalu, ia merasa masih harus terus belajar karena masih melakukan beberapa kesalahan. 

Menurutnya ketika ia melakukan kesalahan kepada pelanggan kemudian pelanggan tersebut mau kembali untuk melakukan retouch, maka itu adalah pengalaman berharga baginya. Priscillia menganggap bahwa memperbaiki adalah salah satu pekerjaan terberat dan apabila berhasil maka akan menjadi hal yang paling memuaskan.

"Jika saya berhasil membuat para pelanggan saya bahagia, maka itu adalah hadiah terbaik untuk saya," imbuh Priscillia.

Kini, ibunya setengah pensiun. Ia tetap datang ke salon pada pukul 2 siang dan kembali sekitar pukul 6 sore. Menurut Priscillia, ini adalah kehidupan yang cukup baik untuknya sekarang, serta sebuah berkah karena bisa bekerja bersama sang ibu.

Lima tahun setelah menjalankan pekerjaan barunya, Priscillia membuktikan kepada orang-orang bahwa ia bisa sukses. Ibu dua anak ini mampu memperluas tim penata rambutnya, bahkan mampu melipatgandakan ukuran salonnya di Chinatown.

Salon miliknya sekarang memiliki interior yang lebih cerah dengan dinding vertikal yang Instagrammable. Terdapat Neon Box berbentuk dua orang ibu dan anak yang membuat salon ini terlihat kontras dibandingkan toko lainnya di People's Park Center. (Dinda Rizky Amalia Siregar)

Disiplin Protokol Kesehatan Harga Mati

Infografis Harga Mati DISIPLIN Protokol Kesehatan
Infografis Harga Mati DISIPLIN Protokol Kesehatan (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya