Liputan6.com, Jakarta - Menaiki wahana roller coaster saja sudah membuat deg-degan, apalagi kalau diliputi insiden. Hal itu pula yang dialami sejumlah penumpang wahana roller coaster tertinggi di dunia pada 1989 menurut Guinnes Book of World Records.
Dalam insiden yang terekam sebuah kamera amatir menunjukkan roller coaster Magnum XL-200 di Cedar Point, Sandusky, Ohio, Amerika Serikat, mendadak mati di tengah jalan. Kereta pun berhenti saat hampir menuju puncak. Para penumpang terlihat berjalan perlahan meniti tangga dengan berpegangan pada pegangan logam tipis.
Mengutip Daily Mail, Kamis (3/8/2023), Tony Clark, juru bicara taman hiburan itu mengatakan bahwa insiden terjadi karena masalah teknis. Ia menyebut 'sistem penghentian perjalanan standar' tidak berfungsi sehingga para penumpang dievakuasi secara manual, menurut laporan Fox News.
Advertisement
Magnum XL-200 yang memiliki ketinggian 200 kaki (hampir 61 meter) pertama kali dibuka pada 1989. Saat debutnya, roller coaster juga disebut wahana tercepat dan tercuram di dunia dengan kecepatan mencapai 72 mil per jam.
Satu keliling roller coaster berlangsung sekitar 2 menit 45 detik. Para penumpang bila mampu, bisa menikmati pemandangan garis pantai Kanada.
Insiden tersebut membuat Cedar Point kembali menjadi berita setelah seorang pengunjung mengajukan gugatan. Pada 2021, Rachel Hawes (46) asal Michigan menggugat taman hiburan itu karena kelalaian. Ia terluka parah karena terkena braket logam yang memantul saat menunggu antrean di luar wahana roller coaster berbeda, Top Thrill Dragster.Â
Gugatan yang diajukan itu memasukkan klaim bahwa dia memerlukan bantuan medis selama sisa hidupnya. Ia menuntut ganti rugi pada taman hiburan itu lebih dari 10 juta dolar AS.
Â
Terpaksa Menutup Wahana
Hawes menyatakan bahwa biaya perawatan medis akibat kecelakaan yang dialaminya sudah menghabiskan lebih dari 2 juta USD. Diperkirakan biaya medis dan perawatan di masa mendatang yang akan dihabiskannya mencapai lebih dari 10 juta dolar AS.
"Dia akan membutuhkan bantuan untuk melakukan kegiatan sehari-hari selama sisa hidupnya," begitu bunyi gugatan tersebut.
Dia meminta pengadilan mengabulkan permintaan ganti rugi kepada Cedar Point untuk kerugian yang ditimbulkan akibat kecelakaan tersebut, termasuk biaya medis, kehilangan pendapatan, kehilangan potensi pemasukan, dan rasa sakit yang dialaminya.
Beberapa hari setelah gugatan diajukan, Cedar Point menyatakan bahwa pihaknya akan mengganti wahana dimaksud. Saat itu, seorang juru bicara mengatakan 'sebuah benda logam kecil terlepas dari kereta di roller coaster Top Thrill Dragster saat kereta itu mengakhiri perjalanannya'. Cedar Point adalah taman hiburan tertua kedua di Amerika Serikat yang dibuka pada 1870.
Departemen Pertanian Ohio kemudian menyelidiki kasus tersebut. Mereka mengeluarkan laporan setebal 620 halaman yang di dalamnya menyebutkan tidak menemukan bukti bahwa taman tersebut telah bertindak secara ilegal atau bahwa perjalanan itu tidak aman.
Seorang juru bicara Cedar Point mengatakan 'sebagai masalah kebijakan perusahaan, kami tidak mengomentari litigasi yang tertunda.'
Â
Advertisement
Umumkan Wahana Pengganti
Cedar Point kemudian mengumumkan akan membuka wahana pengganti, Top Thrill 2 yang meluncur setinggi 420 kaki ke udara, kata ketua taman dalam sebuah pernyataan. Pengunjung kemudian akan meluncur ke bawah dengan kecepatan 120 mph.Â
Bertema Top Fuel drag racing, perjalanan itu memiliki tiga segmen dan digolongkan sebagai coaster 'triple-launch'. Wahana juga akan menampilkan jalur peluncuran yang dirancang seperti dragstrip, dengan kecepatan langsung siap untuk mengejutkan para penggemar yang paling berpengalaman.
Top Thrill pertama dibuka pada 2003. Wahana itu memiliki ketinggian 420 kaki di titik puncaknya sebelum pengumuman dipensiunkan pada September 2022.
"Setelah 19 musim beroperasi dengan 18 juta pengendara menaiki strata coaster pertama di dunia, Top Thrill Dragster, seperti yang Anda tahu, akan pensiun. Namun, warisan inovasi berkendara Cedar Point terus berlanjut. Tim kami sedang bekerja keras, menciptakan pengalaman berkendara yang baru dan ditata ulang," demikian bunyi pengumuman itu.
Insiden di Swedia
Kereta roller coaster yang beroperasi di dalam sebuah taman hiburan di Swedia tergelincir dari rel pada Minggu, 25 Juni 2023. Kecelakaan ini menyebabkan beberapa penumpang jatuh ke tanah. Satu orang tewas dan sembilan lainnya cedera, kata polisi dan petugas taman.
Melansir dari AP News, Senin, 26 Juni 2023, saksi menggambarkan suasana kacau saat kejadian di taman hiburan Gröna Lund. Bagian depan kereta tampak keluar dari rel sebelum akhirnya berhenti total, dengan satu gerbong miring ke tanah.
"Bagian depan kereta tergelincir sebagian dan berhenti di lintasan pada ketinggian antara 6 dan 8 meter," kata kepala eksekutif taman Jan Eriksson. "Total ada 14 orang di dalamnya, satu orang tewas dan beberapa lainnya luka-luka."
Pemerintah daerah mengatakan sembilan orang dibawa ke rumah sakit, salah satunya dalam kondisi serius. Tiga dari yang terluka adalah anak-anak, semuanya dengan luka ringan, katanya.
Saksi lain bernama Ziba Assadi, mengatakan bahwa dia berdiri tepat di bawah roller coaster Jetline ketika dia melihat rakitan roda salah satu gerbongnya jatuh ke tanah. "Kemudian roller coasternya berhenti dan orang-orang terbang keluar berjatuhan," katanya.
Dikabarkan oleh saksi mata bahwa ada dua atau tiga orang yang jatuh dari gerbong, salah satunya berhasil bertahan di lintasan. Foto dari tempat kejadian menunjukkan seorang pria duduk di balok di bawah gerbong yang berhenti. Taman hiburan kemudian dikosongkan setelah kecelakaan itu.
Â
Advertisement