Liputan6.com, Jakarta - Ahli gizi mengungkap bahwa pemilihan topping pizza yang tepat dapat membantu mengurangi risiko kanker. Topping yang kaya antioksidan lebih disarankan untuk memberikan manfaat kesehatan.
Melansir NY Post, Rabu, 4 Desember 2024, seorang ahli diet onkologi dan penulis di Washington, Nichole Andrews, mengungkap rekomendasi pizza yang lezat, sekaligus lebih sehat. Salah satu idenya adalah mengganti daging olahan yang biasa jadi topping pizza.
Advertisement
Baca Juga
Badan Internasional untuk Penelitian Kanker milik Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan daging olahan sebagai "karsinogenik bagi manusia." Pada 2015, ada bukti yang cukup dari studi epidemiologi yang menunjukkan bahwa mengonsumsi daging olahan menyebabkan kanker kolorektal.
Advertisement
Daging olahan, yang meliputi hot dog, ham, sosis, kornet, dan dendeng sapi, telah diolah dengan cara tertentu untuk meningkatkan rasa maupun daya tahan bahan. WHO menyampaikan bahwa beberapa proses ini dapat menghasilkan bahan kimia yang berpotensi menyebabkan kanker.
Sementara itu, sebuah studi berskala besar yang diterbitkan tahun 2024 menemukan bahwa orang yang mengonsumsi banyak daging merah atau olahan menghadapi risiko kanker kolorektal yang lebih tinggi. Peluang ini bahkan lebih meningkat bagi orang dengan varian genetik tertentu.
Andrews menyampaikan bahwa Anda masih bisa memberi kesempatan pada pizza dengan mengganti pepperoni dengan makanan nabati maupun daging ayam. Ia pun mengemas beberapa resep pilihan yang menurutnya aman. "Ada begitu banyak pilihan yang menakjubkan," kata Andrews.
Pizza Lebih Sehat
Andrews menyarankan, "Perbanyak paprika, jamur, bayam, dan tomat. Tambahkan sedikit herba segar untuk menambah cita rasa."
Sayuran dapat menurunkan risiko kanker karena mengandung vitamin dan mineral yang membantu mencegah perkembangan sel kanker. Selain itu, sayuran kaya serat, yang membantu menjaga berat badan yang sehat.
Kemudian, masak pizza dengan berpacu pada diet mediterania yang menekankan buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian utuh, dan lemak sehat. Pola makan tersebut dapat mengurangi risiko beberapa jenis kanker, termasuk kanker kolorektal dan prostat.
Hal tersebut terjadi karena bahan makanan dalam diet mediterania memiliki sifat antioksidan, antiinflamasi, dan antitumor. Andrews juga merekomendasikan menambahkan zaitun, potongan artichoke, tomat ceri, dan sedikit minyak zaitun di atas pizza.
Taburkan sedikit keju feta untuk menambah kekayaan rasa. Kemudian resep ketiga, Andrews menyampaikan, "Tetaplah klasik dengan tomat segar, basil, dan mozzarella di atas kulit gandum utuh. Sederhana, namun memuaskan!"
Sebagian besar biji-bijian utuh mengandung banyak serat yang melindungi tubuh dari kanker usus besar dengan mempercepat pembuangan kotoran melalui usus. Institut Penelitian Kanker Amerika merekomendasikan mengonsumsi setidaknya 30 gram serat sehari.
Advertisement
Resep Keempat hingga Kelima
Pola makan yang tinggi garam telah dikaitkan dengan meningkatnya risiko kanker perut. Andrews mengusulkan membuat "pizza putih" dengan sayuran dasar, seperti ricotta rendah sodium, kangkung, bawang putih, dan sedikit mozzarella.
Resep kelima, Andrews menyarankan mengganti saus tomat dengan pesto basil rendah sodium dan menambahkan zukini, ayam rotisserie, paprika merah panggang, dan bayam. Kaya akan beta-karoten, vitamin C, dan serat, bayam dapat membantu melindungi tubuh dari kanker usus besar dan payudara.
Bayam dan kangkung sering diperbandingkan di bidang makanan sehat. "Bayam dan kangkung merupakan sayuran berdaun hijau tua yang sehat dan sangat padat nutrisi," kata Stephanie McKercher, ahli diet terdaftar dan pengembang resep berbasis tanaman di Denver, Colorado, melalui GratefulGrazer.com.
"Meski serupa, ada beberapa perbedaan utama dalam komposisi nutrisi masing-masing," tambah McKercher.
Natalie Gillett, ahli diet terdaftar berdomisili di New Jersey dan pemilik NatalieGilletNutrition.com, menyuarakan sentimen yang sama. Ia mencatat bahwa kedua sayuran berdaun hijau tersebut memiliki manfaat kesehatan berbeda, yang membuat keduanya layak untuk selalu ada di lemari es Anda.
Sementara itu, Romane Guerot, ahli diet terdaftar, ahli gizi olahraga, dan pelatih gaya hidup berbasis di Paris di Foodvisor.io/en, mengatakan bahwa kangkung adalah sumber serat, vitamin A, C, dan K, serta kalsium yang baik. Baginya, bayam merupakan sumber zat besi, kalium, folat, serta magnesium yang baik.
Sejarah Pizza
Pizza telah jadi salah satu sajian terkenal di dunia. Di balik itu, santapan ini tak lepas dari sejarah panjang yang dahulu dikonsumsi orang Mesir kuno, Romawi, dan Yunani.
Melansir History, tempat kelahiran pizza modern berada di wilayah Campania Italia barat daya, rumah bagi kota Napoli. Didirikan sekitar 600 sbelum Masehi sebagai pemukiman Yunani, Napoli 1700-an dan awal 1800-an adalah kota tepi laut yang berkembang pesat.
Secara teknis merupakan kerajaan independen, wilayah ini terkenal karena kerumunan pekerja miskin, atau lazzaroni. "Semakin dekat Anda ke teluk, semakin padat populasi mereka, dan sebagian besar kehidupan mereka dilakukan di luar ruangan, terkadang di rumah yang tidak lebih dari sebuah ruangan," kata Carol Helstosky, penulis "Pizza: A Global History" dan profesor asosiasi sejarah di University of Denver.
Orang Napoli membutuhkan makanan murah yang dapat dikonsumsi dengan cepat. Pizza jadi roti pipih dengan berbagai topping, dimakan untuk makanan apa saja dan dijual pedagang kaki lima atau restoran sederhana.
Pizza awalnya dikonsumsi orang miskin Napoli, menampilkan topping lezat yang disukai saat ini, seperti tomat, keju, minyak, ikan, dan bawang putih. Italia bersatu pada 1861, dan Raja Umberto I dan Ratu Margherita mengunjungi Napoli pada 1889.
Legenda menyebut, pasangan iyu bosan dengan menu tetap masakan haute Prancis dan meminta bermacam-macam pizza dari Pizzeria Brandi di kota itu, penerus pizzeria Da Pietro, yang didirikan pada 1760. Variasi yang paling dinikmati Ratu disebut pizza mozzarella, pai dengan keju putih lembut, tomat merah, dan basil hijau di atasnya.
Sejak saat itu, menurut cerita, kombinasi topping itu dijuluki pizza Margherita.
Advertisement