Liputan6.com, Jakarta - Minat berwisata menunjukkan peningkatan pesat usai pandemi Covid-19 melandai. Pola perjalanan yang saat awal pandemi didominasi solo traveling atau kelompok kecil, kini mulai mengarah ke pola pariwisata massal. Hal itu dipengaruhi peningkatan kepercayaan diri para pelancong.
"Bisa kita jawab iya, kembali ke wisata massal. Fenomena yang kita lihat baik dari sisi tingkat permintaan maupun segmen perjalanan, seperti keluarga. Walau secara behavior agak berubah, tidak menurunkan confidence melakukan perjalanan," kata CEO of Transport Traveloka, Iko Putera, dalam jumpa pers peluncuran kampanye Traveloka Travel Fair di Jakarta, Rabu, 31 Mei 2023.
Ia menerangkan perilaku wisatawan yang agak berubah dibanding sebelum pandemi adalah terkait protokol kesehatan. Menurutnya, pelancong lebih sadar mengenai protokol kesehatan, seperti menggunakan masker bila sedang flu atau sakit. Itu dinilainya sebagai arah yang positif.
Advertisement
Perubahan lainnya adalah pelaku perjalanan lebih melek teknologi dibanding sebelum pandemi. Fenomena itu, sambung Iko, tidak hanya terlihat di Indonesia, tapi di Asia Tenggara secara umum, mengingat online travel agent (OTA) tersebut juga beroperasi di lima negara ASEAN lainnya dan Australia.
"Bukan cuma menggunakan aplikasi untuk reservasi, tapi reschedule juga meningkat. Banyak yang bisa dilakukan terkait perjalanan, bukan hanya beli, tapi juga manage booking-nya," ucap Iko.
Dia menyebut perluasan fungsi itu tak terlepas dari pengalaman di masa pandemi. Mereka semakin menginginkan fleksibilitas dalam perjalanan, terutama terkait pengembalian dana atau penjadwalan ulang. "Mereka makin concern dengan hal-hal seperti itu," ujarnya.
Kembali Rencanakan Perjalanan dari Jauh Hari
Ia menyatakan bahwa perilaku wisatawan yang di masa pandemi cenderung last minute saat merencanakan perjalanan kini mulai kembali ke pola perencanaan jauh-jauh hari. Dengan begitu, mereka bisa mendapatkan harga lebih miring dibandingkan dengan memesan dadakan.
Berdasarkan data internal Traveloka, Iko mengatakan bahwa sepanjang semester I 2023, pencarian destinasi domestik dan internasional meningkat hingga tiga kali lipat. Animo masyarakat dalam berwisata juga tercermin dari tingkat pemesanan akomodasi, tiket pesawat, dan atraksi internasional yang meningkat hingga dua kali lipat dibandingkan periode 2022.
Iko menyebut dari jumlah perjalanan tersebut, didominasi untuk liburan atau leisure dengan persentase 60 persen, seperti liburan bersama keluarga, teman, bahkan solo travel yang disusul dengan perjalanan bisnis, wisata religu, dan tujuan pendidikan. Selain itu, 75 persen aktivitas liburan yang diminati adalah seputar kuliner dan belanja, diikuti dengan pergi ke tempat wisata dan museum, taman hiburan, pantai, dan kebun binatang.
"ASEAN destination masih jadi favorit karena lebih gampang diakses. Kita lihat juga orang Indonesia mainnya agak jauh, seperti ke Jepang, Korea (Selatan), bahkan Arab Saudi, kita lihat trennya meningkat," ujar Iko.
Advertisement
Umrah Mandiri Diminati
Iko menjelaskan peningkatan minat berkunjung ke Arab Saudi salah satunya didorong oleh keinginan umrah mandiri. Hal itu menyusul kemudahan pengajuan visa sejak negara Teluk itu bertekad meningkatkan sektor pariwisatanya. Pelaku umrah mandiri umumnya adalah mereka yang sudah pernah umrah sehingga lebih percaya diri untuk berangkat sendiri.
"Informasinya orang masih belum banyak tahu mungkin, jadi enggak langsung naik banget, tapi pelan-pelan mulai ada peningkatan. Apalagi, infrastrukturnya, seperti kereta cepat, sudah ada," kata Iko.
Ia tak bisa menyebutkan angka peningkatan secara pasti. Tapi, banyak peminatnya adalah kalangan muda yang pernah umrah. Meski begitu, segmen umrah massal masih akan eksis karena perjalanan ibadah mereka terasa lebih mudah dengan mengunakan bantuan biro umrah. "Kan banyak juga yang pertama kali naik pesawat saat umrah itu," sambung Iko.
Sementara, destinasi domestik masih didominasi oleh Jakarta, Bandung, dan Jogja. Ketiga daerah masih diminati salah satunya karena banyak opsi untuk staycation dan tidak harus naik pesawat untuk mengunjunginya. Minat kunjungan ke Bali dan Labuan Bajo juga tetap tinggi, disusul oleh Sumba yang dianggap sebagai destinasi anti-mainstream.
"Trennya untuk generasi baru ini, (liburan) untuk rasakan vibe as local. Gimana ke pasar, street food-nya, dari biasanya travel ke destinasi wisata. Tapi, kita lihat enggak hanya destinasi wisata, tapi cafe hopping, wisata kuliner," jelas Iko.
Travel Fair di 7 Negara
Memanfaatkan momentum jelang libur sekolah, Traveloka menggelar Traveloka Travel Fair 2023 yang berlangsung dari 22 Mei hingga 4 Juni 2023. Iko menyebut pihaknya bekerja sama dengan ribuan mitra, baik maskapai, hotel/akomodasi, atraksi, hingga penyedia layanan transportasi lainnya.
Pameran perjalanan itu tidak hanya digelar di Indonesia, tapi juga di enam negara lainnya, yakni Australia, Singapura, Thailand, Malaysia, Vietnam, dan Filipina. "Jadi, enggak hanya turis Indonesia yang ke luar negeri, tapi juga turis luar negeri kita harapkan (liburan) ke sini. Kita harapkan traveler luar negeri ke Indonesia," ucap Iko.
Salah satunya yang menunjukkan minat adalah turis dari Australia. Tapi, pelancong dari Malaysia, Singapura, dan Filipina juga tak kalah tertarik dengan titik masuk utama melalui Jakarta dan Bali. "Itinerary mereka lumayan panjang. Jadi, bukan hanya Bali sebagai destinasi, tapi juga Labuan Bajo, bahkan Sumatera," katanya.
Selama pameran berlangsung, konsumen dapat menemukan penawaran khusus dari berbagai produk perjalanan dari 9.000+ mitra terpercaya, termasuk transportasi, akomodasi, atraksi, layanan antar jemput bandara dan sewa mobil hingga 50% + 30% melalui aplikasi. Selain itu, terdapat penawaran tambahan bagi para konsumen yang mengunjungi booth Traveloka Travel Fair di Food Society, lantai dasar Mall Kota Kasablanka, yang digelar mulai 30 Mei hingga 4 Juni 2023.
Para pengunjung booth akan berkesempatan mendapatkan promo kupon diskon hingga Rp 1 juta dan meraih Top Spender rewards bagi pengguna dengan jumlah transaksi tertinggi. Selain itu, terdapat berbagai games berhadiah seperti Lelang Kupon, Ular Tangga, Mission x Shuffleloka, serta diskon spesial untuk menginap di berbagai destinasi pada Traveloka Travel Fair HOUR setiap jam 18.00 hingga 21.00 setiap hari di booth Traveloka Travel Fair.
Advertisement