Liputan6.com, Jakarta Kalau mau belajar sejarah, berarti kita harus ngulik catatan arsip atau buku-buku bertema sejarah aja ya? Eits, nggak juga kawan. Belajar sejarah juga bisa lewat karya sastra lho. Yup, karya sastra berupa novel bisa kamu pakai lho buat belajar sejarah. Dengan kamu membaca novel, bisa menjadikan alternatif yang menyenangkan saat belajar sejarah!
Kamu nggak akan ketemu kata-kata yang monoton dan berbagai tanggal yang rumit untuk kamu ingat. Kamu akan diajak memahami itu semua dengan cerita fiksi yang dibuat, sehingga imajinasi kamu semakin bermain dan yang pasti, bisa merasakan feel saat peristiwa sejarah terjadi!
Advertisement
Nah, apa saja sih novel yang memiliki latar peristiwa sejarah yang unik dan menarik untuk kamu belajar sejarah? Ini dia 4 novel bertema sejarah yang bisa kamu baca!
Advertisement
1. Tetralogi Pulau Buru, Pramoedya Ananta Toer
Siapa sih yang nggak pernah dengar nama Pramoedya Ananta Toer? Yup, sastrawan besar Indonesia yang merupakan salah satu novelis sejarah terbaik yang pernah ada. Karyanya yang satu ini bisa dikatakan masterpiece kalau kamu mau belajar sejarah Indonesia lewat novel.
Novel Bumi Manusia menjadi pembuka dalam Tetralogi Pulau Buru. Novel tersebut menceritakan diskriminasi yang dilakukan terhadap bangsa Indonesia pada zaman Hindia Belanda. Dilanjutkan dengan Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, dan Rumah Kaca. Overall, Tetralogi Pulau Buru menceritakan bagaimana perjalanan panjang seorang Minke sebagai pencetus pers di Indonesia dan penyulut pergerakan nasional agar Indonesia merdeka.
Advertisement
2. Gadis Kretek, Ratih Kumala
Buat kamu yang ingin mengetahui lebih dalam bagaimana perkembangan industri kretek di Indonesia, wajib baca novel ini ya! Novel ini bakal menjawab pertanyaan kamu tentang sosial, budaya, dan ekonomi dari sebuak kretek.
Novel ini memiliki latar waktu saat penjajahan Belanda masih bercokol, hingga kemerdekaan Indonesia. Kamu akan diajak untuk napak tilas dalam pencarian seorang perempuan misterius bernama Jeng Yah. Perjalanan Lebas, Karim, dan Tegar yang merupakan pewaris Kretek Djagad Raja, seolah-olah menceritakan bagaimana bisnis kretek dan menguak rahasia gelap keluarga mereka. Pokoknya, novel ini sangat menyenangkan buat kamu baca!
3. Saksi Mata, Seno Gumira Ajidarma
Novel ini memiliki latar negara yang dulu termasuk dalam bagian provinsi di Indonesia. Ya, Timor Timur yang sekarang berganti nama menjadi Timor Leste. Seno Gumira Ajidarma menceritakan peristiwa sejarah dan konflik yang menegangkan tersebut dalam bentuk kumpulan cerpen.
Ia berhasil menceritakan peristiwa tersebut secara hidup dan membuat kita bisa merasakan kondisi yang ada pada saat itu. Salah satu penggambaran cerita yang sangat hidup adalah ketika konflik berdarah di Timor Timur yang dienal dengan Konflik Dili yang disajikan menjadi rangkaian peristiwa seperti novel sejarah singkat.
Advertisement
4. Pulang, Leila S. Chudori
Leila S. Chudori berusaha menceritakan kisah kelam yang terjadi pada tahun 1965. Dalam novel ini, Dimas seorang Eks Tapol G30S berhasil menyelamatkan diri di saat rezim yang berkuasa sedang melakukan pembersihan orang-orang yang menjadi eksponen 'kiri'. Diceritakan, Dimas setelah peristiwa tersebut, tinggal di Perancis.
Di saat Rezim Orde Baru masih berkuasa, Dimas tetap dianggap sebagai tahanan politik. Ketika memiliki status tersebut, Dimas tak bisa pulang kembali ke Indonesia. Padahal, ia memiliki keinginan untuk kembali dan meninggal di tanah kelahirannya sendiri, hanya karena masalah politik.Â
Novel ini bisa menjadi alternatif kamu ketika ingin belajar sejarah Indonesia, khususnya sejarah 'kiri' yang pernah hidup di Indonesia. Dengan membaca novel ini, kamu bisa memiliki pemikiran yang objektif dalam memahami sejarah tersebut.
Itu dia 4 novel yang bisa membantu kamu dalam belajar sejarah secara menyenangkan ya! Yang pasti, kamu akan hanyut terbawa suasana ketika membaca keempat novel tersebut deh!
Â
(*)