95 Persen Remaja Indonesia Kurang Makan Sayur dan Buah, UN WFP dan Kemenkes Luncurkan Kampanye Digital

Tujuan kampanye digital untuk merefleksikan pesan bahwa sayur dan buah adalah pilihan yang keren untuk memberikan gizi yang dibutuhkan remaja.

oleh Henry diperbarui 08 Des 2021, 05:02 WIB
Diterbitkan 08 Des 2021, 05:02 WIB
Mengonsumsi Buah dan Sayur
Ilustrasi Buah dan Sayur Credit: pexels.com/Jill

Liputan6.com, Jakarta - United Nations World Food Programme (UN WFP) atau Program Pangan Dunia dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meluncurkan kampanye digital #KerenDimakan sebagai sebuah inisiatif bersama Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) untuk meningkatkan kualitas gizi remaja Indonesia. Hal itu dilakukan karena rendahnya konsumsi buah dan sayur oleh remaja Indonesia.

Untuk itu mereka melakukan kampanye digital agar lebih dekat dengan remaja. Komitmen UN WFP memperkuat program Kemenkes yaitu Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), khususnya dalam mempromosikan Pedoman Gizi Seimbang untuk remaja Indonesia, serta pilar kedua Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting 2018-2024, kampanye nasional dan komunikasi perubahan perilaku.

"Remaja di Indonesia atau dikenal sebagai Generasi Z atau Gen-Z, berusia antara 10 hingga 19 tahun, berjumlah 46 juta atau sekitar 17,2 persen dari penduduk di Indonesia. Mereka butuh kombinasi zat gizi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangannya, yang banyak tersedia di buah dan sayur lokal," ucap Jennifer Rosenzweig, WFP Indonesia Country Director, dalam webinar Diskusi Kualitas Gizi Remaja Indonesia di Masa Depan, Selasa, 7 Desember 2021.

"Bersama Pemerintah, WFP mengajak sebanyak mungkin pemangku kepentingan, baik dari sektor publik dan swasta, agar menjadi lebih kreatif dan inovatif, mendengar kebutuhan remaja dan mendukung kampanye digital #KerenDimakan!"," lanjutnya.

Dengan menggunakan pendekatan kreatif digital, #KerenDimakan didesain menjadi kampanye yang interaktif dan menarik secara visual. Tujuannya untuk merefleksikan pesan bahwa buah dan sayur adalah pilihan yang keren untuk memberikan gizi yang dibutuhkan remaja.

Dukungan juga datang dari Woro Srihastuti Sulistyaningrum, ST, MIDS selaku Direktur Keluarga, Perempuan, Anak, Pemuda, dan Olahraga, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Bappenas. 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pola Makan Seimbang

95 Persen Remaja Indonesia Kurang Makan Sayur dan Buah, UN WFP dan Kemenkes Luncurkan Kampanye Digital
95 Persen Remaja Indonesia Kurang Makan Sayur dan Buah, UN WFP dan Kemenkes Luncurkan Kampanye Digital. (Liputan6.com/Henry)

"Pembangunan kualitas remaja dan pemuda dalam kerangka “SDM Unggul Indonesia Maju” tidak dapat dilakukan secara parsial, tapi harus bersinergi secara holistik dengan memperhatikan siklus hidup sejak prenatal, usia anak, dan remaja. Kampanye ini juga menegaskan pentingnya keterlibatan semua pihak untuk berinvestasi pada anak, remaja dan pemuda sebagai upaya membangun SDM yang berkualitas dan berdaya saing karena mereka adalah kita," jelas Woro.

Pentingnya pola makan seimbang untuk masyarakat Indonesia juga dikemukakan dr. Imran Agus Nurali, Sp.KO selaku Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Kemenkes RI.

"Kami sangat mengapresiasi komitmen UN WFP dalam memastikan pemenuhan gizi seimbang remaja Indonesia. Inisiatif mereka mendukung program Kementerian Kesehatan, yaitu Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dengan mempromosikan Pedoman Gizi Seimbang," kata dr Imran.

Pertumbuhan Remaja yang Optimal

95 Persen Remaja Indonesia Kurang Makan Sayur dan Buah, UN WFP dan Kemenkes Luncurkan Kampanye Digital
95 Persen Remaja Indonesia Kurang Makan Sayur dan Buah, UN WFP dan Kemenkes Luncurkan Kampanye Digital. (Liputan6.com/Henry)

Sementara Head of Nutrition UN WFP dr. Melania Gondomartojo, Pedoman Gizi Seimbang oleh Kemenkes masih belum dikenal secara luas oleh masyarakat Indonesia sehingga konsumsi buah dan sayur belum menjadi prioritas utama, khususnya bagi remaja.

"Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (2018), lebih dari 95 persen remaja Indonesia kurang konsumsi sayur dan buah. Sejalan dengan itu, hasil penelitian awal kami dengan Kantar yang pada 2021 ini menemukan bahwa hanya 57 persen remaja yang mengonsumsi setengah sampai satu porsi buah," ungkap dr Melania.

"Dan hanya 65 persen remaja yang mengonsumsi setengah sampai satu porsi sayur, sementara anjuran dari Kemenkes dan WHO adalah lima porsi per hari. Lewat kampanye digital ini, ditekankan pentingnya konsumsi sayur dan buah untuk remaja Indonesia, khususnya bagi pertumbuhan remaja yang optimal dan peningkatan kualitas generasi masa depan," sambungnya. 

Tanaman Sayuran yang Cocok Ditanam di Lahan Sempit

Infografis Tanaman Sayuran yang Cocok Ditanam di Lahan Sempit
Infografis Tanaman Sayuran yang Cocok Ditanam di Lahan Sempit. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya