Liputan6.com, Jakarta Putri Diana menjalankan perannya menjadi seorang ibu dengan sangat serius, ia selalu berusaha untuk menghabiskan waktunya bersama kedua putranya, William dan Harry. Sejak anak-anaknya lahir, Diana mendobrak beberapa tradisi dan batas-batas yang ada di kerajaan.
Bagi Diana, perannya sebagai seorang ibu dan istri adalah hal yang penting, "yang paling penting, (peran saya) menjadi ibu dan istri. Itu yang akan saya coba capai, meskipun saya melakukan beberapa hal lainnya, tetapi saya mencoba," kata Putri Diana pada November 1985.
Ia juga melanjutkan perkataannya, "saya hidup untuk putra-putra saya. Saya akan tersesat tanpa mereka."
Advertisement
Baca Juga
Berikut beberapa cara Putri Diana dalam mengasuh dan mendidik sang anak, yang dikutip Liputan6.com dari Insider.com, Senin (25/10/2021).
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
1. Melanggar Protokol Kerajaan
Putri Diana membawa anaknya ikut tur kerajaan ke luar negeri. Ia bersikeras untuk membawa William yang pada saat itu masih berusia sembilan bulan ke Australia.
"Diana dan Charles melawan peraturan kerajaan dengan membawa William yang masih berusia sembilan bulan, serta pengasuhnya, bersama mereka dalam tur enam minggu ke Australia dan Selandia Baru," kata pakar kerajaan Christopher Warwick pada Harper's Bazaar.
"William dan Harry sungguh sangat beruntung memiliki ibu seperti Diana karena ia memiliki ide-ide yang sangat berbeda dari generasi sebelumnya," kata dia.
Advertisement
2. Mengajarkan Arti Bersyukur
Putri Diana sering berbicara tentang betapa bersyukurnya dia untuk keluarganya, terutama setelah bertemu begitu banyak orang yang kurang beruntung di seluruh dunia.
"Saya punya dua anak laki-laki kuat yang sangat sehat. Hal itu tidak selalu terjadi di setiap keluarga yang pernah saya temui.. dan saya menyadarai betapa beruntungnya saya," kata Diana dalam sebuah wawancara.
3. Menyempatkan Waktu dengan Sang Anak
Putri Diana mencoba untuk menyamakan jadwalnya dengan jadwal sang anak agar bisa menghabiskan lebih banyak waktu dengan mereka. Diana sempat memiliki profesi pekerjaan sebagai guru sekolah TK, namun dia melepas pekerjaannya sesaat ia menikah dengan Pangeran Charles.
Menjadi putri di kerajaan tentunya kesehariannya dipenuhi dengan tugas, acara, dan kewajiban kerajaan. Namun, ia mengatakan akan mengoordinasikan jadwalnya agar sesuai dengan jadwal sang anak.
"Dalam kalender resminya, sang putri memiliki semua detail jadwal sehari-hari dari kehidupan keseharian putranya yang ditandai dengan tinta hijau," tulis Katrine Ames di Newsweek pada pada 1997.
Advertisement
4. Menyekolahkan Anaknya
Tradisi dalam keluarga kerajaan mengatakan bahwa anak-anak kerajaan harus dididik di rumah oleh pengasuh mereka. Namun, Putri Diana berhasil mengubah tradisi pendidikan di kerajaan ketika William mulai masuk TK di Nothing Hill pada September 1985.
"Saya (sedikit sedih) karena ini merupakan bab yang baru saja dibuka dalam hidup saya dan tentu saja William. Tapi dia siap untuk itu. Dia anak yang sangat mandiri," kata Diana kepada pers setelah hari pertama William disekolahkan.
Pangeran William menjadi calon anggota raja pertama yang sepenuhnya dididik dalam sistem sekolah umum dan Putri Diana akan terus mendukung pendidikan Pangeran William dan Pangeran Harry sepanjang hidup mereka.
5. Bersikap Konyol di Depan Sang Anak
Seperti ibu pada umumnya, Putri Diana tidak pernah takut untuk melakukan aksi bersahaja di depan sang anak. Dalam perjalanan ke Pulau Necker pada 1990, Putri Diana bermain di pasir bersama sang putra dan teman-teman dari putranya. Ia menunjukkan bahwa menjadi seorang bangsawan, bukan berarti tidak bisa bersenang-senang.
Putri Diana juga pernah terlihat turun dari seluncuran air. "Dia mengerti bahwa ada kehidupan nyata di luar tembok istana," kata William dalam sebuah film dokumenter tentang hidupnya.
Advertisement
6. Mengajarkan untuk Selalu Berbagi
Putri Diana selalu mendorong sang anak tentang rasa berbagi dengan orang-orang yang kurang beruntung. "Saya ingin anak-anak memiliki pemahaman tentang emosi orang, rasa tidak aman mereka, kesusahan orang, harapan dan impian mereka," kata Diana dalam sebuah wawancara.
Putri Diana tidak hanya bercerita tentang keistimewaan keluarga mereka, tetapi dia juga akan membawa anak-anak ke dalam rumah sakit dan tempat penampungan tunawisma.
"Ibuku memperkenalkan kondisi itu kepada saya sejak lama," kata Pangeran William kepada Telegraph pada 2005. "Itu benar-benar membuka mata saya dan saya sangat senang ketika ia melakukannya. Itu adalah suatu hal yang akan saya pegang erat sampai waktu yang lama."
 Penulis : Azarine Natazi
Â