Liputan6.com, Jakarta - Pernahkah terbayang mendengar anak-anak sekolah di Korea Utara, negara komunis yang sangat tertutup, menyanyikan lagu Indonesia? Belum lama ini beredar sebuah video yang memperlihatkan momen anak-anak di Korea Utara menyanyikan lagu perjuangan Halo-Halo Bandung dengan cukup fasih.
Video yang kemudian viral itu beredar di sejumlah media sosial. Salah satunya di akun Instagram @faktaunikk7 yang dibagikan pada Rabu, 24 Januari 2024. Rekaman itu sebenarnya sudah beredar beberapa tahun lalu, tapi kembali viral di awal tahun ini.
Baca Juga
Di video online, terlihat betapa luwes dan fasihnya anak-anak sekolah menengah di Korea Utara saat menyanyikan lagu tersebut. Bermodalkan alat musik seadanya, seperti drum standar, bass, dan akordeon, puluhan anak asal Korea Utara ini terlihat menjiwai setiap lirik dari lagu Indonesia yang dibawakan.
Advertisement
Siswa pria terlihat mengenakan kemeja putih tangan panjang, celana panjang biru, dan dasi merah yang bentuknya seperti dasi pramuka di Indonesia. Sedangkan, para siswi memakai baju putih tangan pendek, rok biru, dan dasi merah.
Dalam rekaman, mereka juga terlihat menggerak-gerakan tubuh dan mengayunkan tangan ke dada seperti ikut mendalami kesedihan dan kerinduan Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada jauh dari Tanah Air. Diketahui bahwa mereka adalah murid Sekolah Ryulgok di Pyongyang, ibu kota Korea Utara.
Berlokasi dekat dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Pyongyang, Sekolah Ryulgok dikenal punya sejarah panjang sebagai sekolah persahabatan Korea Utara dan Indonesia sejak 1980. Hal itu diketahui dari akun YouTube Jaka Parker, orang Indonesia yang bekerja di Korea Utara.
Menurut Jaka, video anak-anak sekolah menyanyikan lagu Indonesia itu dibuat pada 2015 lalu.
"Acara ini dalam rangka kunjungan Duta Besar Republik Indonesia beserta staf KBRI, sebelumnya para murid dari sekolah musik Ryulgok ini juga tampil dan menyanyikan lagu-lagu Indonesia pada acara Perayaan 50 Tahun Hubungan Diplomatik antara Indonesia dan RDRK/Korea Utara pada 9 April 2015," tulis Jaka dalam keterangan video tersebut.
Sekolah Persahabatan Korea Utara-Indonesia
Anak-anak sekolah itu bernanyi saat Resepsi Diplomatik HUT ke-70 Republik Indonesia yang dilaksanakan di hotel Potonggang, Pyongyang, RDRK/Korea Utara pada 18 Agustus 2015. Sekolah Menengah Ryulgok sendiri merupakan sekolah menengah terbaik dan sudah terkenal dengan prestasi nasional di bidang musik sejak 1969.
"Video ini saya rekam ketika saya dipercayai sebagai seksi dokumentasi oleh KBRI Pyongyang," tulis Jaka yang juga membagikan banyak informasi tentang kehidupan sehari-hari di Korea Utara di akun Instagram miliknya, @jakaperker.
Halo-Halo Bandung bukanlah satu-satunya lagu yang pernah dinyanyikan para murid di Sekolah Ryulgok. Terdapat beberapa video lain yang dibagikan Jaka yang menampilkan para murid menyanyikan lagu-lagu Indonesia lainnya, baik itu lagu wajib nasional maupun lagu daerah, antara lain Tanah Airku, Rayuan Pulau Kelapa, Anak Kambing Saya, dan Sarinande.
Momen lagu nasional Indonesia dinyanyikan anak-anak Korea Utara menuai beragam reaksi, terutama pujian warganet.
Advertisement
Diduga Diplagiat
"Buah dari pemimpin kita di masa lalu," komentar seorang warganet. "Kereeen, bangga dong kita sebagai warga negara indonesia," tulis warganet yang lain. "Wow, gila sih koreografi & pernafasan diafragma bagus banget,” ujar warganet lainnya.
"Terimakasih anak anak korea utara Terimakasih korea utara . Love," timpal warganet lainnya.
Sebelum ini, kontroversi lagu Hello Kuala Lumpur diduga plagiat lagu perjuangan Halo-Halo Bandung sempat jadi sorotan online pada September 2023. Saat itu, api kegeraman warga Indonesia seolah "disiram bensin" oleh emak-emak Malaysia yang ikut mengomentari isu ini.
Melalui akun TikTok @zuriatibillionaire, perempuan yang akrab disapa Kak Zu ini berbagai video reaksi dengan menyetel kedua lagu tersebut. Ia kemudian berkata, "Hello Kuala Lumpur kan Halo-Halo Bandung yang mana satu empunya lagu ini."
"Siapa yang meniru siapa, tidak masalah siapa yang meniru siapa, yang penting lagu ini untuk hiburan. Malaysia atau Bandung, (lagunya) untuk hiburan dan sebenarnya kita satu rumpun. Bandung atau Malaysia, kita bersaudara, jangan ribut-ribut," sambungnya.
Warganet Indonesia Tidak Terima
"Siapa pun yang menciptakan lagu ini, yang penting kita bersaudara," tandasnya. Warganet Indonesia tidak terima, mereka turun ke kolom komentar video yang sudah mencatat sejuta penayangan saat artikel ini ditulis, menyatakan penolakan.
"Enak aja ngomong lagu hiburan. Halo-Halo Bandung itu lagu perjuangan, ada sejarahnya," sebut seorang TikToker, sementara ada juga yang menulis, "Ada baiknya makci search Bandung Lautan Api biar tahu Halo-Halo Bandung itu lagu perjuangan, bukan cuma hiburan."
Menanggapi komentar penolakan itu, Kak Zu kembali mengunggah video klarifikasi di TikTok, 14 September 2023, meminta maaf pada "kawan-kawan di Bandung yang marah dan kecewa." Di video berdurasi 2 menit dan 23 detik itu, ia mengatakan, "Hello Kuala Lumpur bukan diplagiat oleh saya."
Ia melanjutkan, "Melansir Astro Awani (publikasi berita Malaysia), lagu Hello Kuala Lumpur telah diunggah satu kanal YouTube Lagu Kanak TV pada 2018. Setelah semua orang marah dan kecewa pada unggahan Kak Zu, Kak Zu sedikit mencari tahu bahwa lagu Halo-Halo Bandung terinspirasi dari peristiwa Bandung Lautan Api."
"Lagu ini (Halo-Halo Bandung) diciptakan pada 1946. Dengan ini, Kak Zu mengakuti bahwa lagu ini berasal dari Indonesia. Saya minta maaf semua orang marah dan kecewa lagu ini diplagiat rakyat Malaysia. Saya sendiri tidak tahu siapa yang mengubah lagu ini."
"Saya juga tidak tahu pemilik kanal YouTube Lagu Kanak TV. Ketika saya mengatakan lagu hiburan di video sebelumnya, itu karena saya mendengar versi lagu Hello Kuala Lumpur," ucapnya lagi.
Advertisement