Liputan6.com, Jakarta - Daun jati belanda dengan nama latin Guazuma ulmifolia Lamk adalah tanaman berbentuk semak atau pohon dengan tinggi 10 sampai 20 meter. Tanaman obat ini masih termasuk dalam kelas Dicotyledonae dan darisuku Sterculiaceae.
Tanaman obat ini memiliki nama daerah Orme D’Amerique (prancis), Bartard Cedar (Inggris), Guasima (Meksiko), Jati Belanda (Indonesia), Jati Londa, Jati Landi dan Jatos Landi (Jawa). Mengutip dari jurnal berjudul Pengaruh Ekstrak Daun Jati Belanda Terhadap Bobot Badan Kelinci Yang Diberi Pakan Berlemak, Universitas Bengkulu, Kamis (13/4/2023), tanaman ini memiliki pangkal daun menjorong membentuk jantung, dan ujung daun lancip.
Baca Juga
Pada bagian permukaan atas berbulu jarang, permukaan bagian bawah berbulu rapat, serta panjang helai daun 4--22,5cm. Bunga jati belanda berwarna kuning berbintik-bintik merah. Buahnya keras, beruang lima dan berwarna hitam, berbiji banyak dan berwarna kuning kecoklatan, berlendir dan rasanya agak manis.
Advertisement
Budidaya tanaman jati belanda dapat dilakukan dengan biji atau stek tunas berakar. Tanaman obat ini dapat tumbuh dengan cepat dan biasa digunakan sebagai tanaman pekarangan atau peneduh di tepi jalan.
Di beberapa negara, bagian dalam kulitnya dipakai sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit cacing dan kaki gajah atau bengkak kaki, astringens dan diaforetik. Air masakan kulit dapat digunakan sebagai obat untuk menciutkan urat darah.Â
Rebusan biji-bijinya yang sudah di bakar seperti kopi dapat diminum sebagai obat sembelit dan apabila setelah dibakar lalu dilumatkan dengan air dan dibubuhkan setetes minyak adas maka dapat bermanfaat untuk perut kembung dan sesak. Selain itu, daun atau buahnya dapat digunakan sebagai obat untuk batuk rejan.Â
Dikenal Sebagai Obat Pelangsing
Di Indonesia air masakan daun banyak dipakai untuk melangsingkan tubuh. Disebutkan dalam jurnal, penggunaan ekstrak daun Jati Belanda secara tradisional sebagai obat pelangsing sudah banyakdilakukan akan tetapi masih sedikit sekali penelitian yang membahas masalah tersebut. Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan pada hewan cobatikus, aktivitas pelangsing dari ekstrak daun jati belanda biasanya disebabkan oleh adanya tannin dangetah lender dalam ekstrak tersebut.
Dilaporkan juga oleh bahwa kemungkinan steroid yangmerupakan komponen utama dalam ekstrak kloroform mempunyai efek pelangsing. Selain itu zat aktif apa yang berperan belum diketahui, sehingga dalam penelitian ini menggunakan fraksiaktif steroid ekstrak daun Jati Belanda secaralangsung untuk melihat pengaruh zat aktif tersebutpada bobot badan kelinci.
Ekstrak air daun jati belanda dengan komponen utama tannin dan ekstraketanol dengan komponen utama flavonoid digunakan sebagai pembanding. Namun dalam penelitian pemberian ekstrak air, ekstrak etanol dan fraksi aktifsteroid daun Jati Belanda tidak mampu menekan pertambahan bobot badan kelinci kelinci yang diberipakan berlemak. Hal ini mengindikasikan tidak adanya khasiat pelangsing ekstrak daun Jati Belanda terhadap bobot badan kelinci.
Advertisement
Kombinasi Jati Belanda dan Teh Hijau
Sementara itu mengutip laman Fimela, 10 Mei 2021, daun jati belanda dan teh hijau dapat meluruhkan lemak dalam tubuh. Tapi untuk hasil yang maksimal, harus disertai olahraga teratur dan diet rendah kalori maupun lemak," ujar owner yang juga CEO manjoer.com Prof. Dr. Ir. Erliza Hambali.
Seperti diketahui, Daun Jati Belanda mengandung fitokimia antara lain berupa sterol, alkaloid, karotenoid, flavonoid, tanin, saponin dan musilago. Beberapa kandungan zat kimia tanaman ini dikenal sebagai antioksidan yang kuat.
Sementara itu, tanin memiliki manfaat untuk mengendapkan protein di permukaan usus sehingga mengurangi penyerapan makanan. Musilago sendiri berkhasiat untuk menangkap air dan membentuknya jadi gel membentuk massa feses.
Kombinasi bahan tanin dan musilago bermanfaat sebagai pelangsing badan. Daun Jati Belanda juga mengandung asam tanat yang agak mirip teh hijau yang bisa menghambat penyerapan lemak di usus. Adapun antioksidan pada teh hijau, yang disebut katekin (catechin) bisa membantu meningkatkan metabolisme dan membakar lemak. Â
Â
Perlu Kombinasi Agar Efek Pelangsing Maksimal
Antioksidan dalam teh hijau dapat meningkatkan kesehatan metabolisme dan membantu mengurangi nafsu makan. "Untuk mendapatkan hasil maksimal, dianjurkan mengonsumsi tiga kali dalam sehari setelah makan. Suplemen ini aman dan tidak menimbulkan efek samping bila dikonsumsi sesuai dosis," jelas salah seorang guru besar yang masih aktif di Institut Pertanian Bogor tersebut.
Mengutip dari Modul Saintifikasi Jamu, Keamanan Jamu Tradisional Universitas Jember, Kamis (13/4/2023), terdapat formulasi untuk pelangsing dari komponen kulit kayu rapet dan daun jati belanda (sebagai pengelat), daun jungrahap (sebagai diuretik), rimpang kunyit dan temu lawak (sebagai stomakik sekaligus bersifat pencahar).
Dari formulasi ini walaupun nafsu makan ditingkatkan oleh temu lawak dan kunyit, tetapi penyerapan sari makanan dapat ditahan oleh kulit kayu rapet dan jati belanda. Pengaruh kurangnya defekasi dinetralisir temulawak dan kunyit sebagai pencahar, sehingga terjadi proses pelangsingan sedangkan proses defekasi dan diuresis tetap berjalan sebagaimana biasa.
Advertisement