Liputan6.com, Jakarta - Brand gaya hidup Duchess of Sussex, American Riviera Orchard, kembali dihadapkan dengan kendala besar. Meghan Markle telah menghadapi masalah merek dagang yang berkelanjutan sejak mengumumkan peluncuran merek tersebut pada Maret 2024.
Melansir NY Post, Sabtu (2/11/2024), perusahaan tersebut kembali menghadapi masalah merek dagang pada Kamis, 31 Oktober 2024. Kali ini, merek gaya hidup saingannya, Harry & David, telah mengajukan protes terhadap American Riviera Orchard, dengan alasan nama tersebut terlalu mirip dengan lini produknya "Royal Riviera."
Baca Juga
Top 3 Berita Hari Ini: Candaan Ridwan Kamil Soal Janda Saat Kampanye Tuai Kecaman, Susi Pudjiastuti Ikut Angkat Bicara
Pangeran Harry dan Meghan Markle Bakal Rilis Serial Dokumenter Baru, Ungkap Fakta di Balik Kehidupan Mewah
Persaingan Sengit Meghan Markle dan Victoria Beckham Berebut Popularitas di Netflix, Siapa yang Bakal Menang?
Dalam dokumen yang diperoleh The Post, Kantor Paten dan Merek Dagang AS menerima pengajuan protes pada 31 Oktober 2024 dari pengecer makanan dan hadiah premium yang berbasis di AS, Harry & David. Merek dagang "Royal Riviera" milik perusahaan tersebut saat ini terdaftar pada keranjang hadiah buah pir merek tersebut, yang ditanam di Oregon.
Advertisement
Dokumen protes, yang dilihat The Post, mengatakan ada "kemungkinan kebingungan" atas merek dagang tersebut. Kasus tersebut kini telah dilimpahkan ke Marco Wright, pengacara pemeriksa Kantor Merek Dagang AS.
Pada September 2024, pengajuan merek dagang istri Pangeran Harry ditolak Kantor Paten dan Merek Dagang AS (USPTO), yang memperingatkan bahwa bisnis tidak dapat mematenkan lokasi geografis. American Riviera merupakan penghormatan yang manis pada Santa Barbara, California, tempat Meghan tinggal bersama suaminya, Pangeran Harry, dan kedua anak mereka.
Lebih jauh, Kantor Paten dan Merek Dagang AS mengatakan, penambahan kata Orchard "tidak mengurangi sifat deskriptif geografis utama dari merek yang diajukan."Â Ditambahkan pula bahwa karena ada lokasi yang disebutkan dalam nama merek tersebut, "diduga ada keterkaitan publik antara barang dan jasa dengan tempat tersebut."
Â
Bayar Biaya Tambahan
Badan pemerintah tersebut juga memperingatkan bahwa deskripsi produk merek Meghan Markle dapat masuk ke dalam beberapa kategori merek dagang. Saat itu, timnya mengatakan penolakan tersebut "sudah diduga." Sumber-sumber mengatakan pada The Post bahwa kubu mantan aktris itu bersiap menanggapi pada waktunya.
Meghan diberi waktu tiga bulan untuk menanggapi keputusan USPTO, atau pengajuannya berisiko dibatalkan. Kini, ia punya waktu satu bulan lagi.
Perempuan berusia 43 tahun itu juga diminta membayar biaya tambahan 700 dolar AS (sekitar Rp11 juta) untuk melanjutkan pengajuan merek dagang. Setelah penolakan itu, dilaporkan bahwa Meghan mempertimbangkan untuk mengganti nama merek gaya hidupnya demi menghindari masalah serupa di masa mendatang.
Ibu dua anak itu meluncurkan usaha bisnisnya pada Maret 2024, tapi delapan bulan kemudian, masih belum ada tanggal rilis atau informasi tentang produk yang diharapkan akan dijual pada pelanggan. Meski produk dari mereknya belum tersedia untuk dibeli, Meghan sempat mengirimkan stoples selai stroberi ke sekelompok selebritas eksklusif pada April 2024.
Advertisement
Proyek Ambisius
Itu mendorong "awal yang kuat" untuk peluncuran perusahaan. Meghan juga telah mengirimkan biskuit anjing ke teman-teman selebritasnya, bahkan menggoda penggemar dengan rangkaian anggur rosé di masa mendatang.
Sejak mengundurkan diri dari tugas kerajaan pada 2020, Harry dan Meghan telah menempuh jalan baru dengan berbagai proyek yang ambisius. Namun, menurut pakar kerajaan, Mark Borkowski, kekuatan pasangan ini mungkin tidak sesuai dengan ekspektasi awal mereka.
Mengutip The Sun, Rabu, 16 Oktober 2024, Borkowski berbicara dengan Majalah Best bahwa ada pemisahan dalam pekerjaan mereka yang telah berlangsung selama beberapa waktu, dengan Harry kembali pada formula yang berhasil baginya sebagai anggota keluarga kerajaan. Ini menandai perubahan arah narasi publik mereka, yang mana individualitas mulai lebih menonjol.
Harry telah melakukan perjalanan solo ke Lesotho untuk mendukung badan amalnya, Sentebale, dan menghadiri berbagai acara di New York tanpa Meghan. Sementara itu, Meghan menghadiri gala amal di LA dengan penampilan yang memukau, tapi tetap tanpa kehadiran Harry.
Â
Fase Baru Hubungan Meghan dan Harry
Perbedaan aktivitas ini memicu spekulasi mengenai pernikahan mereka. Terlebih, Harry merayakan ulang tahun ke-40 dengan perjalanan hiking bersama teman-temannya, tanpa Meghan.
Namun, sumber yang dekat dengan pasangan ini menegaskan bahwa perbedaan aktivitas tersebut adalah hal yang wajar dalam sebuah hubungan. Mereka menekankan, pasangan tidak harus selalu melakukan segala sesuatunya bersama-sama.Â
Meghan juga memiliki proyek solo yang ambisius, termasuk acara memasak Netflix dan merek gaya hidupnya, American Orchard Riviera. Meski demikian, proyek ini menghadapi tantangan, seperti kesulitan dalam mencari CEO dan masalah administratif lain.
Selain itu, pertikaian mengenai hak eksklusif atas nama merek tersebut menambah kompleksitas tantangan yang dihadapi Meghan. Tampak perubahan arah ini mungkin menandai fase baru dalam kehidupan pasangan yang menikah pada Mei 2018 tersebut.
Sementara itu, Meghan disebut sengaja menahan diri untuk tidak, atau setidaknya belum, merilis memoarnya yang mengungkap rahasia. Melansir Mirror, Sabtu, 5 Oktober 2024, seorang sumber mengungkap bahwa ibu dua anak ini mungkin sedang menunggu saat yang tepat untuk merilis buku yang mengungkap segalanya, yang berpotensi menghasilkan "puluhan juta" dolar.Â
Advertisement