Liputan6.com, Jakarta - Serangkaian film dokumenter yang menyoroti perjalanan delapan orang jemaah haji Indonesia dirilis pemerintah Arab Saudi. Tayangan ini memuat perjalanan delapan jemaah haji Indonesia dari Tanah Air, sampai ke tempat-tempat suci di negara kerajaan itu dalam rangkaian ibadah haji.
Melansir Gulf News, Sabtu, 1 Juli 2023, serial berjudul "Perjalanan Haji" ini menangkap perasaan para jemaah haji selama perjalanan suci dan menyoroti fasilitas yang ditawarkan pada mereka untuk melakukan ibadah tahunan tersebut. Film dokumenter ini telah diluncurkan di Jakarta oleh Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, awal pekan ini.
Baca Juga
Pihaknya mengatakan bahwa delapan jemaah difilmkan selama musim haji tahun lalu di 16 lokasi di Indonesia dan empat kota di Saudi. Serial dokumenter ini bertujuan mendidik jemaah haji asing dari seluruh dunia tentang pedoman yang perlu mereka ketahui tentang perjalanan haji agar mendapat pengalaman lebih baik, lapor kantor berita Saudi SPA.
Advertisement
"Produksi yang sangat besar ini mencerminkan beberapa aspek kesadaran dan menyoroti upaya Kerajaan Arab Saudi yang telah memanfaatkan semua sumber daya manusia dan keuangannya untuk memfasilitasi perjalanan para Tamu Allah yang ingin menunaikan kewajiban agama ini," kata Duta Besar Saudi di Indonesia, Faisal Al Amoudi.
Serial dokumenter berjumlah 10 episode yang difilmkan selama 120 hari ini menunjukkan jemaah diantar keluarga sebelum meninggalkan Indonesia untuk pergi haji. Rekaman dilanjutkan dengan kedatangan mereka di Arab Saudi, singgah di tempat suci, dan kunjungan ke dua masjid suci di Makkah dan Madinah sebelum kembali ke Tanah Air.
Film dokumenter tersebut disiarkan di kanal YouTube Kementerian Haji Saudi, serta di stasiun TV Indonesia dan Saudi, kata SPA. Haji, salah satu dari lima rukun Islam, jatuh tempo pada akhir Juni tahun ini.
Jemaah Haji 2023
Arab Saudi mengatakan bahwa tidak ada batasan jumlah jemaah haji dari seluruh dunia untuk musim haji 2023, kontras dengan aturan pembatasan sebelumnya akibat pandemi. Dalam dua tahun terakhir, Arab Saudi mengurangi jumlah umat Islam yang diperbolehkan menunaikan ibadah haji untuk mencegah penyebaran COVID-19.
Sementara, cerita dari jemaah haji Indonesia yang tengah menjalankan haji tahun ini terus berlanjut, termasuk di media sosial. Ada banyak kisah sarat haru, namun sayangnya terdapat pula yang mengundang kritik publik. Salah satu yang membuat heboh adalah foto menu makanan yang diduga diterima jemaah haji Indonesia.
Ini dimulai dari kicauan putri mantan presiden Gus Dur, Alissa Wahid, di Twitter, 25 Juni 2023, menulis, "Buat wankawan yang mendapatkan info salah soal makanan untuk jamaah #haji2023, berikut info jadwal yang sudah diatur dan disosialisasikan pada jamaah sejak awal," menyertakan infografis informasi tersebut.
Tweet tersebut dibalas sejumlah pengguna Twitter, yang sepertinya jadi rombongan haji tahun ini, melaporkan apakah maktab mereka telah menerima makanan atau belum. Salah satunya ditulis akun Twitter @adyul93, 26 Juni 2023, "Di maktab kami belum, sub 16 maktab 31 belum mendapatkan makan siang. Mohon bantuannya. Matur nuwun."
Advertisement
Bikin Kaget Warganet
Kicauan itu berlanjut di hari-hari berikutnya. "Jam 23.51 WAS maktab 31 makan malam belum dibagi dan infonya baru di data. 00.46 WAS maktab 31 dibagi makan nya. Alhamdulillah," tulisnya pada 27 Juni 2023, menyertakan makanan yang dibagikan.
Ia melanjutkan, "Menu makan pagi di Arafah tanggal 9 dzulhijjah. Tempe dihancurkan gitu dan nasi." Di tanggal yang sama, ia juga memperlihatkan menu makan siang yang datang pukul 14.54, waktu setempat. Tampak di gambar, yakni nasi, campuran kacang panjang, kacang polong, dan wortel, serta ampela ayam.
Namun, makanan jemaah haji Indonesia yang mengagetkan warga dunia maya adalah menu makan malam "9 Dzulhijjah di Arafah maktab 31," tulis akun tersebut "Snack sudah dibagi bersama tas perbekalan. Kali ini ketepatan waktu 100 persen," sebutnya.
"Itu yang kiri atas makanan apa…?" tanya akun Twitter @txtdarikuliner, 28 Juni 2023. Warganet pun ikut menebak-nebak menu yang sepertinya terlihat seperti sumber protein itu. "Sepertinya sejenis ikan tuna, enak sih," kata salah satu warganet. "Oh saya pikir jamur atau ayam," balas @txtdarikuliner.
Tidak Habis Pikir
Sebagian warganet lain mengkritik dan mengaku tidak habis pikir. "Bayar haji mahal-mahal makannya begini?" Ada juga yang berkomentar, "Bayar mahal dikasih makanan romusha."
"Ini penyelenggara haji kerja sama sama katering chum bucket gitu?" sindir pengguna lain, ada juga yang menulis, "Mau lihat cost breakdow-nya. Udah kayak makanan penjara aja."
"Itu apa si kok kaya muntahan?" kata yang lain. Ada juga yang berkomentar, "Bener kok 2018 kemarin juga kayak gini tapi sepertinya yg difoto dagingnya terlalu lembek/hancur. Setiap makan PASTI ada ayam/ikan/daging, walau rasanya yah begitulah. Bersama makanan pasti dibawakan buah/susu/jus/yogurt. Makanan selalu panas karena dioven terus-menerus."
Warganet lain menimpali, "Jujur catering selama di Mekkah kurang lebih seperti ini. Kadang enggak kerasa apa-apa atau enggak fresh. Biar abis, kadang suka pake abon atau enggak lauk lain yg dibawa. Kalau catering pas di Madinah enak berbumbu."
"Ya Allah ternyata beda maktab beda makanan ya. Kirain di semua maktab makanannya melimpah. Tahun lalu aja, kita bisa bebas milih ambil snack, es krim, dan lain lain. Kalo mau makanan beratnya walaupun antre, tapi pasti semua dapet dan lauknya banyak," sambung pengguna berbeda.
Liputan6.com sudah menghubungi pengunggah menu makanan jemaah haji tersebut. Namun, belum mendapat balasan sampai artikel ini ditayangkan.
Advertisement