Liputan6.com, Jakarta - Penumpang Malaysia Airlines kini dapat langsung melaporkan bagasi yang terlambat atau hilang melalui aplikasi pelaporan baru. Peluncuran fitur baru ini sejalan dengan upaya berkelanjutan maskapai penerbangan berbendera Malaysia itu untuk mendigitalkan titik kontak wisatawan end-to-end dan memfasilitasi pengalaman perjalanan yang lebih lancar.
Dikutip dari Japan Today, Minggu, 7 Agustus 2022, fitur baru ini memungkinkan penumpang Malaysia Airlines menjalani beragam hal. Penumpang dapat membuat laporan, melacak, dan memantau proses pemulihan melalui perangkat pribadi mereka (ponsel, meja, laptop) di lingkungan yang aman dan tanpa kontak.
Advertisement
Baca Juga
Penumpang juga dapat berkomunikasi dengan lancar dengan perwakilan maskapai untuk mendapatkan informasi terbaru tentang laporan mereka. Fitur Pelaporan Layanan Mandiri Bagasi (Baggage Self-Service Reporting) tersedia di semua jaringan domestik dan internasional Malaysia Airlines.
"Wisatawan menginginkan proses yang disederhanakan," kata Lau Yin May, Group Chief Marketing and Customer Experience Officer Malaysia Airlines.
May mengatakan pihaknya ingin menghilangkan kerumitan perjalanan dengan mendigitalkan perjalanan, dari pengenalan wajah biometrik saat check-in, berbelanja barang melalui Journify, dan mengirimkannya ke gerbang keberangkatan untuk penumpang yang berangkat dan tiba di KLIA. "Dan sekarang melaporkan dan melacak masalah bagasi apa pun yang mungkin mereka hadapi," tambahnya.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Efisiensi Operasi
Peluncuran fitur Pelaporan Layanan Mandiri Bagasi juga semakin melengkapi upaya maskapai untuk memastikan efisiensi di seluruh operasinya karena permintaan perjalanan global terus meningkat. Maskapai baru-baru ini menegaskan kembali komitmennya untuk perbaikan berkelanjutan dalam mengelola permintaan pelanggan, mengurangi waktu tunggu rata-rata menjadi di bawah 20 menit untuk menjawab pertanyaan yang diterima melalui pusat kontaknya.
Sebelumnya, Malaysia Airline menjalankan penerbangan perdana menggunakan bahan bakar minyak goreng dari Kuala Lumpur ke Singapura pada Minggu, 5 Juni 2022. Dikutip dari Says, Rabu, 1 Juni 2022, dalam siaran persnya, maskapai nasional Malaysia itu mengumumkan bahwa mereka akan mengoperasikan penerbangan pertama berbahan bakar penerbangan berkelanjutan atau Sustainable Aviation Fuel (SAF).
Penerbangan yang melayani rute antar dua negara itu dijalankan dalam rangka Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada 5 Juni 2022. Penerbangan MH603 bertenaga SAF dari Kuala Lumpur ke Singapura dan penerbangan MH606 dari Singapura ke Kuala Lumpur sejalan dengan komitmen Malaysia Airlines untuk masa depan yang berkelanjutan. Perusahaan menyebut penerbangan tersebut adalah salah satu dari banyak langkah untuk mendukung penggunaan bahan bakar yang lebih bersih dan lebih layak untuk penerbangan reguler pada 2025.
Â
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Kurangi Emisi Gas
Penerbangan bertenaga SAF ini rencananya dioperasikan pada pesawat Boeing 737-800. Di dalamnya menggunakan campuran sekitar 38 persen SAF dan bahan bakar jet konvensional.
"Dibandingkan dengan bahan bakar jet fosil konvensional, opsi bahan bakar berkelanjutan ini, terbuat dari 100 persen limbah terbarukan dan bahan baku residu (seperti minyak goreng), yang dapat mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 80 persen," tambah keterangan itu.
Sebelumnya, pesawat berukuran besar Airbus A380 berhasil terbang selama tiga jam dengan minyak masak pada 25 Maret 2022 lalu. Penggunaan minyak goreng ini diprediksi akan membuat penerbangan lebih ramah lingkungan.
Airbus A380 adalah pesawat berbadan lebar besar yang dikembangkan dan diproduksi oleh Airbus. Ini adalah pesawat penumpang terbesar di dunia.
Berdasarkan laporan CNN, Rabu, 6 April 2022, uji coba itu dilakukan di Bandara Airport di Toulouse, Prancis. Pesawat diterbangkan dengan Sustainable Aviation Fuel (SAF) yang umumnya terdiri atas minyak masak dan sisa lemak. Bahan bakar itu dioperasikan di mesin Rolls-Royce Trent 900 tunggal.
Tak Perlu Isi Aplikasi MySejahtera
Pelancong yang bepergian ke Malaysia tak perlu lagi mengisi Traveller's Card di aplikasi MySejahtera. Sebelumnya, pejabat imigrasi Malaysia di bandara memeriksa aplikasi MySejahtera di ponsel pelancong untuk memastikan mereka telah melaporkan status kesehatan mereka dalam formulir Traveller's Card elektronik sebelum mengizinkan mereka masuk ke negara tersebut.
Kebijakan tersebut berlaku bagi mereka yang masuk Negeri Jiran mulai Senin, 1 Agustus 2022. Dikutip dari The Straits Times, Rabu, 3 Agustus 2022, aplikasi MySejahtera mirip dengan aplikasi di Singapura, TraceTogether.Â
Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin megungkapkan bahwa pelonggaran aturan ini bertujuan untuk mempermudah prosedur masuk bagi pelancong ke Malaysia. Hal tersebut mengingat kondisi sistem kesehatan saat ini sudah baik dan terkendali.
"Kementerian Kesehatan akan selalu meningkatkan aktivitas pemantauan gejala internal di kalangan pelancong di semua titik masuk internasional ke Malaysia," kata Khairy dalam sebuah pernyataan, Sabtu, 30 Juli 2022.
Pada saat kedatangan, jika pelancong terdeteksi demam melalui pemindai termal atau ditemukan tidak sehat, mereka akan dirujuk untuk pemeriksaan ulang oleh departemen kesehatan, katanya. Usai kesehatan dicek dan apabila terdapat kasus dugaan penyakit menular seperti Covid-19, cacar monyet, Mers-CoV atau lainnya, pelancong akan dirujuk ke fasilitas kesehatan terdekat untuk pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut.
"Karena itu, semua pelancong yang baru datang dari luar negeri harus memantau status kesehatan diri, mematuhi prosedur operasi standar yang ditetapkan dan disarankan untuk pergi ke fasilitas kesehatan terdekat untuk pemeriksaan jika tidak sehat," kata Khairy.
Advertisement