6 Fakta Menarik Gunung Endut, Bagian dari Taman Nasional Gunung Halimun Salak

Gunung Endut termasuk salah satu gunung tertinggi di Provinsi Banten dengan memiliki ketinggian mencapai 1.207 Mdpl.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 30 Jul 2024, 08:30 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2024, 08:30 WIB
Gunung Endut di Lebak Banten
Gunung Endut di Lebak Banten. (Dok: IG @nadya_syifa https://www.instagram.com/p/BXFgmhHjnJK/?igsh=OGo1Nmh1b3hmMjQ4)

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Endut merupakan sebuah gunung di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Indonesia. Gunung Endut termasuk salah satu gunung tertinggi di Provinsi Banten dengan memiliki ketinggian mencapai 1.207 Mdpl.

Gunung Endut secara administratif termasuk dalam Kecamatan Cipanas, Kecamatan Lebakgedong, Kecamatan Muncang dan Kecamatan Sobang. Masih banyak hal mengenai Gunung Endut selain lokasi maupun ketinggiannya. Berikut enam fakta menarik Gunung Endut yang dirangkum Tim Lifestyle Liputan6.com pada Selasa (30/7/2024). 

1. Bagian Taman Nasional Gunung Halimun Salak

Gunung Endut termasuk bagian dari kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS). Sungai yang berhulu di Gunung Endut adalah Sungai Cisimeut. Nah di TNGHS terdapat banyak objek wisata lain seperti Cikaniki, Kawah Ratu, Loji dan Sukamantri.

Mengutip dari laman resmi Menlhk, Cikaniki merupakan tempat yang sangat penting dan unik yang berada di dalam kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS). Tempat ini penting karena merupakan salah satu tempat yang merepresentasikan ekosistem hutan hujan tropis alami TNGHS.

Sementara di Kawah Ratu air terdapat air terjun, area berkemah atau camping ground yang cukup luas, dan tentunya anda dapat menikmati pemandangan bekas letusan dahsyat Gunung Salak yaitu Kawah Ratu. Sementara Loji, merupakan wisata alam TNGHS yang berada di Kabupaten Bogor. Sama halnya dengan objek wisata alam lainnya, wisata Loji menyajikan suasana alam hutan pegunungan. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


2. Pendakian ke Gunung Endut Belum Populer

Pendaki di Gunung Endut, Banten
Pendaki di Gunung Endut, Banten. (Dok: IG @explorerumpin https://www.instagram.com/p/BE8OJZ6r56A/?igsh=MW04MGpkbGd2NjMxZQ%3D%3D)

Jalur pendakian di gunung Endut masih belum populer dan sangat jarang pendakian dilakukan. Hal tersebut dikarenakan akses ke kampung terdekat dengan puncaknya yang masih sangat buruk serta mitos dan cerita warga sebagai hutan larangan.

Selain itu tidak terdapat bangunan pondok (shelter) dan plang di tiap-tiap posnya. Namun pendakian dapat tetap dilakukan dan disarankan menggunakan pemandu warga setempat, karena begitu minimnya plang penanda yang dapat menyesatkan pendaki serta tutupan hutan yang masih sangat lebat. 

3. Sumber Air Panas

Seperti halnya gunung lainnya, di sekitar kaki Gunung Endut ditemukan beberapa mata air panas. Pada tahun 2016 muncul wacana untuk memanfaatkan potensi panas bumi sebesar 80 MW di Gunung Endut.

Perkembangan terbaru terkait pemanfaatan potensi panas bumi tersebut sudah sampai pada tahap sosialisasi survei landaian suhu yang dilakukan oleh Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Namun hingga kini belum ada realisasi proyek tersbeut.


4. Titik Pendakian Awal

Pemandangan Gunung Endut
Pemandangan Gunung Endut di Banten. (Dok: IG @muhammad.fedi https://www.instagram.com/p/0U8ZPhvnBO/?igsh=ZGdzOHZoNnRnNzJ5)

Gunung ini terletak di Desa Cibadak, Kecamatan Cibadak atau sekitar 100 kilometer dari Jakarta. Perjalanan menuju gunung ini dapat ditempuh dengan mobil pribadi atau angkutan umum hingga ke Desa Cibadak, kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki. 

Bagi yang ingin mendaki dapat memulainya di Kampung Cilebu Desa Pasirhaur Kecamatan Cipanas Lebak, terdapat lahan datar yang biasa dijadikan area berkemah dan dapat diakses menggunakan dengan sepeda motor. Pendakian menuju puncak dari Kampung Cilebu bisa memakan waktu sekitar 4-5 jam, tergantung kondisi fisik dan cuaca.

5. Rute Pendakian

Pendakian dimulai dari area berkemah Kampung Cilebu (730 Mdpl) menuju Pos 1 (Cepak Nangka) yang dapat memakan waktu 1,5 - 2 jam. Dari Pos 1 (Cepak Nangka) dilanjutkan pendakian menuju Pos 2 (Rajeg) dengan waktu tempuh 1 - 1,5 jam. Dari Pos 2 (Rajeg) pendakian dilanjutkan ke Pos 3 (Pasir Ipih) dengan waktu tempuh sekitar 30 menit. Dari Pos 3 (Pasir Ipih) pendakian dilanjutkan ke Puncak Gunung Endut (1.207 Mdpl) dengan waktu sekitar 30 menit. 

 


6. Kuburan Keramat dan Legenda Gunung Endut

Panorama di Gunung Endut
Panorama di Gunung Endut. (Dok: IG @setiawann_d https://www.instagram.com/p/CMKMjWaBJu_/?igsh=MWV5dXIzMDZqdWZlbQ%3D%3D)

Pendakian ini sangat cocok bagi para pendaki pemula yang ingin merasakan sensasi mendaki gunung tanpa harus menaklukkan puncak-puncak yang terlalu tinggi. Saat cuaca cerah, matahari terbit dan terbenam di sini menyuguhkan pemandangan yang begitu indah dan dramatis.

Kabut tipis yang menyelimuti puncak gunung di pagi hari menambah kesan magis dan misterius. Terdapat sebuah makam keramat di puncak Gunung Endut.

Sebagai informasi, Gunung Endut juga memiliki nilai sejarah dan legenda yang menarik. Mengutip dari laman blog andiastina, Selasa (30/7/2024), menurut cerita warga setempat, gunung ini dipercaya sebagai tempat bersemayamnya roh-roh leluhur.

Beberapa penduduk masih melakukan ritual tertentu di gunung ini sebagai bentuk penghormatan kepada para leluhur. Selain itu, terdapat beberapa situs bersejarah seperti batu-batu megalitikum yang tersebar di sekitar gunung, yang menambah daya tarik tempat ini bagi para peneliti sejarah serta arkeologi untuk meneliti kawasan ini.

Infografis Skenario Mitigasi Letusan Gunung Merapi. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Skenario Mitigasi Letusan Gunung Merapi. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya