Liputan6.com, Jakarta - Masjid Al Irsyad merupakan salah satu masjid unik yang berada di kawasan perumahan Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Bandung, Jawa Barat. Masjid Al Irsyad dibangun pada 2009 dan selesai dalam pembangunan setahun kemudian pada 2010.
Apabila dilihat dari kejauhan, bangunan masjid menghadirkan lafaz Arab yang terbaca sebagai dua kalimat tauhid, Laailaha Ilallahu Muhammad Rasulullah, yang artinya Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah. Kekuatan desain Masjid Al Irsyad terlihat pada embedding teks kaligrafi Arab.
Uniknya lagi bentuk dua kalimah tauhid yang melekat pada tiga sisi bangunan dalam bentuk susunan batu bata, dirancang sebagai kaligrafi tiga dimensi raksasa. Masjid ini mempunyai luas 1.871 meter persegi hanya memiliki tiga warna utama yaitu putih, hitam, dan abu-abu.
Advertisement
Susunan tiga warna tersebut menjadikan tampil lebih cantik, modern, simpel namun tetap elegan dan enak dipandang mata. Masih banyak hal lain tentang Masjid Al Irsyad, berikut enam fakta menarik Masjid Al Irsyad yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber pada Rabu (5/4/2023).
1. Sejarah Pembangunan Masjid Al Irsyad
Mengutip dari laman dunia masjid, Rabu (5/4/2023), Masjid Al-Irsyad Kota Baru Parahyangan, Bandung, mulai dibangun pada 7 September 2009 yang bertepatan dengan 17 Ramadhan 1430 H (Nuzulul Quran). Tak menunggu waktu lama, setahun kemudian Masjid Al Irsyad diresmikan.
Masjid ini dibangun di atas lahan seluas 1 Ha yang jadi satu kesatuan yang tak terpisahkan dengan Al-Irsyad Satya Islamic School. Sekolah berafiliasi dengan Madrasah Al-Irsyad Al-Islamiyah of Singapore yaitu sebuah sekolah Islam international.
2. Terinspirasi Bangunan Kakbah
Sekilas bentuk masjid seperti kubus besar layaknya bentuk bangunan Kakbah di Arab Saudi. Melalui konsep ini, dari luar terlihat garis-garis hitam di seluruh dinding masjid.
Penataan batu bata pada keseluruhan dinding juga terlihat sangat mengagumkan. Batu bata disusun berbentuk lubang atau celah di antara bata solid. Dengan konsep ini, dari luar terlihat garis-garis hitam di sekujur dinding masjid.
Saat dicermati, kisi-kisi dinding dengan susunan bata bolong ini membentuk dua kalimat syahadat dalam huruf Arab. Teknik ini menjadikan badan bangunan layaknya sebuah seni kaligrafi tiga dimensi dengan ukuran yang sangat besar.
Selain itu, kisi-kisi tersebut berfungsi sebagai penerangan yang bersifat bolak-balik dan begitu artistik. Siang hari, cahaya secara alami matahari akan menembus ke ruang dalam. Di momen ini, cahaya tersebut terlihat seperti sebuah elemen yang membentuk dua kalimat syahadat. Kemudian malam hari cahaya dari dalam masjid akan memancar keluar, menampilkan kaligrafi syahadat yang berpendar.
Advertisement
3. Masjid Dirancang Ridwan Kamil
Mengutip dari laman Khazanah Masjid, diketahui sang arsitek, Ridwan Kamil yang juga Gubennur Jawa Barat ini memilih untuk menampilkan identitas keislaman melalui kalimat syahadat raksasa. Kalimat ini ditampilkannya melalui susunan bata yang membentuk dinding masjid.
Ridwan Kamil sebelumnya sudah banyak merancang bangunan masjid megah di Indonesia, termasuk Masjid Raya Al Jabbar yang juga berlokasi di Bandung. Ada pula Masjid Al Kamil, Kabupaten Sumedang, Masjid Kubah 99 Asmaul Husna yang berlokasi di Kota Makassar, termasuk Masjid Syaikh Ajlin di kota Gaza, Palestina dengan didominasi oleh warna putih.
4. Terdapat 99 Kotak Lampu Melambangkan Asmaul Husna
Saat masuk ke ruang utama masjid, sejauh mata memandang akan terlihat ruang kubus berkarpet merah hitam memanjang. Tak terlihat detail ornamen layaknya masjid pada umumnya.
Di bagian atap terdapat 99 kotak persegi yang merupakan lampu penerang. Uniknya lagi, tepat di ujung setiap kotak terdapat guratan yang membentuk satu asma Allah. Seperti kalimat syahadat yang ada di dinding masjid, sembilan puluh sembilan kotak persegi lampu itu akan memancarkan 99 Asma’ul Husna.
5. Mihrab Masjid yang Unik
Sementara pada mihrab juga berbeda dengan masjid lainnya. Mihrab berbentuk lorong persegi itu terbuka di bagian depan dan langsung menghadap pegunungan yang sangat indah. Mihrab dan mimbar diletakkan menjorok di atas sebuah kolam. Sebuah batu bulat berukir lafaz Allah Swt. Diposisikan tepat di tengah mihrab yang terbuka. Batu ini merupakan simbol untuk mencegah orang lewat di depan imam.
6. Masjid Al Irsyad Menampung 1.500 Jamaah
Ruang salat di masjid terbilang cukup besar dan mampu menampung sekitar 1.500 jamaah. Masjid Al Irsyad tidak memiliki tiang atau pilar di tengah untuk menopang atap, karena itu terasa begitu luas. Hanya ada empat sisi dinding yang menjadi pembatas sekaligus penopang atapnya.
Celah-celah angin pada empat sisi dinding masjid juga menjadikan sirkulasi udara di ruang masjid begitu baik, karena itu tidak terasa gerah atau panas meski tak dipasangi AC atau kipas angin. Pada bagian imam sengaja tanpa dinding artinya menggambarkan setiap makhluk yang sholat dia akan menghadap Allah.
Lanskap dan ruang terbuka ini sengaja dirancang berbentuk garis-garis melingkar yang mengelilingi bangunan masjid. Kemudian tak hanya bentuk kubusnya, lingkaran-lingkaran yang mengelilingi masjid itu juga terinspirasi dari konsep tawaf yang mengelilingi Kakbah.
Advertisement