Liputan6.com, Jakarta - Selama ini penikmat perhiasan cenderung membeli model timeless atau yang tak lekang oleh waktu. Namun ketika jenama perhiasan seperti Mondial membuat koleksi yang di luar dari desain mainstream, tren peminatan ternyata bisa digali lebih jauh.
Dalam sebuah exhibition yang menyertakan instalasi seni dari seniman Iwan Yusuf, Mondial Precious x Nicholas Saputra mengajak pecinta perhiasan melihat koleksi kedua dari pengejawatahan bertema Fire Collection. Koleksinya adalah hasil kolaborasi desain yang dibuat oleh sang aktor dengan Mondial.
Baca Juga
"Mondial precious, terinspirasi fire (api) yang menggambarkan keberanian dan keanggunan," kata Brand Manager Mondial, Aninda Safitri, saat konferensi pers di The Warehouse, Plaza Indonesia, tempat pameran berlangsung selama 1-28 Februari, pada Rabu, 5 Februari 2025.
Advertisement
Ia menyebut koleksi kedua Mondial Precious X Nicholas Saputra berbeda dengan koleksi pertama, karena detailnya sangat spesifik. Dengan koleksi precious stone sebelumnya, Nico yang memiliki kertetarikan pada bebatuan berharga mengambil ruby dan savir dalam banyak warna merah dan biru yang ada dalam desain di produk batu-batu.
"Kali ini spesifik dia tertarik dengan api, yang harus dibakar terus jadi bisa menjadi sebuah energi entah jadi ide yang bisa diulik. Menggambarkan bahwa 2025 harus membara, walau sempat takut api menjadi kesan negatif tapi api juga bisa diterjemahkan dengan boldness (keberanian), semangat, gairah," papar Aninda.
Namun di luar dari tema tersebut, bicara tentang tren perhiasan, Aninda menyebut selera setiap orang bisa sangat subjektif. Namun yang paling aman orang akan memilih model timeless yang dapat dipakai kapan saja.
"(Tapi) eksplorasi desain yang kita sampaikan ada marketnya ternyata," ungkapnya, bahkan Aninda menambahkan bahwa ketika ingin membeli cincin tunangan, sekalangan anak muda juga sudah mulai membeli perhiasan dengan bebatuan berharga, tak hanya berlian.Â
Â
3 Koleksi Utama Mondial Precious X Nicholas Saputra
Menurut Aninda, api diterjemahkan oleh Nico, panggilan akrab Nicholas Saputra, dalam tiga sumber. Pertama bisa dari dalam bumi berupa magma dan lahar, kemudian dari permukaan bumi yang secara harafiah adalah api dan dari luar bumi yaitu meteor.
Dari filosofi ini, banyak hal yang menarik untuk menjadikan proses kreatif dalam pembuatan koleksi tersebut mengalir. "Nico orangnya cukup spesifik udah tahu maunya apa. (Koleksi) sebelumnya kita pakai basic shape segitiga, kotak, lingkaran dengan pattern, alasan ada di situ. Di koleksi kedua, sudah tahu isi kepalanya (Nico), jadi hadirlah 24 piece, dalam tiga koleksi besar," bebernya lagi.
Menariknya menurut Aninda kali ini bebatuan yang hadir di perhiasan tidak hanya merah biru, tapi ada gradasi warna. Seperti orange untuk bebatuan merah dan begitu juga bebatuan biru yang memunculkan gradasi hijau, di mana Nico memang ingin koleksi tersebut memiliki gradasi warna.
"Karena itu resourcing batunya yang tricky, PR tapi chalenging," sambung Aninda, sambil menyebut bahwa precious stone bahkan bisa lebih mahal dari berlian.
Tiga koleksi utama dalam Blue Flame yang sebagian besar berupa bebatuan biru yang merepresentasikan api dalam diri manusia, Fairy Flame yang melambangkan passionate api, dengan banyak warna merahnya. Lalu ada Gradiore in Fire berupa koleksi cincin, anting, kalung, dan pendant.
Advertisement
Sejarah Precious Stone
Perhiasan precious stone atau batu permata murni memiliki pengaruh penting dalam kehidupan manusia selama ribuan tahun. Sejarah mencatat, sejak peradaban kuno perhiasan batu permata digunakan untuk menonjolkan keindahan pengguna, dan melambangkan pesan yang berbeda-beda, seperti keanggunan, kemakmuran, hingga kebijaksanaan.
Banyak perempuan suka memakai perhiasan precious stone sebagai simbol feminitas, status sosial, meningkatkan rasa percaya diri, dan membuat penampilan semakin cantik. Selain keindahan desain, bentuk dan filosofinya, ternyata banyak sekali fakta menarik dari precious stone.
Precious stone terdiri dari sapphire, ruby, dan emerald; ketiganya memiliki makna yang berbeda-beda. Pertama, sapphire yang menjadi simbol keagungan, kejujuran, ketulusan, dan kesetiaan. Sapphire telah dikaitkan dengan bangsawan dan lambang cinta selama beberapa abad. Sapphire hadir dengan berbagai jenis warna, namun yang paling digemari adalah warna biru laut.Â
Salah satu cincin sapphire yang terkenal di dunia adalah cincin bertatahkan batu sapphire berwarna biru milik Lady Diana, yang diberikan oleh Prince Charles. Engagement ring ini kemudian diwariskan kepada Prince William, dan digunakan untuk melamar calon ratu inggris masa depan, Kate Middleton.
Koleksi Bebatuan Berharga yang Terkenal
Kedua, ruby yang memiliki warna merah merona dengan kilau sempurna. Ruby seringkali diasosiasikan dengan kedamaian, kekuatan, serta cinta, yang menjadikannya sebagai pilihan batu perhiasan yang romantis. Ketiga, emerald mempunyai warna hijaunya yang indah dan salah satu batu permata paling menawan sepanjang masa. Emerald adalah simbol kelahiran, kesuburan, cinta, dan keabadian.
Precious stone seperti sapphire, ruby, dan emerald; hadir di berbagai jenis perhiasan, tetapi yang paling populer adalah perhiasan cincin. Kilau batu permata di cincin dapat dinikmati secara langsung oleh pengguna, maupun mata-mata lain yang memandangnya.Â
Salah satu yang terkenal adalah koleksi cincin imperial. Imperial memiliki arti yaitu ‘kerajaan’. Terinspirasi dari cincin pertunangan yang dimiliki oleh Lady Diana. Desain cincin Imperial dibuat elegan dan klasik, sehingga tidak lekang oleh waktu. Cincin ini masih sangat diminati sejak 1981, hingga kini. Koleksi cincin imperial punya desain-desain yang mewah dan elegan. Koleksi ini bisa tersedia dengan batu safir, ruby, dan emerald.
Advertisement