Survei: 24 Persen Waktu Gen Z Indonesia Digunakan untuk Nonton Youtube, 90 Persen Suka Fitur Video Singkat

Berdasarkan hasil survei, 90 persen dari total responden Gen Z mengaku menggunakan fitur YouTube Shorts.

oleh Henry diperbarui 13 Okt 2023, 18:13 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2023, 18:13 WIB
Press Briefing YouTube Works Awards: Finale 2023
Press Briefing YouTube Works Awards: Finale 2023.  foto: dok. YouTube Indonesia

Liputan6.com, Jakarta - Hasil survei bertajuk "WhyVideo" yang dilakukan oleh lembaga riset Kantar pada September 2023 menunjukkan bahwa YouTube menjadi platform video yang paling disukai penonton berusia 18-24 tahun atau Gen Z di Indonesia. Regional Director, YouTube Asia-Pacific, Ajay Vidyasagar, mengatakan bahwa Gen Z sudah akrab dengan digitalisasi dan berbagai gawai canggih, sejak mereka lahir.

"Mereka menghabiskan maksimal 24 persen dari waktu mereka menonton untuk mengonsumsi satu format. Namun, kami juga menemukan peningkatan jumlah orang Indonesia yang menonton video pendek, dan 90 persen dari total responden Gen Z mengaku menggunakan fitur YouTube Shorts," ungkapnya dalam konferensi pers di kawasan Jakarta Selatan, Kamis, 12 Oktober 2023.

"Dari penjelajahan topik hingga pendalaman, baik sendirian maupun bersama orang lain, YouTube adalah satu-satunya platform yang memiliki kelengkapan dan kedalaman konten di satu tempat," jelas Ajay.

Gen Z yang menjadi responden survei juga menyatakan setuju bahwa YouTube memungkinkan mereka mengakses beragam jenis konten, mulai dari video pendek, video panjang, hingga video siaran langsung. Melalui survei itu, diketahui pula bahwa 62 persen responden yang merupakan Gen Z mengaku paling tertarik menggunakan layanan video yang dapat dibuka di berbagai perangkat secara lancar.

"Sebanyak 57 persen mengaku paling tertarik menggunakan layanan video yang dapat dibuka di berbagai perangkat secara lancar dan 56 persen tertarik pada layanan video yang memberikan rekomendasi yang bagus," jelas Ajay.

Temuan lainnya, 52 persen responden Gen Z setuju bahwa mereka merasa lebih dekat dengan kreator dan artis yang mereka tonton di YouTube daripada di platform lain. Kemudian, 95 persen responden Gen Z menyatakan bahwa menonton video mengenai tutorial melakukan sesuatu sebanyak satu kali atau lebih per bulan.

 

YouTube dan Video Iklan

Press Briefing YouTube Works Awards: Finale 2023
Press Briefing YouTube Works Awards: Finale 2023. (Liputan6.com/Henry)

Survei dari Kantar tersebut menerapkan metode riset kuantitatif berskala global dan mengkaji temuan melalui perspektif regional dan lokal. Survei dilakukan secara daring selama 15 menit terhadap setiap responden selama September 2023.

Selain itu, sebanyak 84 persen penonton YouTube di Indonesia percaya dengan iklan yang tayang di video YouTube. Bahkan, 80 persen penonton YouTube mengatakan bahwa video iklan di platform ini membantu mereka mengambil keputusan yang lebih mantap saat akan membeli sesuatu.

"Dengan mayoritas populasi berada di usia 15 hingga 64 tahun, brand tidak hanya harus hadir di tempat dan waktu yang tepat bagi audiens, tetapi juga harus bisa menggunakan berbagai alat untuk mengembangkan kreativitas, meningkatkan efisiensi, dan mencapai hasil bisnis yang nyata," terang Randy Jusuf, Managing Director, Google Indonesia dalam kesempatan yang sama.

"Jadi mereka perlu merancang materi dan strategi iklan yang sesuai dengan semua perubahan ini, mengingat brand yang menggunakan aset kreatif vertikal telah terbukti mendapatkan 10-20 persen lebih banyak konversi per dolar di YouTube Shorts daripada kampanye yang hanya menggunakan aset lanskap saja," tambahnya.

Teknologi AI di YouTube

Film, Musik, Hingga Konten Youtube Jadi Jaminan Kredit Bank
Ilustrasi Youtube. (Sumber foto: Pexels.com).

Sejumlah inovasi terus dilakukan YouTube untuk menjangkau audiens dan mencapai pertumbuhan bisnis, melalui solusi berteknologi Artificial Intelligence (AI). "Improvisasi ini bisa mengefisienkan bisnis secara signifikan, meningkatkan ROI (Return of Investment), dan membuka lebih banyak peluang," ujarnya. Beberapa solusi teknologi AI yang dihadirkan, antara lain: 

1. Flip & Trim: fitur untuk mengubah konten horizontal milik brand dan menyesuaikan secara otomatis untuk feed Shorts.

2. Demand Gen: fitur memanfaatkan AI untuk menayangkan iklan di seluruh platform kami yang memiliki tingkat engagement tertinggi, termasuk YouTube dan Shorts.

3. Video Views Campaign: Membantu pengiklan memaksimalkan jumlah penayangan di seluruh format video YouTube dengan menyajikan materi iklan berperforma terbaik kepada audiens yang cenderung tertarik dengan jenama mereka.

4. Fitur dubbing dan animasi teks otomatis berteknologi AI untuk materi iklan yang sudah ada.

Dalam rangka merayakan dan memberikan penghargaan kepada kampanye kreatif yang paling menarik dan efektif, YouTube mengadakan Youtube Works Awards untuk ketiga kalinya melalui kemitraan dengan Kantar. Tahun ini, acara diselenggarakan pada tingkat regional untuk pertama kalinya, berjudul YouTube Works Awards Southeast Asia 2023, dengan Indonesia sebagai tuan rumah.

Pemenang YouTube Works Awards

Youtube - Vania
Ilustrasi Youtube/https://unsplash.com/Szabo Viktor

Ada delapan finalis dari YouTube Works Awards seluruh Asia Tenggara bersaing di sembilan kategori plus Best of Markets di negara masing-masing. Penyelenggara menerima lebih dari 750 kiriman karya dari seluruh kawasan.

Mereka akhirnya menobatkan kampanye Ramadan BCA #TibaTibaTenang sebagai pemenang kategori ‘Best of Indonesia’ dan ‘Best of Festive’, sementara kampanye mereka #TolakDenganAnggun juga meraih penghargaan ‘The Changemaker’. Selain itu, Procter & Gamble’s Pantene memenangi penghargaan ‘The Collaborator’ untuk kampanye ‘Recharged Hair Recharged Me’ mereka.

"Semua kampanye pemenang ini menunjukkan kreativitas luar biasa dalam berbagai aspek, termasuk pendekatan yang efektif untuk menyederhanakan perjalanan pelanggan melalui beragam format – baik panjang, pendek, maupun live – dan narasi kreatif," ujar Sandru Emil, Co-Deputy Jury YouTube Works Awards Indonesia 2023, Co-founder dan Creative Business Director Ambilhati.

"Hal ini memungkinkan mereka memaksimalkan penggunaan solusi AI yang tersedia di YouTube untuk menjangkau audiens di waktu dan tempat yang tepat, sehingga memberikan hasil bisnis yang nyata," pungkasnya.

 

Infografis Geger Akun Penyebar Hoaks di YouTube. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Geger Akun Penyebar Hoaks di YouTube. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya