Triliunan Lapisan Es Pelindung di Antartika Hilang, Ilmuwan Ramalkan Pencairan Besar-besaran

Para ilmuwan menghitung pencairan besar-besaran di banyak lapisan es pelindung Antartika, bahkan triliunan ton es hilang. Empat lusin lapisan es Antartika telah menyusut setidaknya 30 persen sejak 1997

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 18 Okt 2023, 05:00 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2023, 05:00 WIB
Antartika
Laut Weddell di Antartika. (Dok. Instagram/@keith.muir)

Liputan6.com, Jakarta - Para ilmuwan menghitung pencairan besar-besaran di banyak lapisan es pelindung Antartika, bahkan triliunan ton es hilang. Empat lusin lapisan es Antartika telah menyusut setidaknya 30 persen sejak 1997 dan 28 di antaranya telah kehilangan lebih dari separuh esnya pada saat itu.

Mengutip dari laman Japan Today, Selasa (17/10/2023), fakta tersebut merupakan lapor sebuah studi baru yang mensurvei "penjaga gerbang" penting antara gletser besar di benua beku dan gletser terbuka di benua tersebut. Dari 162 lapisan es di Antartika ini, 68 lapisan es menunjukkan penyusutan yang signifikan antara tahun 1997 dan 2021.

Sementara 29 lapisan es bertambah, 62 lapisan es tidak berubah, dan tiga lapisan es kehilangan massanya. Namun menurut para ilmuwan, hal ini tidak menunjukkan tren yang signifikan, berdasarkan sebuah studi di Science Advances.

Es mencair, yang biasanya menjadi gletser besar di belakangnya, kemudian dibuang ke laut. Para ilmuwan khawatir bahwa pencairan es di Antartika dan Greenland yang dipicu oleh perubahan iklim akan menyebabkan kenaikan air laut yang berbahaya dan signifikan selama beberapa dekade dan abad.

"Mengetahui secara pasti bagaimana dan berapa banyak es yang hilang dari lapisan pelindung terapung ini merupakan langkah penting dalam memahami bagaimana Antartika berevolusi," kata ilmuwan es dari Universitas Colorado, Ted Scambos, yang tidak ikut serta dalam penelitian ini.

Scambos mengatakan penelitian ini memberikan wawasan tentang air tawar yang mencair ke Laut Amundsen sebagai "wilayah utama Antartika untuk kenaikan permukaan laut" yang tidak hanya menambah ketinggian lautan, tetapi juga mengurangi kepadatan dan salinitasnya. 

 

Penyebab Lapisan Es Meleleh

Ilustrasi melelehnya lapisan es di perairan Antartika.
Ilustrasi melelehnya lapisan es di perairan Antartika. (AFP/Vanderlei Almeida)

Penyebab terbesarnya adalah pecahnya gunung es raksasa pada tahun 1999, 2000 dan 2002 sebesar Delaware, katanya. Studi ini juga mengamati pencairan es dari air hangat di bawah.

Lapisan es adalah perluasan gletser yang mengambang dan bertindak "seperti penjaga gerbang" dan menjaga agar gletser yang lebih besar tidak mengalir lebih cepat ke dalam air, kata penulis utama studi tersebut.

Secara keseluruhan, lapisan es Antartika kehilangan sekitar 8,3 triliun ton (7,5 triliun metrik ton) es dalam periode 25 tahun, demikian temuan studi tersebut. Jumlahnya sekitar 330 miliar ton (300 miliar metrik ton) per tahun dan serupa dengan penelitian sebelumnya.

Namun jumlah keseluruhannya bukanlah kejadian sebenarnya, kata penulis utama studi Benjamin Davison, ahli glasiologi di Universitas Leeds di Inggris. Studi baru menunjukkan kerugian besar, di mana empat gletser kehilangan lebih dari satu triliun ton di semenanjung dan sisi barat benua tersebut.

"Beberapa dari mereka kehilangan banyak massanya seiring berjalannya waktu," kata Davison. 

Penyusutan Berlangsung Seiring Pemanasan Global

Ilustrasi di Antartika (unsplash)
Ilustrasi di Antartika (unsplash)

Diketahui, lapisan es Wordie yang menahan empat gletser di dekat ujung Semenanjung Antartika, mengalami keruntuhan besar pada 1989. Namun gletser tersebut telah kehilangan 87 persen massa yang tersisa sejak 1997, demikian temuan Davison.

Larsen A yang bertetangga telah kehilangan 73 persen dan Larsen B 57 persen. Lapisan es Larsen yang terbesar, Larsen C, telah kehilangan 1,8 miliar ton (1,7 triliun metrik ton) es, sekitar seperdelapan massanya.

Kerugian terbesar terjadi di lapisan es Thwaites, yang menahan gletser berjuluk Doomsday karena mencair begitu cepat dan ukurannya begitu besar. Lapisan tersebut telah kehilangan 70 persen massanya sejak 1997 yakni sekitar 4,1 triliun ton (3,7 triliun metrik ton) ke Laut Amundsen.

Lapisan es yang tumbuh sebagian besar berada di sisi timur benua, di mana terdapat pola cuaca yang mengisolasi daratan dari perairan hangat, kata Davison. Lapisan es di timur tumbuh lebih lambat dibandingkan lapisan es yang kehilangan es di barat.

Sulit untuk menghubungkan hilangnya lapisan es secara langsung dengan perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia. Namun penyusutan yang terus-menerus diperkirakan akan terjadi seiring dengan pemanasan dunia, katanya.

Mencairnya Es Jadi Ancaman Bagi Penguin Kaisar

Ilustrasi Penguin Kaisar
Ilustrasi Penguin Kaisar (dok. Unsplash.com/Paul Carroll)

Penguin kaisar di Antartika mengalami kegagalan berkembang biak yang belum pernah terjadi sebelumnya akibat hilangnya es laut, demikian temuan sebuah studi baru. Melansir laman Euronews, Jumat, 25 Agustus 2023, sebuah studi baru yang diterbitkan Communications Earth & Environment pada Agustus 2023 menemukan bahwa mencairnya es laut adalah ancaman besar bagi penguin kaisar.

Para peneliti dari British Antarctic Survey (BAS) mempelajari koloni di wilayah Laut Bellingshausen bagian tengah dan timur. Mereka menyimpulkan bahwa ada kemungkinan besar tidak ada anak penguin yang selamat dari empat dari lima koloni penguin kaisar di wilayah tersebut pada 2022.

Penulis utama studi tersebut, Dr Peter Fretwell mengatakan kalau pihaknya belum pernah melihat penguin kaisar gagal berkembang biak. "Pada skala ini, dalam satu musim," sebutnya.

Ia menyambung, "Hilangnya es laut di wilayah ini selama musim panas di Antartika membuat kecil kemungkinan anak-anak ayam yang mengungsi bisa bertahan hidup."

 

Infografis Journal
Infografis Journal Dunia Kepanasan, Akibat Perubahan Iklim Ekstrem?. (Liputan6.com/Tri Yasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya