Top 3 Berita Hari Ini: Ririn Ekawati Berbagi Trik Menghilangkan Bau Pete dan Jengkol

Liputan6.com, Jakarta - Top 3 berita hari ini, di antaranya yang pertama adalah tentang Ririn Ekawati yang berbagi mengenai trik menghilangkan bau pete dan jengkol. Belum lama ini istri Ibnu Jamil itu membuat tanya jawab di Instagram pribadinya @ririnekawati dengan para pengikutnya.

Artis 40 tahun itu pun menjawab berdasarkan pengalamannya untuk menghilangkan bau pete dan jengkol yang berasal dari ibu mertuanya. Menurutnya bau pete dan jengkol bisa hilang dengan minum kopi. 

Selanjutnya berita kedua yang paling banyak dibaca adalah mengenai kehidupan Pangeran Harry dan Meghan Markle yang akan terungkap secara lebih intim. Pasalnya, Netflix telah merilis trailer resmi pertama untuk serial dokumenter pasangan Sussex.

"Mengapa Anda ingin membuat film dokumenter ini?" tanya mereka di trailer, diikuti serangkaian foto pasangan tersebut di momen publik dan pribadi. "Tidak ada yang melihat apa yang terjadi di balik pintu tertutup," sebut Harry dalam narasinya. "Saya harus melakukan semua yang saya bisa untuk melindungi keluarga saya," ia menambahkan.

Kemudian berita ketiga yang paling banyak dibaca adalah tentang Qatar yang meskipun negara kaya sumber energi tapi tetap terdampak dengan perubahan iklim. Qatar sendiri terletak di wilayah yang berada di luar Kutub Utara, mengalami pemanasan lebih cepat daripada tempat lain di dunia. 

Namun dengan kekayaan sumber gas, Qatar membuat banyak fasilitas kota yang memengaruhi lingkungan dan berdampak pada perubahan iklim. Selengkapnya mengenai Top 3 Berita Hari Ini...

Baru-baru ini Ririn menjawab pertanyaan pengikutnya soal cara jitu menghilangkan bau pete dan jengkol. "Hahaha aku diajarin sama mamah mertua aku setelah makan jengkol minum kopi (Ririn menyebut salah satu merek kopi) #bukaniklan atau beras tapi beneran ga bau sama sekali heheheh nah balik lagi cara masaknya kali ya, selama ini aku makan yang ga bau gitu lho," beber Ririn di Instagram Story, dikutip pada Jumat (2/12/2022).

Di samping soal pete dan jengkol, ada warganet yang menanyakan ke Ririn mengenai satu hal penting hidup agar tetap bahagia. Ririn menyarankan untuk banyak bersyukur. Ada pula yang bertanya cara Ririn berdamai dengan semua. Ibu dua anak ini menjawab cukup panjang, bahwa percaya pada takdir Allah pasti yang terbaik.

"Intinya kita nggak bisa request apapun seperti yang kita mau. Lapang dada, jalani dengan semestinya... pasti lebih nyaman menjalankan apapun itu," katanya lagi. 

Bersiaplah untuk melihat kehidupan Pangeran Harry dan Meghan Markle secara lebih intim. Pasalnya, Netflix telah merilis trailer resmi pertama untuk serial dokumenter pasangan Sussex yang akan datang, Harry & Meghan.

"Mengapa Anda ingin membuat film dokumenter ini?" tanya mereka di trailer, diikuti serangkaian foto pasangan tersebut di momen publik dan pribadi. "Tidak ada yang melihat apa yang terjadi di balik pintu tertutup," kata Harry dalam narasinya. "Saya harus melakukan semua yang saya bisa untuk melindungi keluarga saya,".

Netflix menyebutnya sebagai "serial dokumenter mendalam yang belum pernah ada sebelumnya." "Dalam enam episode, serial tersebut mengeksplorasi hari-hari rahasia dari masa awal pacaran dan tantangan yang membuat mereka merasa terpaksa mundur dari peran di institusi (Kerajaan Inggris)," begitu keterangan resmi dokumenter. 

Pihaknya menambahkan, "Dengan komentar dari teman dan keluarga, yang sebagian besar belum pernah berbicara di depan umum tentang apa yang mereka saksikan, dan sejarawan yang membahas keadaan Persemakmuran Inggris saat ini dan hubungan keluarga kerajaan dengan pers, serial lebih dari sekadar menerangi cerita cinta satu pasangan,".

Di pinggiran kota dekat Doha, ibu kota Qatar, udara sejuk dari ventilasi di tanah memanjakan para pejalan pada November yang panasnya mencapai 32 derajat celcius. Taman kecil memiliki jalur ber-AC merupakan ilustrasi dari jawaban tuan rumah Piala Dunia Qatar 2022.

Setidaknya hal tersebut bisa dilakukan sejauh ini, terhadap meningkatnya suhu yang dihadapi orang-orangnya. Negara Teluk Arab yang kaya itu mampu membayar tindakan adaptif ekstrem berkat gas alam yang diekspornya hingga ke seluruh dunia.

Air Teluk Persia yang memanas, laut dangkal dan sempit yang berkontribusi terhadap kelembapan yang mencekik di Qatar selama beberapa bulan. "Ini lingkungan yang cukup sulit. Ini cukup bermusuhan," ungkap Karim Elgendy, seorang rekan di think tank Chatham House yang berbasis di London.

Tanpa kemampuannya membayar makanan impor, AC yang berat, dan air laut yang didesalinasi, katanya, negara kontemporer tidak akan ada. Qatar disebut telah menghadapi kenaikan suhu yang signifikan dibandingkan dengan masa pra-industri.

Sementara para ilmuwan dan orang lain yang peduli tentang perubahan iklim sedang mencoba untuk menjaga Bumi secara keseluruhan dari pemanasan rata-rata lebih dari 2 derajat Celcius. Penelitian menunjukkan itu akan sangat mengganggu, membuat banyak orang kehilangan tempat tinggal, menggenangi garis pantai serta menghancurkan ekosistem.