Liputan6.com, Jakarta - Menjaga kulit dewasa ini telah masuk dalam daftar wajib, baik perempuan dan laki-laki. Tren kecantikan 2022 juga mencakup tentang perawatan dan aktivitas penggunaan skincare sehari-hari.
"Dua tahun belakangan ini kebanyakan di rumah, sehingga ada kendala tidak bisa sering ke klinik kecantikan karena pandemi. Beauty trend itu bergeser ke arah mencari self-treatment," kata Chief Aesthetic Officer of DeBiuryn DermaCosmetics Rahajeng Dianovi Tofani di acara virtual "The Skinparadox Series: Everything Has Chemicals", Jumat (17/12/2021).
Ovi melanjutkan, saat ini orang-orang mencari perawatan diri tentang produk yang bagus bagi kulitnya. Juga, akan lebih condong pada pencarian produk sesuai kebutuhan dan masalah kulit.
Advertisement
Baca Juga
"Supaya bisa long lasting, lebih concern ke home treatment di tahun depan dan seterusnya akan mengarah ke sana," tambahnya.
Sebagai pengguna produk perawatan kulit, dikatakan Ovi, orang mulai dapat mengenali kulit dan kebutuhannya. Setelah itu, mereka akan mulai belajar mengetahui produk yang sekiranya bagus dan tepat digunakan.
Chief Scientific Officer of DeBiuryn DermaCosmetics Dr. apt. Rendra Pranadipa, M.Sc menyampaikan, kulit memiliki kombinasi beberapa mikroorganisme, seperti bakteri hingga jamur. Komponen ini aslinya ada di kulit karena memang dibutuhkan.
"Ada komposisinya namanya skin microbiome. Kalau kulit kita microbiome seimbang, semuanya bekerja sesuai dengan fungsinya masing-masing, maka kulit kita adalah kulit yang berfungsi sebagai mestinya," kata Dipo, begitu ia akrab disapa.
Dipo menjelaskan fungsi kulit sendiri adalah untuk melindungi organ tubuh dari serangan dari luar. Ia juga menjelaskan perihal tren kecantikan 2022.
"Tren ke depan adalah zat-zat aktif atau bahan, baik natural atau senyawa sintetik yang berfungsi menjaga keseimbangan skin microbiome," jelasnya.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Zat-Zat Aktif
Dipo menjelaskan, seperti halnya semua tren, ini berpotensi menimbulkan skinparadox berikutnya. Ia menyebut, skinparadox adalah fenomena yang sering tidak disadari. Niat seseorang sudah benar ingin membuat kulit terawat dan lebih baik kondisinya, namun ada beberapa hal yang tidak tepat sasaran, baik dari sisi pemahaman dan pelaksanaan.
"Sehingga akibatnya, niat dan yang kita lakukan hasilnya malah kontradiktif, kulit jadi lebih tidak sehat dan rentan daripada sebelum dirawat," tambahnya.
Misalnya, dalam mengombinasikan produk, ada fungsinya menyeimbangkan skin microbiome dan satunya malah akan melawan kerja itu. Dipo mencontohkan dalam pemakaian serum untuk menjaga skin microbiome.
"Ditambah serum lainnya yang pH-nya rendah banget atau tinggi banget, sehingga dia jadi rusak dan tidak bekerja dan tidak ada keseimbangan skin microbiome dan kulit jadinya jerawatan, kering, bersisik, gatal itu adalah paradoks berikutnya," terangnya.
Advertisement
Serum dari DNA Ikan Salmon
Seiring dengan problematika kulit tersebut, DeBiuryn menghadirkan Salmon DNA Supr Serum yang berasal dari DNA ikan Salmon hasil tangkapan liar. Serum ini dikombinasikan dengan total 13 bahan, yakni tujuh bahan natural dan enam scientific ingriedient.
Bahan-bahan serum tersebut terdiri atas DNA Salmon hasil tangkapan liar, Bakuchiol, Peptida (tripeptide), Hyaluronate, Glutathion, Centella Asiatica, Ziziphus Spina Christi, Chamomile, Rosemary, Licorice. Selain itu, ada pula kandungan Ekstrak Polygonum, Sencha Jepang (Teh hijau), serta Ekstrak Scutellaria.
"Serum ini bekerja supaya barrier kulit makin lama makin kembali. Salah satu yang kita tawarkan berdasarkan keprihatinan kita karena melihat orang mencoba berbagai macam skincare. Penting banget di layer pertama pemakaian selama beberapa hari atau beberapa minggu supaya kulit kembali normal," kata Dipo.
Dipo menambahkan, ke-13 bahan tersebut adalah gabungan dari 15 mekanisme kerja untuk melindungi kulit dari serangan luar, melindungi kulit, melindungi produksi minyak di kulit, hingga membantu kolagen balik. "Hyaluronate mengikat air dan memacu mengembalikan pelindung bagi kulit. Intinya bisa dipakai beauty enthusiast untuk merawat kulit," kata Dipo.
Infografis Sampah Kemasan Produk Kecantikan
Advertisement