Instalasi Kreasi FX. Harsono di Art Jakarta Gardens 2023, Bukan Sekadar Hiasan Rumah Tionghoa Kuno

Artis FX. Harsono mengolah hiasan di rumah bergaya Tionghoa menjadi karya instalasi penuh makna yang ditampilkan di Art Jakarta Gardens 2023.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 10 Feb 2023, 18:02 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2023, 18:02 WIB
Instalasi Kreasi FX. Harsono di Art Jakarta Gardens 2023, Bukan Sekadar Hiasan Tiongkok Kuno
FX. Harsono dengan karya instalasi ciptaannya di Art Jakarta Gardens 2023. (dok. Liputan6.com/Dinny Mutiah)

Liputan6.com, Jakarta - Seni bukan sekadar penghias, tapi medium penyampai pesan penting. Itu pula yang dilakukan FX. Harsono lewat karya instalasi bertajuk The Light of Journey yang ditampilkan di Art Jakarta Gardens 2023 hingga Minggu, 12 Februari 2023.

Karya instalasi tersebut dibuatnya dengan memanfaatkan duilian, sebutan untuk papan terang bertuliskan kata-kata bijak atau semacam puisi yang biasanya digantung di samping pintu masuk di dalam rumah. Ia lalu menaruh duilian itu di perahu yang dipesannya khusus kepada perajin.

Kata-kata dalam bahasa Mandarin itu bermakna 'bercita-cita besar tak lupa moral'. Harsono yang memiliki nenek orang Jawa itu merasa kata-kata tersebut masih relevan dengan kondisi saat ini. "Kata-kata ini bagus untuk semua orang. Semua boleh bercita-cita tinggi, tapi jangan lupa tetap menjunjung moral. Itu masih kontekstual," ujarnya ditemui di sela pameran, Rabu, 8 Februari 2023.

Proses pembuatan instalasi itu tak terlalu makan waktu. Hanya saja, produksi perahunya yang cukup sulit karena ia ingin setepat mungkin agar pas untuk membingkai kata-kata bijak tersebut.

"Saya buat itu dari 2014, jadi bukan karya baru. Tapi, Pak Enin memilih beberapa karya saya untuk diajukan ke Bibit. Dicari yang cocok, relate dengan usaha mereka," Harsono menuturkan.

Sejak beberapa tahun terakhir, seniman asal Blitar, Jawa Timur itu mempelajari tentang warisan budaya Tionghoa. Hal itu berangkat dari kesadaran bahwa sejak lama ia terputus dari akar budaya leluhurnya karena kawin campur terjadi di dalam keluarga selama beberapa generasi. Para generasi penerus pun tidak lagi memahami kebudayaan leluhurnya.

"Orang Tionghoa di Indonesia sebelum 1965 sangat jelas sekali terbagi menjadi dua kelompok. Pertama, peranakan yang sudah tinggal di Indonesia 4--5 generasi. Nenek moyangnya tidak murni Tionghoa. Seperti saya, nenek saya dari ibu orang Jawa. Bapak saya enggak bisa Mandarin, ibu saya bisa Bahasa Belanda karena dulu sekolah di sekolah Belanda," ujar Harsono.

Pemetaan Warga Keturunan

Instalasi Kreasi FX. Harsono di Art Jakarta Gardens 2023, Bukan Sekadar Hiasan Tiongkok Kuno
The Light of Journey, karya instalasi FX. Harsono yang ditampilkan di Art Jakarta Gardens 2023. (dok. Bibit)

Karena tercabut dari akar, duilian pun juga menjadi benda asing. Anak-anak muda meninggalkannya, kata Harsono, karena menganggap keberadaannya tak cocok untuk konsep desain interior modern yang diusung. "Karena dianggapnya sudah kuno dan tak lagi cocok untuk jiwa muda mereka," sambung dia.

Duilian pun akhirnya dijual sebagai barang antik dan berharga cukup mahal. "Saya beli beberapa... Huruf-huruf Tionghoa itu asli di papan itu," imbuhnya.

Selain kelompok peranakan, ada pula kelompok warga keturunan Tionghoa yang disebut totok atau singkek. Harsono menjelaskan bahwa kelompok itu adalah orang China yang baru datang dan menetap di Indonesia selama dua generasi. Mereka membawa kebudayaannya ke Indonesia dan masih mewarisi kebudayaan itu dengan baik.

"Bahkan, mereka bisa bahasa dialek mereka. Orang China itu bukan tunggal, tapi jamak, ada Khek, Hakka, Hokien," ujar Harsono.

Menurutnya, golongan itu masih menganggap warisan leluhur itu penting, termasuk penamaan. "Maka itu, kalau ada orang Tionghoa bernama Tantono yang bermarga Ta, Halim untuk Lim, selalu disertakan dalam nama mereka. Wi untuk Wijaya. Sementara saya, nama keluarga tidak saya bawa," ucapnya.

Mewakili Perasaan

Lihat Lebih Dekat Karya Seni di Art Jakarta Gardens 2023 yang Resmi Dibuka Hari Ini
Ada juga karya ‘The Light of Journey ’dengan huruf-huruf Tionghoa karya seniman asal Blitar FX Harsono. [Dok/Fimela/Hilda Irach].

Di sisi lain, Head of Digital Marketing Bibit, Angie Anandita Tjhatra merasa instalasi yang dibuat FX. Harsono mewakili apa yang dirasakan para pengguna aplikasi investasi reksa dana dan surat berharga negara (SBN).

"Karya The Light of Journey mewakili pesan yang universal tentang pentingnya berfokus pada proses yang baik dalam mewujudkan cita-cita dalam kehidupan, termasuk dalam hal keuangan," kata dia.

Menurut Angie, sepanjang 2022 ada sedikitnya 90.596 portofolio investasi di Bibit yang berhasil tercapai, termasuk 1.997 pasangan yang menikah dengan uang yang mereka investasikan di aplikasi itu. Sementara, 1.907 orang yang berhasil membeli rumah impian mereka, dan 2.255 investor yang mewujudkan cita-cita mereka untuk berlibur.

"Ini adalah wujud nyata dari cita-cita yang tercapai berkat cara-cara investasi yang benar di Bibit," imbuh Angie.

Bibit juga menjadi salah satu sponsor dalam pameran seni luar ruang yang kali ini memasuki tahun ke-2. Art Jakarta Gardens 2023 menampilkan 25 karya patung dan instalasi luar ruang, lebih sedikit dari tahun lalu yang total mencapai 38 buah. Penurunan kuantitas itu memengaruhi semaraknya pameran. Banyak spot yang dibiarkan kosong, tak diisi karya seni.

Program di Art Jakarta Gardens

Melihat Karya Seni di Pameran Art Jakarta Gardens 2023
Pengunjung berselfie di dekat karya seni yang ditampilkan dalam pameran Art Jakarta Gardens 2023 di Hutan Kota Plataran, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (7/2/2023). Pameran seni Art Jakarta Gardens kembali digelar tahun ini mulai dari tanggal 7 - 12 Februari 2023, dalam pameran ini, pengunjung dapat menjelajahi kombinasi presentasi karya seni rupa yang ditampilkan dari dalam dan luar ruangan dengan karya berupa patung, instalasi, dan objek dua dimensi. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Art Jakarta Gardens berlangsung 7 hingga 12 Februari 2023. Selama pameran, pengunjung dapat menjelajahi kombinasi presentasi karya seni rupa dalam dan luar ruang oleh 20 seniman dari 22 galeri terkemuka.

Area taman patung akan menampilkan patung luar ruang dari seniman seperti Adi Gunawan, Ashley Bickerton, Gregorius Papadimitriou, Nyoman Nuarta, Richard Winkler, dan Yim Yen Sum. Sementara, area pameran dalam ruangan terdiri atas dua tenda khusus yang ditujukan bagi 22 galeri seperti STEM Project (Yogyakarta), Facade Kiniko Art (Jakarta), CGartspace (Jakarta), ROH (Jakarta), dan RUCI Art Space (Jakarta).

Art Jakarta Gardens juga akan menggelar sejumlah program yang mencakup kelas keramik oleh Kandura Studio (Bandung), dengan sesi khusus untuk anak, kelas fragrant oleh Of Animo, dan kelas penulisan lirik oleh Sofar Sounds. Ada juga tur berpemandu untuk para pengunjung yang bisa diikuti selama Art Jakarta Gardens berlangsung.

"Ada dua sesi setiap harinya," Enin mengatakan. "Pukul 16--17.00 WIB dan pukul 17.00--18.00 WIB. Tapi, karena terbatas (15 orang per sesi) pengunjung bisa mendaftar dulu (dengan menghubungi Maya di nomor +6287808101992)."

Hari pertama Art Jakarta Gardens akan ditujukan khusus untuk tamu VIP. Masyarakat umum bisa menghadiri pameran seni dengan tiket masuk Rp150 ribu per orang ini mulai Rabu, 8 Februari 2023, hingga periode event selesai.

Infografis Seniman Indonesia Mendunia Cerita Akhir Pekan
Seniman Indonesia yang tampil di panggung global, masih eksis hingga sekarang. (Dok: Liputan6.com Tim Grafis) 
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya