Liputan6.com, Jakarta - Desa Wisata Kaki Langit Mangunan menjadi salah satu destinasi wisata yang menarik untuk dijelajahi. Desa ini berada di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dikutip dari laman Jejaring Desa Wisata (Jadesta) Kemenparekraf, Selasa, 15 Februari 2022, desa wisata ini diresmikan pada 9 Maret 2014, masuk dalam unit kerja Organisasi KKLPMD Pedukuhan Mangunan. "Kaki Langit" bermakna filosofis. Kaki berarti alat untuk bergerak dan seberat apapun beban yang ditanggung, kaki harus tetap melangkah.
Advertisement
Baca Juga
Sementara "Langit," berarti tempat yang tidak terbatas luas dan jaraknya. Jika digabungkan, Kaki Langit bermakna desa ini harus mampu menggerakkan masyarakat untuk mencapai tujuan tanpa batas ruang dan waktu. Kehadirannya bermaksud menciptakan sumber pendapatan dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan guna mencapai kesejahteraan.
Desa Wisata Kaki Langit Mangunan mengembangkan akomodasi wisata berupa angkutan khusus bagi area yang sulit dijangkau, namun menarik untuk dikunjungi. Keindahan alam desa ini tercermin dari lereng-lereng perbukitan, sungai-sungai kecil, hutan rakyat, dan tebing-tebing yang sangat sulit dijangkau dengan angkutan pribadi.
Maka, desa ini menghadirkan akomodasi transportasi berupa sepeda motor trail dan jeep. Potensi lain yang digarap dari desa ini adalah atraksi pertanian melalui membajak sawah, menanam, mencari kayu bakar, dan memanen.
Desa Wisata Kaki Langit Mangunan juga menawarkan paket edukasi "muleh ndeso." Layanan ini memungkinkan wisatawan merasakan keseharian warga setempat dan belajar tradisi yang tumbuh di desa ini.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Daya Tarik
Daya tarik lain desa wisata ini adalah beragam aktivitas luar ruangan, seperti outbound, jelajah alam, dan beberapa layanan yang bersifat edukasi. Setelah berkeliling desa, wisatawan dapat bermalam di sini.
Desa Wisata Kaki Langit Mangunan memiliki homestay yang dimiliki warga setempat. Daya tarik penginapan ini adalah rumah adat tradisional berbahan baku mayoritas kayu.
Wisatawan juga dapat menyaksikan atraksi kebudayaan dari seniman-seniman lokal. Atraksi budaya tersebut meliputi gejok lesung, wayang pethilan, cokean, karawitan, panemgomo, mocopatan, kethoprak, dan lainnya.
Selain mengembangkan budaya pertunjukan, ada pula produk berupa tradisi di masyarakat, sebut saja lamaran, wiwitan, kenduri, dan mitoni.
Potensi aneka sajian tradisionalnya pun jadi daya tarik tersendiri dalam pengembangan industri pariwisata. Ragam jenis kuliner tradisional diceritakan dengan berbagai sudut pandang dan dinamika di dalam masyarakat itu sendiri.
Olahan tradisional desa wisata ini meliputi gudeg manggar, thiwul, kicak, cemplon, sayur bobor, sayur jambu mete, sambel terong, sambel bawang, sambal jenggot, sayur oyok-oyok, bothok, sayur lompong, bledak, mi lethek, dan gudangan.
Advertisement
Pasar Kakilangit
Desa wisata ini juga memiliki Pasar Kakilangit yang memiliki beragam keunikan di dalamnya. Lapak-lapak warung dikelola langsung oleh warga setempat dan menyuguhkan sajian khas seperti gudeg manggar, kelanan, blondo, dan wedang uwuh.
Petugas dan pedagang di pasar ini selalu berpakaian adat Jawa. Hal ini untuk memperkental suasana wisata unik yang dibungkus tradisi di Pasar Kakilangit.
Sebelum membeli jajanan, pastikan Anda menukarkan terlebih dahulu mata uang rupiah menjadi koin kayu di lurah pasar dengan pecahan 1 ribu, 2 ribu, dan 5 ribu yang dimasukkan ke dalam kantung khusus. Di pasar ini juga terdapat kegiatan rutin, seperti sesi belajar di alam terbuka dengan materi belajar yang selalu berbeda tiap minggunya.Â
Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan
Advertisement