Nusantara, Koleksi Perhiasan Rancangan Samuel Wattimena yang Merangkai Indonesia

Koleksi perhiasan rancangan Samuel Wattimena yang berkolaborasi dengan The Palace itu ditampilkan di KBRI Seoul.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Mar 2021, 21:15 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2021, 21:15 WIB
Nusantara, Koleksi Perhiasan Rancangan Samuel Wattimena yang Merangkai Indonesia
Salah satu koleksi perhiasan terbaru dari The Palace x Samuel Wattimena (dok. Instagram @thepalace/ https://www.instagram.com/p/CMt2XiFBxBr/?igshid=703b4ha4w9xu / Melia Setiawati)

Liputan6.com, Jakarta - Desainer fesyen Indonesia, Samuel Wattimena menampilkan kebolehannya dalam merancang karya di acara fashion show virtual yang diinisiasi KBRI Seoul. Bukan hanya busana, tetapi desainer kelahiran Jakarta itu kembali merancang koleksi perhiasan yang dinamakannya Nusantara. Ia berkolaborasi dengan The Palace, jenama perhiasan lokal yang bernaung dalam Grup Central Mega Kencana.

Nusantara merupakan koleksi perhiasan yang terinspirasi dari keindahan siluet aksesoris tradisional Indonesia. Koleksi ini telah memasuki tahun ke-3, sejak pertama kali meluncur di 2018. Berawal dari 20 model perhiasan, koleksi kini total mencapai 86 model perhiasan serta tambahan dari seri baru, yakni Nusa, Anta, dan Tara.

"Koleksi perhiasan Nusantara ini terinspirasi dari wastra, siluet, dan rasa tradisional Indonesia yang dihadirkan kembali dengan tampilan modern tanpa meninggalkan filosofi yang memperkaya aksesori lainnya," ucap Samuel dalam Instagram Live @thepalace yang berjudul An Exotic Journey to Nusantara, Sabtu (27/3/2021).

Ketiga koleksi perhiasan Nusantara terbaru ini merupakan hasil representasi kebudayaan Indonesia bagian Barat, Tengah, dan Timur.  Seri Nusa pada koleksi Nusantara terinspirasi dari siluet pending, yakni aksesori pakaian berbentuk kepala ikat pinggang yang seperti pada pakaian tradisional orang Sumatera. Dalam koleksi perhiasan Nusantara, perhiasan ini mewujud dalam bentuk kalung dan gelang.

Kemudian, Seri Anta terinspirasi dari perhiasan khas Sumba, yakni mamuli, yang mewakili warisan tradisi Indonesia bagian tengah. Mamuli menyerupai mata pena yang menjadi penanda identitas perempuan, kesuburan, rahim yang melahirkan generasi penerus.

Sedangkan Tara, Samuel terinspirasi dari perhiasan Maluku yang mewakili Indonesia bagian timur, yakni belak. Belak merupakan tanda rasa sayang seorang laki-laki yang dibawa pada sang kekasih saat melamar. Dalam seri ini diwujudkan dengan apik dalam motif berlapiskan emas yang dipadukan dengan berlian.

Seluruh koleksi perhiasan itu ditampilkan bersama rancangan busana yang mencerminkan retrospeksi perjalanan karir Samuel dalam 42 tahun berkarir. "Untuk aspek keberlanjutan, kebanyakan koleksi tekstil menggunakan pewarna alam yang dikombinasikan dengan material bekas menggunakan proses upcycling," kata dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Nusantara, Koleksi Perhiasan Rancangan Samuel Wattimena yang Merangkai Indonesia
Salah satu koleksi perhiasan terbaru dari The Palace x Samuel Wattimena (dok. Instagram @thepalace/ https://www.instagram.com/p/CMt2XiFBxBr/?igshid=703b4ha4w9xu / Melia Setiawati)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Percaya pada Kekuatan Lokal

Nusantara, Koleksi Perhiasan Rancangan Samuel Wattimena yang Merangkai Indonesia
Samuel Wattimena. (Liputan6.com/Dinny Mutiah)

 

Samuel menegaskan bahwa ia tidak menciptakan motif perhiasan, melainkan terinspirasi dari perhiasan Nusantara. Ia mengelolanya agar bisa menghasilkan karya yang menarik.

Peraih Satyalacana itu menekankan bahwa kekayaan budaya lokal adalah kunci untuk bisa menonjol di tataran global. Bila dikelola dengan baik, para kreator atau pengusaha kreatif Indonesia tidak hanya bisa mengekspor produk, tetapi juga menarik mata internasional kepada Indonesia.

"Jadi saya bilang, 'local is the new global'. Kenapa quote ini jadi penting, untuk beri rasa percaya diri kepada artisan di daerah, kepada generasi muda, kekayaan lokal ini kalau kamu mau, itu kekuatan kita," ucap Samuel.

Ia berharap kolaborasi yang disajikan dalam koleksi Nusantara ini dapat menjadi sebuah contoh kerja sama yang baik karena sama-sama memiliki tujuan yang sejalan. Sejalan dalam mengapresiasi dan mencintai kekayaan budaya Indonesia.

"Koleksi ini tidak dapat dibentuk jika di antara kami tidak saling membuka diri. Tim The Palace sendiri memiliki orang-orang yang begitu open minded untuk saling bertukar ide. Pasalnya, koleksi perhiasan ini bukan sekadar tentang berlian, tetapi lebih kepada heritage," kata Samuel.

Sohn Kyung Shik, Ketua CJ Group, menjelaskan bahwa pagelaran ini dapat mengembangkan sektor bisnis dan swasta antara Indonesia dan Korea. Pertunjukan ini juga menjadi kesempatan yang baik untuk menghubungkan dua budaya Korea dan Indonesia.

"Pertunjukan ini merupakan yang pertama di Korea dan merupakan produk ekonomi kreatif Indonesia. Saya percaya dengan adanya pertunjukan ini dapat membuka cakrawala kerjasama yang lebih erat antara Indonesia dan Korea," ujarnya. (Melia Setiawati)

 


Bergaya dengan Masker

Infografis Pakai Masker Boleh Gaya, Biar Covid-19 Mati Gaya
Infografis Pakai Masker Boleh Gaya, Biar Covid-19 Mati Gaya (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya