Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Ikutan Program Daur Ulang Popok Bekas Yuk

Popok bekas ini nantinya akan didaur ulang jadi produk kerajinan tangan yang memiliki nilai tambah.

oleh Asnida Riani diperbarui 04 Jun 2021, 05:01 WIB
Diterbitkan 04 Jun 2021, 05:01 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi popok bayi. (dok. unsplash @zelleduda)

Liputan6.com, Jakarta - Implementasi perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia bisa hadir dalam berbagai bentuk. Kimberly-Clark Softex (PT Softex Indonesia), memilih cara menekan produksi limbah dalam proses bisnisnya, termasuk sampah popok bekas pakai.

Menurut keterangan resmi pada Liputan6.com, Kamis, 3 Juni 2021, pihaknya menandatangani perjanjian kemitraan dengan platform ekonomi sirkular, Duitin, untuk mendorong pengumpulan popok bekas yang akan didaur ulang.

"Sebagai salah satu brand perawatan pribadi dalam kategori popok, tantangan kami adalah menyediakan produk yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen, sekaligus mengurangi jejak lingkungan guna membantu masyarakat memiliki kehidupan yang lebih baik," kata Hendra Setiawan, Presiden Direktur Kimberly-Clark Softex (PT Softex Indonesia).

Ia optimistis, dengan pendekatan kolektif dan menggabungkan kemampuan Duitin dalam pengumpulan sampah daur ulang, dapat meningkatkan pengumpulan limbah popok. 

Saat ini, perkiraan pasar popok di Indonesia mencapai 1,6 miliar dolar Amerika Serikat (AS), yang mana membuatnya jadi pasar terbesar keenam di dunia. Sebagai produsen, mereka menganggap sangat penting untuk memerhatikan proses serta dampak bisnis popok dari hulu ke hilir.

Kemitraan dengan Duitin dijelaskan akan fokus pada pengumpulan limbah popok di wilayah Tangerang Selatan dan Jakarta Selatan. Duitin bertanggung jawab dalam menjalankan, mengumpulkan, dan mengirimkan popok bekas ke fasilitas pengolahan mitra Kimberly-Clark Softex (PT Softex Indonesia) mulai akhir Juni 2021.

Hasil pengumpulan popok bekas kemudian akan diproses Sarana Olah Sampah, komunitas lokal yang membantu dalam memilah, memilih, dan mengolah sampah melalui metode konvensional, jadi produk kerajinan tangan yang bernilai tambah.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Dorong Kontribusi Publik

Limbah Popok
Petugas Duitin memeriksa pengumpulan sampah daur ulang. (dok. Istimewa)

Co-founder Duitin, Adijoyo Prakoso, menyadari bahwa salah satu tantangan dalam aktivitas daur ulang adalah akses dan informasi publik yang terbatas. "Melalui kemitraan dengan Kimberly-Clark Softex (PT Softex Indonesia), kami berharap dapat ikut serta dalam mengomunikasikan pentingnya mendaur ulang," tuturnya.

"Kami juga berharap program ini dapat mendorong masyarakat untuk melakukan kegiatan yang bermakna dengan memilah dan mendaur ulang sampah, serta meningkatkan standar kehidupan dan citra para pekerja dalam bidang pengumpulan sampah daur ulang ke ranah profesional," imbuhnya.

Melalui kolaborasi ini, Kimberly-Clark Softex (PT Softex Indonesia) menargetkan pengumpulan 9,5 ton popok bekas setiap bulannya pada 2021. Kedua pihak juga berharap dapat membuka kesempatan lebih dari 350 lapangan kerja melalui program ini.

Juga, yang paling penting, mengajak masyarakat di wilayah Tangerang Selatan dan Jakarta Selatan untuk berkontribusi pada ekosistem pengolahan limbah popok dengan mengakses aplikasi Duitin.

Infografis Timbulan Sampah Sebelum dan Sesudah Pandemi

Infografis Timbulan Sampah Sebelum dan Sesudah Pandemi
Infografis Timbulan Sampah Sebelum dan Sesudah Pandemi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya