Phuket Thailand Perketat Pengamanan Turis Asing Usai Kasus Pembunuhan Terjadi

Seorang turis asal Swiss yang memasuki Thailand menggunakan skema Phuket Sandbox ditemukan tewas. Ia diduga menjadi korban pembunuhan.

oleh Komarudin diperbarui 27 Agu 2021, 08:02 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2021, 08:02 WIB
Phuket
Thailand memperketat keamanan turis yang liburan menggunakan skema Phuket Sandbox setelah adanya dugaan kasus pembunuhan (dok.unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Thailand memperketat keamanan untuk turis yang menggunakan skema Phuket Sandbox. Hal tersebut dilakukan menyusul dugaan pembunuhan seorang turis wanita asal Swiss yang ditemukan tewas di sungai dekat Air Terjun Ao Yon.

Phuket Sandbox merupakan pendekatan wisata pulau percontohan. Turis yang sudah divaksinasi penuh diizinkan untuk masuk ke Phuket tanpa karantina, tapi mereka harus tinggal di Phuket selama 14 hari.

Akomodasi yang memiliki sertifikasi Safety and Health Administration Plus (SHA +) diminta untuk mengawasi dengan cermat turis Phuket Sandbox yang tua, lemah, wanita yang bepergian sendiri, perempuan, atau pria lajang. Pulau ini berupaya meningkatkan keamanan bagi wisatawan yang masuk di bawah skema 'sandbox', seperti dilansir dari laman The Thaiger, Kamis, 26 Agustus 2021.

Inspektur Imigrasi Phuket, Thanet Sukchai, mengumumkan keputusan pengawas pada pertemuan di markas Polisi Provinsi Phuket di Kota Phuket. Thanet mengatakan bahwa pengelola SHA+ harus mengawasi kelompok berisiko itu untuk memastikan keamanan maksimum bagi para wisatawan.

Wakil Gubernur Vikrom mengatakan bahwa 177 orang dari luar negeri masuk di bawah Sandbox pada Selasa, 24 Agustus 2021. Seluruhnya dinyatakan negatif Covid pada saat kedatangan.

Sejak skema pembukaan kembali dimulai pada 1 Juli 2021, lebih dari 24.000 orang telah memasuki Phuket di bawah skema tersebut. Hanya 73 dari mereka yang dinyatakan positif Covid-19 setelah tiba di pulau itu. Dia mengatakan masih ada sekitar 5.000 pengunjung di pulau itu.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Phuket Aman

Ilustrasi Phuket, Thailand
Ilustrasi Phuket, Thailand (dok.unsplash/ Deepain Jindal)

Kepala imigrasi provinsi mengatakan apa yang disebut strategi "segitiga kejahatan" sedang digunakan untuk membuat Phuket aman bagi wisatawan yang bepergian ke Phuket. Namun, tidak ada rincian strategi yang dilaporkan.

Phuket dalam siaga tinggi untuk meningkatkan langkah-langkah keamanan menyusul pembunuhan wanita Swiss berusia 57 tahun, Nicole Sauvain-Weiskopf, yang tubuhnya ditemukan 5 Agustus 2021. Tersangka pembunuhan, Bang Lee, sudah ditangkap.

"Strateginya adalah menciptakan keamanan bagi masyarakat lokal dan bagi wisatawan yang tiba di bawah Phuket Sandbox untuk membangun kepercayaan dan citra pariwisata kami, karena keselamatan merupakan indikator penting dari atraksi wisata kelas dunia," kata dia.


200 Tempat Wisata

Pantai Laem Kho Chao, Phuket
Potret yang diambil pada 2 Oktober 2019 ini menunjukkan Pantai Laem Kho Chao di Pulau Phuket, Thailand. (MLADEN ANTONOV / AFP)

Thanet berkata, Gubernur Phuket telah memerintahkan peninjauan terhadap hampir 200 tempat wisata di pulau itu. Para pejabat juga telah menemukan dua lokasi wisata yang mereka anggap berisiko. Situs itu telah diperintahkan ditutup.

Thanet mengatakan ini dicapai dengan menutup pintu masuk ke situs dan menghapus daftar situs dari internet. Bahkan, jika seseorang mencoba mencari lokasi secara online, "area tidak akan ditemukan".

Dia menambahkan bahwa 26 daerah lebih sedang dan berisiko rendah juga ditemukan. Thanet mengatakan modifikasi keselamatan saat ini di pulau itu termasuk lebih banyak penerangan, pohon-pohon dicabut, dan patroli sukarelawan. Selain itu, pejabat setempat sedang menetapkan anggaran untuk lebih banyak kamera CCTV.

 


Kutukan Kudeta di Negeri Gajah Putih

[INFOGRAFIS] Kutukan Kudeta di Negeri Gajah Putih
Kudeta terjadi lagi di Thailand setelah status darurat diberlakukan. Ini bukan kali pertamanya militer menggulingkan pemerintahan sipil.
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya