Dokter Gizi Tanggapi Program Makan Bergizi Gratis Sajikan Sereal Instan Selama Ramadan

Warganet menyoroti aspek gizi yang justru dinilai berkurang drastis dalam menu program makan bergizi gratis di bulan Ramadan ini, salah satunya adalah sereal instan.

oleh Henry Diperbarui 12 Mar 2025, 18:00 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2025, 18:00 WIB
Program Makan Bergizi Gratis (Program MBG) untuk anak sekolah di Jakarta mulai berjalan pada hari ini, Senin (6/1/2025).
Program Makan Bergizi Gratis (Program MBG) untuk anak sekolah di Jakarta mulai berjalan pada hari ini, Senin (6/1/2025). (Liputan6.com/Winda Nelfira)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali menjadi sorotan di media sosial, kali ini terkait perubahan menu saat bulan Ramadan yang beralih ke makanan instan. Dalam beberapa foto yang beredar di media sosial menunjukkan paket MBG yang berbeda dari biasanya, di mana makanan instan seperti biskuit, roti, dan sereal menggantikan menu bergizi seimbang.

Akun X @barengwarga turut mengangkat isu ini melalui tagar #AwasiMBGRamadhan, membagikan potret makanan instan yang dibagikan selama bulan puasa.  Dalam unggahan tersebut, terlihat paket makanan yang berisi satu sampai dua produk instan, dilengkapi telur rebus, dua sampai tiga buah kurma, susu kemasan, serta buah seperti jeruk atau salak.

Padahal beberapa waktu lalu Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono mengingatkan anak-anak Sekolah Dasar (SD) Barunawati, Palmerah, Jakarta Barat, untuk mengurangi konsumsi makanan cepat saji (instan). "Belajar makan sayur, belajar makan buah. Jangan makanan yang 'instan-instan' terus, harus makanan bergizi supaya menjadi generasi yang hebat," kata Agus saat meninjau pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SD Barunawati Palmerah,  8 Januari 2025, dikutip dari Antara.

Pergantian menu ini diklaim demi kepraktisan, agar makanan bisa dibawa pulang untuk berbuka puasa. Namun, publik menyoroti aspek gizi yang justru dinilai berkurang drastis. Beberapa warganet mengkritik keras keputusan ini, menilai makanan tersebut tidak mencerminkan konsep "bergizi" yang dijanjikan.

"Kata gua mending label 'bergizi' nggak usah dipake kalo makanannya kaya gini. Ini rata-rata udah keliatan tinggi gula, seratnya rendah, nggak bergizi seimbang," komentar seorang pengguna X.

Tak hanya soal kandungan nutrisi, biaya yang rendah juga menjadi perhatian. Banyak yang memperkirakan nilai makanan tersebut kurang dari Rp10 ribu per paket, jauh dari ekspektasi anggaran yang diberitakan sebelumnya.

 

 

 

Promosi 1

Persepsi Membingungkan Tentang Makanan Sehat

Dokter Gizi Tanggapi Program Makan Bergizi Gratis Sajikan Sereal Instan Selama Ramadan
Dokter Gizi Tanggapi Program Makan Bergizi Gratis Sajikan Sereal Instan Selama Ramadan.  foto: (dok.Instagram @drtanshotyen/https://www.instagram.com/p/DHAh63qyDfd/Henry)... Selengkapnya

 

Keputusan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk mengganti menu MBG dengan makanan instan memicu kekhawatiran para ahli. Salah satunya datang dari dr. Tan Shot Yen, dokter sekaligus pakar gizi masyarakat, . Ia menyebut kebijakan ini bisa membingungkan persepsi anak-anak tentang makanan sehat. 

"Jika produk ultra proses dibagi di sekolah, anak akan berpikir kalau ini asupan sehat. Kan diajarkan makan ini. Bahkan bisa jadi pengganti sarapan. Padahal jauh dari janji semula: kearifan lokal,"terang dr. Tan dalam unggahan di akuni Instagramnya @drtanshotyen pada Senin 10 Maret 2025.

Menurutnya, publik bisa jadi salah kaprah menilai makanan instan aman dikonsumsi secara rutin. Padahal, berbagai penelitian menunjukkan keterkaitan makanan ultra proses dengan peningkatan risiko berbagai masalah kesehatan. Warganet berharap ada evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan ini agar kualitas gizi tetap menjadi prioritas, terutama saat bulan Ramadan.

Sementara itu Direktur Kebijakan Publik Center of Economic and Law Studies (Celios) Media Wahyudi Askar menilai program Makan Bergizi Gratis (MBG) seharusnya disetop sementara selama Ramadan. Dia menilai, program ini kurang efektif dijalankan sementara mayoritas pesertanya sedang menjalankan ibadah puasa.

 

Program MBG di Bulan Ramadan

Melihat Kesibukan Dapur Penyedia dan Penyuplai Makan Bergizi Gratis
Untuk diketahui, menu yang dihadirkan dan diolah di dapur untuk Makan Bergizi Gratis dikelola langsung oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang ditunjuk Badan Gizi Nasional (BGN). (merdeka.com/Arie Basuki)... Selengkapnya

 

Sementara itu Direktur Kebijakan Publik Center of Economic and Law Studies (Celios) Media Wahyudi Askar menilai program Makan Bergizi Gratis (MBG) seharusnya disetop sementara selama Ramadan. Dia menilai, program ini kurang efektif dijalankan sementara mayoritas pesertanya sedang menjalankan ibadah puasa.

"Kalau pertanyaannya apakah sebaiknya MBG dihapus sementara selama Ramadan? Ya memang dihapus," kata Media Wahyudi kepada tim Bisnis Liputan6.com, Kamis, 6 Maret 2025.. Namun, dia mengatakan, sarannya ini kemungkinan tak akan dituruti oleh pemerintah. Lantaran, kebijakan MBG masuk dalam ranah politik anggaran yang perlu menjamin programnya berjalan.

"Karena enggak logis juga pelaksanaan program ini, tapi saya yakin juga keinginan saya enggak akan mungkin terjadi karena dari perspektif pemerintahnya ini sudah politik anggaran," ucapnya. "Kalau sudah politik anggaran, kebijakannya dipaksakan," ia menambahkan.Dia menilai, pelaksanaan MBG saat bulan Ramadan akan menimbulkan anggaran terbuang hingga miliaran bahkan triliunan rupiah.

D sisi lain, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menerima laporan adanya pengurangan anggaran makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Pengurangan anggaran itu dari yang seharusnya Rp10.000 menjadi hanya Rp8.000.

 

Tanggapan Kepala Badan Gizi Nasional

Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana. (Foto: Liputan6.com/Tira Santia)
Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana. (Foto: Liputan6.com/Tira Santia)... Selengkapnya

 

Menanggapi hal itu, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menjelaskan jika anggaran bahan baku setiap sekolah untuk MBG berbeda-beda.KPK belum mendapat penjelasan bahwa pagu bahan baku berbeda dari awal, Anak PAUD - SD kelas 3 patokannya Rp 8.000 dan anak lainnya Rp. 10.000. Ini berlaku untuk sebagaian besar Wilayah Indonesia Barat," kata Dadan, saat dihubungi Merdeka.com, Minggu (9/3/2025).

Selain itu, pagu bahan baku juga akan berbeda di setiap wilayah tergantung index tingkat kemahalan suatu barang. "Pagu bahan baku tersebut akan berubah sesuai index kemahalan masing-masing daerah (sesuai rilis Bappenas). Misalnya Papua, Puncak Jaya Rp 59.717 dan lain-lain," jelas dia.

Namun, jika penggunaan anggaran makan bergizi gratis tersebut terdapat kelebihan maka akan dikembalikan. Begitu sebaliknya, jika mengalami kekurangan akan ditambah sesuai dengan index kemahalan. "Penggunaan anggaran bahan baku ini sifatnya at cost. Kalau kelebihan akan dikembalikan, kalau kekurangan akan ditambah," paparnya.

Dasan menjelaskan, perihal anggaran untuk MBG disusun oleh kepala SPPG setiap 10 hari. "Pagu ini kan disusun oleh Mitra dan Kepala SPPG setiap 10 hari. Dalam usulan sudah rinci dari awal berapa jumlah penerima manfaat masing-masing," jelas Dadan.

"Nanti kalau dalam 10 hari kelebihan, akan carry over ke 10 hari berikutnya. Kalau kekurangan, akan dikoreksi untuk 10 hari berikutnya," sambungnya.

 

Infografis Program Makan Bergizi Gratis Dimulai 6 Januari 2025
Infografis Program Makan Bergizi Gratis Dimulai 6 Januari 2025. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya