6 Fakta Menarik Gunung Lakaan di NTT yang Puncaknya Terdapat Patung Bunda Maria

Gunung Lakaan merupakan gunung yang berada di Timor Barat dan merupakan gunung tertinggi di wilayah tersebut, tepatnya di belakang Gunung Mutis dan Gunung Timau. Gunung Lakaan memiliki ketinggian 1.562 mdpl.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 26 Jan 2024, 08:30 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2024, 08:30 WIB
Pemandangan Gunung Lakaan di NTT dari Fulan Fehan
Pemandangan Gunung Lakaan di NTT dari Fulan Fehan. (Dok: Instagram @rifki_rangkuti https://www.instagram.com/p/BYVrx3XhvPS/?igsh=MndrZnEwNGlneW5)

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Lakaan merupakan gunung yang berada di Timor Barat dan merupakan gunung tertinggi di wilayah tersebut, tepatnya di belakang Gunung Mutis dan Gunung Timau. Gunung Lakaan memiliki ketinggian sekitar 1.562 mdpl.

Secara administratif Gunung ini berada di Kecamatan Lamaknen Selatan, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Indonesia. Salah satu keunikannya, di puncak gunungnya terdapat patung Bunda Maria serta patung Hati Kudus Jesus.

Sedangkan di kaki sebelah timur Gunung Lakaan terdapat padang sabana yang datar dan luas, bernama Fulan Fehan. Konon Gunung Lakaan menjadi asal manusia pertama di Belu. 

Masih banyak hal mengenai Gunung Lakaan selain lokasi dan ketinggiannya. Berikut enam fakta menarik Gunung Lakaan yang dirangkum Liputan6.com pada Kamis, 25 Januari 2024. 

1. Dulu Daratan Tertinggi di Kepulauan Timor

Mengutip dari laman Batas Timor, menurut cerita orang dulu di Belu serta catatan sejarah, pada zaman dahulu kala, seluruh Pulau Timor masih digenangi air, kecuali puncak Gunung Lakaan.

Menurut sejarah, konon gunung ini adalah yang tertinggi di seluruh Kepulauan Timor. Ketika air masih menutupi seluruh permukaan bumi, puncak Gunung Lakaan sendirilah yang muncul pertama kalinya. 

Sampai ada sapaan adat Tetun yang mengatakan bahwa Gunung Lakaan ibarat biji mata ayam, bagaikan belahan pinang, laksana segumpal nasi, seperti pusar uang perak. Gunung Lakaan juga dulu disebut sang putra tunggal, sang bintang satu-satunya, bercahaya sendiri, bersinar sendiri.

 

2. Titik Pendakian Awal

Gunung Lakaan di NTT
Gunung Lakaan di NTT. (Dok: @melky_kabu13 https://www.instagram.com/p/Bzh8R_AgtW4/?igsh=MjRxcjNjdGhucWMy)

Gunung Lakaan jaraknya sekitar 28 km dari Atambua. Pendakian ke puncak Gunung Lakaan dapat dimulai dari Desa Maudemu melalui Fulan Fehan atau lewat Dusun Weklekat, Desa Lakanmau, Kecamatan Lasiolat via Bukit Kotamutin.

Belum ada rute resmi untuk para pendaki dan medan yang dilalui tergolong sulit. Tantangannya berupa jalur menanjak terjal dan curam serta udara yang sangat dingin saat malam hingga pagi. Umumnya butuh waktu 2 jam untuk mendaki gunung ini.

3. Satu Kawasan dengan Beberapa Puncak Bukit 

Gunung Lakaan merupakan kawasan dataran tinggi dengan beberapa puncak bukit. Selain Gunung Lakaan, di dekatnya terdapat Bukit Fulan (1.131 Mdpl), Bukit Kotamutin, dan Bukit Dualasi.

Gunung Lakaan termasuk dalam formasi Komplek Mutis yang tersusun dari batuan malihan seperti batu sebak, filit, sekis, amfibolit, kuarsit, dan granulit. Namun berbeda di wilayah Bukit Fulan yang tersusun oleh batuan gamping koral serta Bukit Kotamutin yang tersusun oleh batuan ultrabasa terdiri dari basalt, lerzonit dan serpentit.

4. Sejarah Terbentuknya Gunung Lakaan

Wilayah Fulan Fehan, padang sabana di Gunung Lakaan.
Wilayah Fulan Fehan, padang sabana di Gunung Lakaan. (Dok: Instagram @ayubassyuja https://www.instagram.com/p/CeD2CjIlHHs/?igsh=a3hpbGlmcm1vaWI4)

Dalam sejarahnya yang panjang, Gunung Lakaan dan keturunannya disapa dengan julukan "Manuaman Lakaan" atau ayam jantan Lakaan, termasuk semua gunung di sekitarnya. Kemudian di suatu masa, terjadi patahan karena pergeseran dan evolusi bumi yang dalam istilah adat Tetun.

Dan akibat patahan itulah, salah satu bagian puncak Gunung Lakaan kemudian beralih ke arah timur laut, lalu menjadi sebuah anak gunung. Patahan dasyat itu disebut Sanmonu, berasal dari bahasa Tetun Sa Nee Monu yang diambil dari pertanyaan orang-orang apa yang jatuh?

Lalu anak gunung itu dinamakan Samonu dan anak gunung dari Gunung Lakaan itu kini bisa dijumpai di wilayah Sanirin-Balibo, Timor Leste. Konon menurut cerita rute perjalanan patahan Gunung Lakaan itu berawal dari pusat Gunung Lakaan, melintasi Leimeri dan akhirnya “mendarat” di Samonu. 

Leimeri sendiri merupakan wilayah perbukitan di perbatasan Indonesia-Timor Leste sekarang yang menghubungkan Lakaan dan Samonu. Itu sebabnya ada julukan adat Tetun Menggapai Puncak Lakaan, melintasi Leimeri dan turun berdiam di Samonu.

5. Terkenal dengan Sabana Fulan Fehan

Pendaki sedang kemping di Gunung Lakaan.
Pendaki sedang kemping di Gunung Lakaan. (Dok: @inhamanu https://www.instagram.com/inhamanu?igsh=aGhuZnA1ODk5eTA4)

Gunung Lakaan terkenal memiliki padang sabana yang luas mirip seperti di New Zealand yaitu Fulan Fehan. Letaknya ada di kaki Gunung Lakaan.

Hamparan padang Fulan Fulan serta berbukit kecil di sekitarnya memiliki rumput hijau yang mirip bukit teletubbies. Mengutip dari NTT Online, di sana juga terdapat ribuan tanaman kaktus yang tumbuh di antara bebatuan karang.

Ada pula tanah merah dan hewan sapi, kuda yang memenuhi padang itu menjadikan alam di balik gunung Lakaan itu eksotis. Fulan Fehan telah dua kali dijadikan lokasi festival dengan melibatkan peserta dari negara tetangga Timor Leste.

6. Terdapat Patung Bunda Maria

Uniknya lagi, di puncak Gunung Lakaan berdiri kokoh patung Bunda Maria yang posisinya menghadap ke Ibu Kota Atambua. Dibalik patung suci itu tumbuh pohon raksasa bercabang yang dibaluti lumut.

Keberadaan patung Bunda Maria dan Kristus penebus di puncak Gunung Lakaan menjadi objek wisata religius warga di Perbatasan Belu-Timor Leste. Tak hanya didatangi para pengunjung, warga Lamaknen juga sering melalukan prosesi berdoa yang biasaya dilakukan pada akhir bulan Rosario baik yaitu Mei dan Oktober setiap tahunnya.

Infografis 6 Gunung di Indonesia Meletus Serentak di Januari 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 6 Gunung di Indonesia Meletus Serentak di Januari 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya