Liputan6.com, Jakarta - Salah satu bagian penting dari penampilan adalah rambut. Belum lama ini, seorang wanita yang dijuluki Rapunzel di dunia nyata menjadi viral karena memilih memotong rambutnya.
Rapunzel adalah karakter dalam dongeng klasik dari Jerman yang punya rambut sangat panjang. Melansir Mirror, 4 April 2022, wanita bernama Vanessa Rasmusson tersebut viral setelah menunjukkan momen potong rambut menjadi pendek. Vanessa dikenal di TikTok karena memiliki rambut sepanjang 1,2 meter.
Advertisement
Ibu dua anak ini juga tidak pernah potong rambut selama 19 tahun. Meski begitu, Vanessa akhirnya memutuskan untuk memotong pendek rambut.
Advertisement
Baca Juga
Alasannya simpel saja, ia tidak ingin dinilai hanya dari rambut panjangnya. Vanessa terakhir kali potong rambut di usia 7 tahun. Saat itu, ia memotong pendek rambutnya dan menyesali hasilnya.
Sejak saat itu, Vanessa berjanji pada diri sendiri untuk tidak pernah potong rambut. Ia pun mendapat banyak pujian karena rambut panjangnya tergerai indah.
"Aku suka punya rambut panjang dan aku penasaran untuk melihat seberapa panjang rambutku akan tumbuh. Aku tidak pernah berharap rambutku akan tumbuh hingga sepanjang betis," ungkapnya.
"Orang-orang mulai memuji rambut panjangku sepanjang waktu. Aku dikenali karena rambut panjangku dan ini menjadi identitas serta harga diriku," tambahnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Keputusan Sendiri
Meski sering dipuji, Vanessa lama-kelamaan merasa tidak nyaman. Wanita asal Utah, Amerika Serikat (AS) ini berkesimpulan kalau banyak orang menilainya hanya dari rambut.
"Aku berharap orang-orang bisa melihat ada kelebihan dalam diriku selain rambut," harap Vanessa."Aku menjadi orang yang berbeda dengan diriku saat masih berusia 7 tahun," tambah Vanessa.
Vanessa akhirnya mengambil keputusan untuk potong rambut pada November 2021 lalu. Ia mengubah gaya rambutnya menjadi bob pendek.
Vanessa kini merasa lebih percaya diri meski rambutnya pendek. Ia mengaku hanya memberitahu beberapa orang, termasuk suaminya, sebelum dia memutuskan untuk potong rambut.
Ia tidak ingin opini orang lain memengaruhi keputusannya. Ia ingin potong rambut karena dorongan dari dirinya sendiri, bukan karena pendapat orang lain, meski itu dari orang terdekatnya.
Advertisement
Percaya Diri
"Aku merasa bersemangat dan gugup soal potong rambut. Aku merasa syok waktu rambutku dipotong. Tapi aku juga terkejut karena aku merasa cantik dan percaya diri dengan rambut pendek," tuturnya.
Vanessa mengaku sempat takut keputusannya potong rambut akan membuatnya kehilangan pengikut di media sosial. Ia juga membenarkan bahwa ada banyak yang merasa kecewa.
Meski begitu, banyak juga yang memuji keberanian Vanessa untuk berubah dan potong rambut menjadi pendek. "Ini membuatku sadar bahwa harga diriku tidak berubah tergantung apa yang kupakai atau bagaimana aku terlihat," sambung Vanessa.
Vanessa kini menyukai gaya rambut pendek miliknya. Ia juga mengungkapkan, kemungkinan akan memanjangkan rambut lagi, tapi tidak dalam waktu dekat.
Keindahan Asia
Tak hanya di AS, di Jepang juga ada wanita yang dikenal luas karena rambut panjangnya. Rin Kambe yang berusia 36 tahun dijuluki Rapunzel Jepang. Itu karena rambutnya hampir sepanjang 6 kaki atau hampir dua meter itu tak pernah ia potong selama 15 tahun.
Rin, yang berasal dari Tokyo, tak pernah diizinkan menumbuhkan rambutnya saat kecil. Ia berada di tim sepak bola gadis itu, maka ia harus berambut pendek.
Namun ketika dewasa, ia memutuskan untuk mengendalikan rambutnya. Ia bahkan memanfaatkannya sebagai "senjata berekspresi". Ia memotong rambutnya terakhir kali 15 tahun yang lalu dan sekarang rambut hitamnya yang lurus tumbuh sepanjang hampir dua meter.
Walaupun rambutnya kadang-kadang menghalangi beraktivitas sederhana, seperti saat ganti pakaian, penari dan model Jepang tersebut menyukainya dan menyebut rambutnya sebagai keindahan Asia. Meski mendapatkan komentar kebencian di media sosial karena penampilannya yang tidak biasa, Rin mengaku telah belajar untuk menerima bahwa setiap orang berhak atas pendapat mereka.
Advertisement