Serba-serbi Daun Pepaya, Bahan Pembuat Jamu yang Punya Segudang Manfaat

Jamu yang telah turun-temurun diwariskan terbuat dari beragam bahan. Salah satunya adalah daun pepaya, bahan pembuat jamu yang memiliki segudang manfaat.

oleh Putu Elmira diperbarui 10 Jul 2023, 05:00 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2023, 05:00 WIB
Daun pepaya
Ilustrasi daun pepaya (sumber: Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Jamu yang telah turun-temurun diwariskan terbuat dari beragam bahan. Salah satunya adalah daun pepaya, bahan pembuat jamu yang memiliki segudang manfaat.

Dikutip dari "Jamu Gendong Solusi Sehat Tanpa Obat" oleh Sukini, pepaya (Carica papaya L) adalah tumbuhan yang banyak dimanfaatkan buah dan daunnya. Buah pepaya dikonsumsi pada saat masih muda atau ketika sudah matang.

Saat masih muda, buah pepaya dimasak sebagai sayuran. Sementara itu, buah yang sudah matang dikonsumsi segar.

Daun pepaya biasanya dikonsumsi sebagai sayuran. Daun pepaya juga menjadi salah satu bahan penting dalam pembuatan jamu gendong. Kadang-kadang, getah pepaya juga dimanfaatkan sebagai pelunak daging.

Getah pepaya yang digunakan untuk melunakkan daging biasanya yang terdapat pada buah pepaya yang muda. Pohon pepaya umumnya tidak bercabang atau bercabang sedikit.

Tinggi tumbuhan ini dapat mencapai 5--10 m. Daun pepaya menyirip lima, dengan tangkai yang panjang dan berlubang di bagian tengah. Manfaat daun pepaya untuk kesehatan, yakni, untukmengobati disentri, menambah nafsu makan, dan menurunkan demam.

Dikutip dari laman Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) AKAFARMA-AKFAR Putra Indonesia Malang, daun pepaya punya kandungan zat baik, yakni:

Sifat anti-kanker

Menurut penelitian yang dilakukan oleh jurnal Ethnopharmacology, jus daun pepaya mengandung enzim tertentu yang memiliki sifat melawan kanker terhadap berbagai tumor seperti kanker leher rahim, kanker payudara, kanker hati, kanker paruparu dan kanker pankreas tanpa efek toksik pada tubuh. Dengan mengatur T-sel, ekstrak daun pepaya peningkatkan respon sistem kekebalan terhadap kanker.

Deretan Manfaat

Ilustrasi daun pepaya
Ilustrasi daun pepaya (Photo on Bien del Rosario on Pixabay)

Menghambat pertumbuhan bakteri

Jus daun pepaya mengandung lebih dari 50 bahan aktif termasuk senyawa karpain yang menghambat pertumbuhan mikroorganisme seperti jamur, cacing, parasit, bakteri serta berbagai bentuk sel kanker.

Meningkatkan imunitas tubuh

Daun pepaya akan secara alami melakukan regenerasi sel darah putih dan trombosit. Daun pepaya mengandung lebih dari 50 bahan termasuk vitamin A, C dan E yang mendukung sistem kekebalan tubuh.

Anti-malaria

Daun Pepaya telah ditemukan memiliki sifat anti malaria juga. Jus daun pepaya sering digunakan di beberapa bagian dunia sebagai profilaksis untuk mencegah malaria di daerah endemis tertentu.

Pencegahan demam berdarah

Penelitian ilmiah dan beberapa studi kasus telah menunjukkan bahwa ekstra daun pepaya mengandung enzim papain meningkatkan trombosit. Perusahaan farmasi sudah menggunakan persiapan ekstrak daun pepaya dalam bentuk kapsul dan formula cair. Para dokter merekomendasikan mengambil 20 sampai 25 ml jus ini dua kali sehari selama seminggu untuk hasil yang cepat.

Mengurangi nyeri haid

Pojok Jamu Tradisional di Sudut Hotel Bintang Lima, Bikin Penasaran Tamu Asing
Jamu daun pepaya, salah satu jamu yang dijajakan di Hotel Plataran Heritage Borobudur. (dok. Liputan6.com/Dinny Mutiah)

Para perempuan sejak dahulu memanfaatkan daun pepaya untuk permasalahan ini. Jus daun pepaya sangat efektif untuk mengurangi nyeri haid.

Caranya dengan merebus beberapa ambil satu daun pepaya, tambahkan asam jawa dan garam, campur dengan segelas air dan didihkan. Minumlah ramuan ini pada saat datang bulan.

Membantu pencernaan

Enzim papain dalam daun pepaya membantu dalam pencernaan protein dan berguna untuk mengobati gangguan pencernaan. Daun pepaya juga dapat membantu mencerna gluten protein gandum, yang terjadi bagi sebagian orang, yang dikenal sebagai penyakit celiac.

Meningkatkan trombosit

Penelitian di seluruh dunia telah mengungkapkan bahwa daun 'pahit' pepaya sangat efektif dalam meningkatkan jumlah trombosit secara cepat. Terutama untuk kasus kekurangan vitamin, sedang kemoterapi, demam berdarah dan lainnya.

Emfisema

Daun pepaya banyak mengandung vitamin D yang dapat mencegah terjadinya penyakit emfisema (penyakit kronis akibat kerusakan pada alveolus, yaitu kantong udara kecil pada paru-paru). Selain manfaat diatas pepaya juga mengandung enzim Papain.

Enzim papain adalah enzim proteolitik yang diekstrak dari buah pepaya. Tugasnya adalah memecah protein menjadi peptida dan asam amino.

Khasiat enzim papain telah dikenal sebagai obat alami dari berbagai macam kondisi medis, seperti rasa nyeri, peradangan, diare, hingga alergi. Selain dari buah pepaya, enzim papain kini sudah bisa dikonsumsi dalam bentuk permen, kapsul dan bisa juga digunakan dalam bentuk krim.

Makna Menyentuh di Balik Menggendong Bakul Jamu Gendong

Tampi
Tampi, pedagang jamu gendong yang berkeliling menjajakan jamunya (Liputan6.com/Komarudin)

Jamu berkhasiat untuk kesehatan tubuh.Tak hanya untuk menyembuhkan gangguan kesehatan tertentu, jamu juga berfungsi untuk pencegahan. Jadi, jamu dikonsumsi agar tubuh senantiasa sehat dan bugar.

Jamu ada pula yang berbentuk cairan. Jamu ini dibuat segar dan langsung dijajakan kepada konsumen dan dikenal sebagai jamu gendong.

Di antara berbagai jamu yang dikenal masyarakat, jamu gendong menjadi salah satu jenis jamu yang digemari. Jamu gendong adalah jamu hasil produksi rumahan

Jamu ini dipasarkan dengan cara memasukkannya ke dalam botol-botol. Kemudian, botol-botol ini disusun di dalam bakul.

Selanjutnya, penjual jamu akan menggendong bakul tersebut ketika berjualan. Itulah sebabnya, jamu ini dikenal sebagai jamu gendong.

Penjual jamu gendong menjajakan dagangannya dengan cara berkeliling setiap hari. Penjual jamu gendong kebanyakan adalah perempuan. Hal ini karena dahulu tenaga laki-laki lebih diperlukan untuk bidang pertanian.

Cara berjualan dengan menggendong barang dagangan ini menjadi sesuatu yang menarik. Menggendong dengan kain panjang, baik kain batik maupun lurik adalah salah satu ciri khas perempuan Jawa ketika membawa sesuatu.

Tidak hanya penjual jamu gendong yang membawa dagangannya dengan cara digendong. Dahulu, penjual aneka jajanan, nasi pecel, nasi liwet, dan sebagainya umumnya juga berjualan dengan menggendongdagangannya.

Para perempuan Jawa, khusus pada zaman dahulu atau di daerah pedesaan, juga membawa aneka barang dengan cara menggendongnya, seperti membawa kayu bakar, air di dalam jeriken, bahan-bahan pangan, dan hasil pertanian. Ternyata ada makna tersendiri di balik membawa sesuatu dengan cara digendong ini.

Menggendong identik dengan seorang ibu yang membuai bayinya dalam gendongan. Oleh karena itu, para perempuan Jawa yang membawa barang dagangannya dengan cara digendong dapat bermakna bahwa mereka membawa barang dagangan seperti mereka membawa anaknya sendiri. Barang dagangan adalah sarana mencari rezeki. Jadi, harus dibawa dengan baik, ditawarkan dan disajikan dengan baik.

Infografis Jamu Populer di Indonesia
Infografis jamu populer di Indonesia. (Dok: Liputan6.com Tim Grafis)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya