Desain Taman dan Ruang Bermain Anak yang Aman dan Nyaman, Bikin Betah Eksplorasi

Area bermain anak, baik di dalam dan luar ruangan, sudah semestinya dibuat aman dan nyaman. Kedua faktor itu pula yang menjadikan taman atau ruang bermain anak sebagai destinasi yang bikin buah hati kian betah untuk dieksplorasi.

oleh Putu Elmira diperbarui 22 Jul 2023, 10:00 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2023, 10:00 WIB
FOTO: Menikmati Perpanjangan Libur Sekolah di Tebet Eco Park
Pengunjung bermain di area playground Tebet Eco Park, Jakarta, Selasa (10/5/2022). Warga memanfaatkan libur dengan bermain dan berolahraga di taman terbuka setelah pemerintah memperpanjang masa liburan sekolah hingga tanggal 11 Mei 2022. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Area bermain anak, baik di dalam dan luar ruangan, sudah semestinya dibuat aman dan nyaman. Kedua faktor itu pula yang menjadikan taman atau ruang bermain anak sebagai destinasi yang bikin buah hati kian betah untuk dieksplorasi.

Salah satu taman bermain anak yang dapat masuk dalam daftar tujuan jalan-jalan di akhir pekan adalah Tebet Eco Park. Desain taman kota seluas 7,3 hektare di Jakarta Selatan ini dirancang oleh Siura Studio selaku lead designer.

Melalui desain yang ciamik, Tebet Eco Park baru-baru ini berhasil menyabet Design of The Year di President*s Design Award Singapore dari DesignSingapore Council. Sebelumnya, Tebet Eco Park juga membawa pulang Gold Award untuk kategori Parks and Recreational di Singapore Landscape Architecture Awards 2022.

"Ini salah satu kontribusi rancangan playground yang baik, mencakup berbagai faktor, salah satunya sektor keluarga yang ingin datang ke taman yang punya permainan lebih menarik untuk anak-anak," kata Founder Siura Studio, Anton Siura kepada Liputan6.com, Rabu, 19 Juli 2023.

Anton mengungkapkan untuk mendesain taman bermain anak, termasuk di Tebet Eco Park, faktor paling penting yang perlu diperhatikan adalah keamanan. "Itu jadi prioritas saat mendesain playground karena orangtua merasa lebih aman dan nyaman jika tahu playground aman digunakan," tambahnya.

Ia menerangkan bahwa faktor keamanan dihubungkan dengan aktivitas sesuai kelompok usia. Ada pula area balita hingga dewasa yang memberikan tantangan yang lebih menarik untuk anak-anak kelompok usia tersebut.

"Kemudian aksesibilitas, artinya ketika mendesain taman, kita perlu melihat nuansa atau konteks lingkungan ada," lanjutnya.

Anton menjelaskan, "Misalnya di Tebet Eco Park mencari playground yang lahannya ada perbedaan ketinggian, dia datar dikeliling pohon besar sebagai peneduh, kita memanfaatkan ketinggian itu untuk perosotan, ada filling deck untuk orangtua bisa duduk-duduk."

Cerita di Balik Ragam Permainan

FOTO: Menikmati Perpanjangan Libur Sekolah di Tebet Eco Park
Pengunjung bermain di area playground Tebet Eco Park, Jakarta, Selasa (10/5/2022). Warga memanfaatkan libur dengan bermain dan berolahraga di taman terbuka setelah pemerintah memperpanjang masa liburan sekolah hingga tanggal 11 Mei 2022. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Dikatakan Anton, kehadiran tempat duduk juga tak kalah penting. "Untuk playground karena anak-anak datang dengan pengasuh atau orangtua jadi diperlukan tempat duduk untuk anak-anak bisa bermain, orangtua bisa duduk dan memantau," katanya.

"Terakhir, elemen permainan, ini bisa jadi secara sense, secara aktif maupun pasif sehingga memberi ruang bermain yang lebih beragam disesuaikan dengan minat anak-anak," lanjutnya.

Dikatakan Anton, permainan yang dihadirkan di Tebet Eco Park konteksnya lebih urban. "Artinya, kita menggunakan material-material tema permainan yang lebih modern, contoh buaya raksasa, permainan panjat-panjatan," katanya.

Sedangkan pada bagian bawah buaya tersebut pihaknya menggunakan aset yang didapatkan dari taman. "Contohnya pohon-pohon yang harus ditebang karena kondisi kesehatan tidak bagus, kita jadikan batang pohon sebagai elemen permainan panjat memanjat," ungkap Anton.

Dari sisi keamanan, pihaknya perlu mengetahui soal standar keselamatan mendesain taman bermain. Aturan-aturan itu disediakan secara internasional seperti dari American Standard Testing and Material (ASTM).

"Jadi, pengetahuan itu diperlukan sebelum mendesain playground. Pengetahuan itu kita sampaikan ke kontraktor juga yang harus paham dan tahu faktor keselamatan," katanya.

FOTO: Menikmati Perpanjangan Libur Sekolah di Tebet Eco Park
Pengunjung bermain di area playground Tebet Eco Park, Jakarta, Selasa (10/5/2022). Warga memanfaatkan libur dengan bermain dan berolahraga di taman terbuka setelah pemerintah memperpanjang masa liburan sekolah hingga tanggal 11 Mei 2022. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Lantas, apa saja kriteria desain taman bermain yang aman untuk anak? "Tidak ada sudut-sudut tajam, permukaan lantai yang empuk kalau anak jatuh dan tidak terluka, kemiringan-kemiringan, misalnya untuk slide atau ayunan itu ada aturan-aturan dari angle didesain sesuai standar yang ada," terang Anton.

Saat medesain taman bermain, pihaknya juga membuat storyline. Hal ini dapat dilihat dari Tebet Eco Park dengan storyline ingin memunculkan kegiatan hewan yang hidup di habitat rawa.

"Karena Tebet konon artinya rawa. Habitat rawa kita hidupkan dari cerita itu, kita memunculkan buaya yang hidup di rawa, sarang semut, meluncur seperti ular, memanjat seperti berang-berang, merangkak seperti jangkrik," jelasnya.

Anton menyebut, "Dari cerita kita sesuaikan dengan lingkungannya dan buat lingkungan dan permainan dari inspirasi itu. Kita buat aktivitas seperti dari hewan itu, dari dibuat kita memilih elemen permainan dan warna yang cocok."

Ruang Bermain Anak Dalam Ruangan

Ilustrasi Ruang Bermain Anak
Ilustrasi ruang bermain anak. (dok. Pexels.com/Tatiana Syrikova)

Founder sekaligus desainer Decio Design Indonesia Indiravita Septiani mengungkapkan bahwa ada beberapa hal yang perlu jadi perhatian dalam mendesain interior ruang bermain anak. Salah satunya adalah pemilihan material yang aman dan tepat.

"Semua elemen interior harus dilakukan dengan cermat, mulai dari pemilihan cat dinding, furnitur hingga lantai. Terutama aman dari segala aspek material dan furnitur yang ada di dalam kamar anak," jelas Indira kepada Liputan6.com, Rabu, 19 Juli 2023.

Furnitur yang bersiku, dikatakan Indira, tidak disarankan digunakan karena memiliki sudut tajam yang berbahaya bagi anak. Penting pula dalam hal memilih finishing atau pelapis material yang aman.

"Contohnya bisa memakai HPL (High Pressure Laminate) PVC Sheet ataupun cat duco yang tidak berbau dan bebas formaldehyde. Selain aman, perhatikan juga material yang mudah dibersihkan dan durability sehingga tidak sering ganti-ganti tiap tahun. Cat dinding pilihkan juga yang rendah VOC sehingga aman bila disentuh dan mudah dibersihkan," tambahnya.

Poin kedua yang perlu jadi sorotan adalah pemilihan warna dan pencahayaan. "Pilihkan warna ruang bermain yang terang dan ceria namun perhatikan pula komposisinya. Sehingga tidak terkesan berlebihan di mata anak," katanya.

Pemilihan Warna hingga Pencahayaan

Ilustrasi Ruang Bermain Anak
Ilustrasi ruang bermain anak. (dok. Unsplash.com/Taylor Heery)

Indira menjelaskan pemilihan warna yang tepat dapat merangsang indra penglihatan anak khususnya pengenalan warna pada area sekitar. "Hindari menggunakan terlalu banyak warna. Selain itu alangkah baiknya kita juga perhatikan pencahayaan di ruang bermain tersebut dengan tepat baik pencahayaan alami dari matahari sampai pencahayaan dari lampu," jelas Indira.

Ia menambahkan, "Karena pencahayaan sangat penting bagi tumbuh kembang anak. Kalau bisa ruangan tersebut mendapatkan cahaya alami karena dapat mengurangi resiko lembap yang berbahaya bagi pernapasan anak."

Poin ketiga soal peletakkan aksesori mainan atau furnitur. India menyebut ruang bermain anak tidak harus lega atau luas. "Hanya saja di usia emasnya, anak perlu ruang gerak yang bisa membuat dia bebas bereksplorasi dan melatih motorik kasar mereka," katanya.

"Jadi, disarankan untuk tidak terlalu banyak furnitur karena anak membutuhkan ruang gerak dengan berbagai aktivitas yang tidak menghambat alur geraknya. Contohnya satu meja, satu kursi, storage/trofast untuk anak ambil sendiri mainannya, rak buku dan misal mau ditambahkan satu mainan gym motoric anak itu juga sudah cukup. Pastikan juga jangan ada kabel berseliweran di lantai dan tutup stop kontak," paparnya.

Simak hal-hal yang harus diterapkan dalam menciptakan ruang bermain anak:

1. Gunakan furnitur yang multifungsi

Ruang bermain anak harus banyak rak-rak penyimpanannya untuk mereka menyimpan mainan mereka sendiri dan tidak berserakan di lantai. Perhatikan ukuran yang cocok sesuai jenis furnitur dan usia anak seperti meja, kursi, rak dinding, drawer anak, trofast serta display storage.

2. Perhatikan ukuran furnitur yang tepat

Perhatikan berbagai furnitur dari segi desain dan tubuh anak. Sesuaikan pula ukurannya dengan ukuran anak sehingga anak bisa bermain dengan nyaman. Perhatikan juga furnitur yang kokoh dan stabil saat diinjak atau dipijak anak.

3. Layout dan zona bermain anak

4. Furnitur yanng aman dan nyaman (kids friendly)

5. Pemilihan warna ruang

6. Opsional jika ingin menambahkan area bermain montesori anak, seperti wall climbing, ayunan, hingga perosotan.

7. Buatlah pencahayaan dan ventilasi udara dengan cermat dan tepat.

Infografis Taman-Taman Ramah Anak di Indonesia
Infografis Taman-Taman Ramah Anak di Indonesia. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya