8 Tips Agar Solo Traveling Perdanamu Lebih Berkesan

Solo traveling bisa menjadi cara untuk lebih mengenal diri sendiri. Pastikan perjalanan aman agar lebih berkesan.

oleh Farel Gerald diperbarui 14 Agu 2023, 07:02 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2023, 07:02 WIB
Ilustrasi jalan kaki di pagi hari
Ilustrasi jalan-jalan sendiri. (Photo by Kate Joie on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Jalan-jalan sendirian bisa mengubah kita lho. Kita tak harus mengunjungi berbagai negara atau berjalan ribuan mil untuk mengerti alasan beberapa orang lebih suka bepergian sendiri. Mungkin kita bisa menikmati kebebasan untuk berkelana sesuai kemauan kita, atau berkesempatan bertemu orang-orang baru, atau bisa juga menikmati tiupan angin segar di pantai tropis.

Namun, perjalanan seorang diri seringkali menimbulkan kekhawatiran, khususnya saat terjadi kendala. Tentu saja, bagi yang solo traveling, keamanan harus menjadi prioritas. Jadi, siapkah kita menjadi solo traveler? Melansir CNA pada Rabu, 3 Agustus 2023, berikut tips untuk memaksimalkannya.

1. Yang Gampang-Gampang Aja

Menurut Carolyn Ray dari JourneyWoman, sebuah situs khusus untuk solo traveler yang telah mengunjungi puluhan negara seorang diri, kita harus pilih perjalanan awal kita dengan yang mudah.

Untuk meredam kecemasan, pilihlah destinasi di negara atau tempat di mana mayoritas orang menggunakan bahasa kita. Dia menyarankan untuk memilih tempat menginap yang memiliki area bersama agar dapat berinteraksi dengan sesama pelancong dan yang dekat dengan objek wisata utama.

2. Manfaatkan Keunggulan Berpergian Sendiri

Di banyak restoran ternama, orang yang datang sendirian tanpa reservasi bisa mendapatkan tempat di bar. Kat Fleischman, seorang humas profesional yang telah bepergian solo sejak usia 18 tahun menyatakan bahwa orang-orang sering mendapatkan diskon tiket di acara-acara jika mereka membeli mendekati waktu acara.

Dia juga menyarankan untuk mengecek diskon khusus untuk orang yang menginap sendiri di hotel. Di taman bermain, solo traveler bisa memanfaatkan antrean khusus yang biasanya lebih cepat. Beberapa taman, seperti Universal Studios Hollywood, Six Flags Magic Mountain di Los Angeles, dan Disney World di Orlando, memiliki wahana dengan antrean khusus untuk perorangan.

3. Bergabunglah ke Suatu Organisasi/Komunitas

Komunitas
Ilustrasi komunitas (Photo by John Schnobrich on Unsplash)

Platform seperti Meetup dan Fun JetSetter membantu kita berbaur dengan orang-orang yang memiliki hobi atau minat serupa. Sebuah pencarian cepat online dapat menunjukkan banyak alternatif.

Kita bisa menikmati makan malam bersama penduduk lokal dan turis lainnya di Eatwith. Bergabung dengan peminat alam lainnya melalui kelompok seperti Alaska Outdoors di Anchorage yang mengatur aktivitas mendaki. Jelajahi lokasi baru untuk hobi kita melalui situs-situs seperti Pickleball NSW di New South Wales, Australia.

Grup Facebook untuk ekspatriat, seperti Ekspatriat Malaga Spanyol, menyediakan rekomendasi lokal dan kesempatan bertemu orang baru. Beberapa hostel dan penginapan sering mengorganisir kegiatan bersama. Kita mungkin menemukan diri kita mengambil kelas kayak, menghadiri sing-a-long, menonton pertunjukan drag queen, atau bergabung dengan klub dansa.

4. Berinteraksi dengan Warga Setempat

Jika kita makan seorang diri, coba duduk di bar, tempat kita lebih berpotensi berinteraksi dengan orang di sekitar. Sebagai tips, Ray menyarankan untuk "Membawa buku berbahasa Inggris agar menarik perhatian penutur bahasa Inggris lainnya." Beberapa aplikasi pertemanan menawarkan fitur "teman" untuk pelancong solo. Namun, pastikan selalu berhati-hati, bertemulah di area publik, dan beritahu seseorang tentang rencana kita.

5. Berhati-Hati dalam Berbagi Info dan Gunakan Perangkat Keamanan Tambahan

Pastikan untuk tidak memberikan informasi pribadi secara sembarangan, menerima ajakan, atau mempercayakan barang kita pada orang yang baru dikenal. Ray menyarankan untuk membawa palang pintu karet sebagai tambahan keamanan di penginapan kita serta alarm kunci yang berbunyi keras.

6. Siapkan Rencana Cadangan

Solo Traveling
Ilustrasi solo traveler. (Foto: Unsplash)

Jika kita merasa tersesat, Fleischman menyarankan agar kita tidak berhenti di tengah jalan untuk melihat ponsel, tapi masuklah ke kafe atau toko. Saat berjalan, sebaiknya gunakan earbud untuk mendengarkan petunjuk dari aplikasi pemetaan daripada melihatnya di ponsel.

Gunakan kode rahasia yang hanya kita dan beberapa orang dekat di rumah kenal, agar jika kita memerlukan bantuan finansial, mereka bisa membedakan apakah itu kita atau orang yang berpura-pura menjadi kita. Simpan juga backup digital dari dokumen vital seperti paspor, asuransi, dan jadwal perjalanan Anda. Pertimbangkan juga untuk memberi tahu mereka tentang posisi kita melalui aplikasi di ponsel.

7. Berani Coba

"Berani keluar dari kebiasaan dan menerima hal-hal baru dapat memberi kita momen-momen paling tak terlupakan selama perjalanan solo," ujar Ray. Dia menyarankan agar kita tidak selalu berpegang pada rutinitas atau cara-cara yang biasa dilakukan. Dalam konteks perjalanan, ini bisa berarti mencoba kegiatan baru, mengunjungi tempat-tempat yang belum pernah dikunjungi sebelumnya, atau bahkan berinteraksi dengan budaya yang berbeda.

8. Catat Pengalaman Kita

Perjalanan solo memberi kesempatan untuk memperkuat kepercayaan diri kita, menurut Ray, dan mencatat baik dalam bentuk tulisan, audio, atau video tentang apa yang kita capai, hambatan kita, dan keberhasilan kita, akan membantu kita merefleksikannya.

Destinasi yang Cocok untuk Traveler Perempuan

Ilustrasi Solo Traveler
Ilustrasi Solo Traveler (iStock).

Sementara itu, mengutip kanal Regional Liputan6.com, untuk para perempuan yang masih ragu untuk melakukan solo traveling, ada beberapa opsi negara yang bisa dikunjungi agar paspor kamu tidak hanya disimpan di lemari.

Negara-negara ini cukup mudah untuk dikunjungi lantaran ramah turis bahkan ramah muslim. Belum lagi kotanya yang mudah diakses dengan transportasi publik dan keseriusan negara tersebut akan pariwisata. Apa saja kota atau negara yang bisa kamu kunjungi? 

1. Hatyai, Thailand

Untuk para pencinta kedamaian, wisata kuliner, dan kota kecil, coba sekali-kali berkunjung ke Hatyai, Thailand. Sebuah kota yang berbatasan dengan Malaysia. Kota ini tentu kecil dan tidak terlalu banyak mobil dan motor berlalu lalang, namun kamu masih bisa menggunakan tuktuk sebagai transportasi publik atau transportasi daring motor dan mobil.

Di sini, kamu bisa mengunjungi pasar malam, kafe-kafe kecil, wisata kuliner, dan restoran halal yang menggoda selera. Kamu bisa berkunjung ke Hatyai menggunakan bus dari Kuala Lumpur, kereta api dari Bangkok, atau langsung melalui jalur udara.

2. Melaka, Malaysia

Ingin melihat suasana heritage yang kental? Coba pergi ke Melaka, Malaysia. Di sana banyak bangunan bersejarah dengan jalanan yang penuh dengan suasana zaman dulu. Ada kanal air yang bisa membawamu menyusuri sungai, pasar-pasar malam, dan restoran yang bisa dijajal satu persatu.

3. Singapura

Untuk solo traveling pertama kali, kamu bisa banget mencoba Singapura sebagai tujuan awal. Selain ramah turis, Singapura juga punya akses transportasi yang baik. Apalagi, destinasi-destinasinya yang bisa dijelajahi mulai dari atraksi di Bandara Changi, patung Merlion, dan Orchard Road.

4. Istanbul, Turki

Mau langsung menjelajah Asia dan Eropa? Istanbul jawabannya! Di sini kamu bisa menemukan banyak spot menarik untuk diabadikan, tram sebagai transportasi publik yang mudah dan murah, serta akses pejalan kaki yang luas dan nyaman. Jangan lupa makan baklava dan segelas latte panas tepat di tengah kota yang menghadap Selat Bosphorus!

Infografis Risiko Bencana di Daerah Wisata
Infografis Risiko Bencana di Daerah Wisata. (Dok: Liputan6.com)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya