Liputan6.com, Jakarta - Sebuah pesawat yang terbang dari Zurich, Swiss, menuju Spanyol, pada akhir pekan lalu, tiba tanpa membawa satu pun bagasi penumpang. Media setempat Blick melaporkan insiden yang terjadi tanpa diketahui penumpangnya itu berlangsung pada Sabtu,9 September 2023.
Dilansir AFP, sejumlah penumpang maskapai itu tiba di Bilbao, Spanyol, pada Sabtu malam. Mereka menunggu di tempat pengambilan bagasi selama lebih dari dua jam yang berakhir dengan gigit jari.
Baca Juga
Juru bicara Edelweiss Airlines, Kavin Ampalam mengonfirmasi bahwa pesawat maskapai Swiss itu mengangkut 111 penumpang. Tapi, tak ada satu pun bagasi mereka yang terangkut. "Terjadi kekurangan petugas darat," katanya kepada AFP seraya menambahkan bahwa kru telah menunggu situasi diperbaiki.
Advertisement
Namun setelah 1 jam 16 menit, ia menyebut 'situasinya masih tidak berubah'. "Dan karena alasan operasional, kami memutuskan untuk terbang ke Bilbao tanpa bagasi," sambung Ampalam.
Ia menjelaskan keputusan diambil karena maskapai itu perlu menjemput penumpang di Bilbao dan segera kembali ke Zurich sebelum bandara itu ditutup pada malam hari. "Kami menyadari situasi ini tidak menguntungkan untuk semua orang yang terlibat, dan tentu saja kami menyesali ketidaknyamanan ini," dia menambahkan.
Sementara itu Blick mengutip para penumpang pesawat yang mengatakan bahwa pilot telah meminta maaf atas penundaan lepas landas di Zurich. Dia menyalahkan "kurangnya personel yang memenuhi syarat", namun tidak menyebutkan keputusan untuk meninggalkan bagasi.
Rusak Liburan Impian
Para penumpang mengatakan kepada surat kabar tersebut bahwa tidak ada staf Swiss yang mendarat di Bilbao. Saat mereka menunggu lebih dari dua jam untuk bagasi mereka, staf dari maskapai penerbangan Spanyol Iberia memberi tahu mereka bahwa pesawat tersebut mendarat tanpa bagasi di dalamnya.
"Liburan kami rusak," kata seorang penumpang, Carsten Redlich kepada Blick.
Ampalam mengaku belum bisa memastikan penumpang belum diberitahu mengenai keputusan menitipkan bagasi di Zurich. "Kami masih menganalisis situasi untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dan bagaimana kami dapat memperbaikinya," ujarnya. "Ini seharusnya tidak terjadi."
Kejadian tersebut mengingatkan pada insiden serupa di dalam negeri. Pada Juni 2023, momen liburan para penumpang AirAsia tujuan Bali berantakan lantaran seluruh bagasi mereka tertinggal di Bandung, Jawa Barat.
Kejadian itu dilaporkan seorang penumpang pesawat AirAsia yang mengajukan komplain dan diunggah melalui TikTok. "Kepada yth @flyerasia.id @flyerasia kok bisa sih koper kita semua ketinggalan di Bandung. Bagaimana dengan barang kita semua niat liburan ke Bali seneng-seneng malah dibikin kesel," tulis seorang warganet yang diunggah ulang di akun @Outfit.byfit, dikutip Jumat, 30 Juni 2023.
Advertisement
Alasan Maskapai Tinggalkan Koper
Dalam video tersebut, terdengar penumpang berteriak sambil memaki petugas maskapai. Ia menyalahkan maskapai karena menelantarkan para ibu yang terbang membawa bayi mereka mengingat semua perlengkapannya ada di dalam koper yang disimpan di bagasi pesawat, sementara mereka hanya menenteng tas kecil.Â
Video juga memperlihatkan bagaimana pihak maskapai AirAsia menjawab keluhan penumpang. "Hai, kak. AirAsia mohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami penumpang penerbangan rute Bandung-Denpasar QZ 753 pada 29 Juni 2023. Dapat kami sampaikan bahwa karena kondisi cuaca dan agar faktor keselamatan tetap terjaga, kami memutuskan mengurangi beban pesawat," tulis pihak maskapai.
Menurut pihak maskapai, bagasi akan diantarkan dengan penerbangan lain yang diperkirakan tiba sekitar pukul 08.00 waktu setempat dan diantarkan langsung ke alamat para tamu. Pihak maskapai hanya menjelaskan bahwa keselamatan para penumpang jadi prioritas dan pihaknya sudah memastikan prosedur yang terbaik.
Â
Masalah Bagasi Penumpang Pasca-pandemi
Saat perjalanan udara melanjutkan pemulihan usai terdampak pandemi COVID-19, maskapai penerbangan dan bandara menghadapi lonjakan tingkat kesalahan penanganan bagasi. Jumlah kesalahan penanganan bagasi pesawat naik hampir dua kali lipat dari 2021 hingga 2022, jadi 7,6 bagasi per seribu penumpang, menurut laporan SITA 2023 Baggage IT Insights.
SITA merupakan perusahaan teknologi informasi multinasional yang menyediakan layanan IT dan telekomunikasi untuk industri transportasi udara. Kekurangan staf terampil, dimulainya kembali perjalanan internasional, dan kemacetan di bandara telah mempersulit pengelolaan bagasi dan memastikan penanganan yang lancar di bandara, terutama selama periode perjalanan puncak, dilansir dari Japan Today, Kamis, 25 Mei 2023.
Bagasi yang tertunda menyumbang 80 persen dari semua bagasi yang salah penanganan pada 2022, bagasi yang hilang dan dicuri meningkat jadi 7 persen, sementara bagasi yang rusak dan dicuri menurun jadi 13 persen. "Setelah satu dekade di mana tingkat kesalahan penanganan (bagasi tercatat) lebih dari setengahnya antara tahun 2007 dan 2021, sungguh menyedihkan melihat angka ini naik lagi. Sebagai sebuah industri, kami perlu bekerja keras untuk memastikan penumpang sekali lagi percaya diri melakukan check-in bagasi mereka," sebut David Lavorel, CEO, SITA.
Advertisement