Liputan6.com, Jakarta - Beberapa waktu lalu, publik dihebohkan dengan kabar gembira sekaligus mengejutkan ketika seorang perempuan asal Mali, Afrika Barat, melahirkan bayi kembar sembilan yang dikenal dengan istilah nonuplet. Perempuan bernama Halima Cisse itu melahirkan sembilan bayinya di klinik Ain Borja di Casablanca, Maroko pada 5 Mei 2021.
Ibu berusia 26 tahun itu mengalahkan rekor sebelumnya yang dibuat oleh Nadya Suleman pada 2009, yang melahirkan delapan bayi dengan selamat yang disebut dengan Octonum. Cisse melahirkan sembilan bayinya dengan berat 500 gram hingga satu kilogram.
Sesaat setelah dilahirkan, bayi-bayi harus tetap berada di inkubator unit perawatan intensif dan ditinjau oleh tim dokter dan perawat. Dilansir dari Daily Mail, 28 Juli 2021, Cisse baru mengetahui bahwa dia akan memiliki sembilan bayi beberapa menit sebelum proses persalinannya secara sesar.
Advertisement
Baca Juga
"Saya sungguh terkejut ketika saya mengetahui bahwa saya akan punya sembilan bayi karena saya berpikir akan memiliki tujuh bayi," ujar Cisse. "Sesaat setelah saya melahirkan bayi-bayi saya, banyak pertanyaan yang muncul dipikiran saya. Saya sangat menyadari apa yang sedang terjadi dan terasa seperti banyak bayi yang keluar dari perut saya," tambahnya.
Saat proses persalinan, Cisse didampingi oleh saudarinya, Aisha dengan memegangi tangannya. Suaminya, Kader Arby, tinggal di rumah mereka di Timbuktu, Mali karena terhalang oleh pandemi Covid-19.
Selama proses persalinan tersebut, Cisse terus berpikir bagaimana cara merawat bayi-bayinya dan siapa yang akan membantunya. Hampir tiga bulan pasca melahirkan, Cisse masih menjalani proses pemulihan dan hanya mengunjungi bayinya dua kali sehari selama 30 menit untuk sekedar menjalin kedekatan dengan anak-anaknya.
Bayi-bayi Cisse menyusui setiap dua jam, dengan meminum enam liter campuran susu formula per hari. Penggantian popok dilakukan setiap dua jam sekali sehingga dalam sehari hampir mengganti 100 popok. Pemeriksaan kesehatan rutin juga dilakukan setiap tiga jam sekali.Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan Video Pilihan Berikut:
Kehilangan Banyak Darah
Sejauh ini, perawatan untuk bayi-bayi Cisse mengeluarkan biaya satu juta Pound sterling atau setara dengan Rp20 miliar. Biaya perawatan ini ternyata ditanggung oleh Pemerintah Mali.
Cisse mengungkapkan bahwa dalam sebulan sejak proses persalinan, ia sudah kehabisan ASI. Selanjutnya, bayi-bayinya harus tetap berada di rumah sakit selama dua bulan.
"Banyak pekerjaan yang harus dilakukan dan saya masih sangat lemah. Kehamilan saya sangat sulit, saya butuh banyak istirahat," ujar Cisse.Â
Menurut Cisse, melahirkan satu anak sudah terasa sulit terlebih memiliki sembilan anak, menjadi hal yang tidak terbayangkan. Walaupun begitu, Cisse sangat berterima kasih kepada tim medis yang telah membantunya serta kepada Pemerintah Mali karena sudah membiayainya.
Cisse sendiri tinggal di kamar privat milik klinik yang berada di lantai tiga, hanya untuk mengunjungi bayinya. Saat melahirkan, Cisse hampir meninggal karena kehilangan banyak darah karena berat perutnya saja hampir 30 kilogram.
"Saya bersyukur tidak harus bangun di malam hari ketika bayi-bayi saya menangis karena ada suster yang menjaganya, sehingga saya mendapatkan jam tidur yang banyak. Saya beruntung masih bisa hidup dan mendapatkan banyak dukungan," ujarnya.
Advertisement
Punya 10 Anak
Suami Cisse baru bisa hadir mendampinginya di Maroko pada 9 Juli 2021 dan harus menjalani 10 hari karantina. Pada 19 Juli 2021, untuk pertama kalinya, Arby dapat melihat anak-anaknya.
"Saya merasa bahagia dan saya bersyukur kepada Tuhan karena mereka semua selamat dan kondisi kesehatannya terus meningkat dan juga istri saya. Ketika melihat mereka saya tidak bisa berkata apa-apa," ungkap pria berusia 35 tahun itu.
Pasangan suami istri ini menikah pada 2017 dan dikaruniai seorang anak perempuan, Souda, yang berumur dua setengah tahun, saat ini sedang tinggal bersama kerabat mereka. Arby sendiri merupakan seorang pelaut di angkatan laut Mali. Ia menyadari untuk menjaga keluarganya, terutama 10 anaknya secara finansial merupakan hal yang cukup menantang.
"Tentu saya senang punya anak lagi. Masalah yang cukup besar buat saya sebenarnya bukan dari ukuran rumah, tetapi berapa banyak ruangan atau uang, tetapi memastikan bahwa istri dan anak saya baik-baik saja," tutup Arby. (Gabriella Ajeng Larasati)
4 Poin Utama Cegah Klaster Keluarga
Advertisement