Bolehkah Penderita Kolesterol Tinggi Makan Telur? Ini Faktanya!

Liputan6.com, Jakarta - Banyak orang bertanya-tanya, bolehkah penderita kolesterol tinggi makan telur? Pertanyaan ini sering muncul karena anggapan umum bahwa telur dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Namun, faktanya lebih kompleks dari sekadar asumsi tersebut.

Satu butir telur mengandung sekitar 186 mg kolesterol, sementara asupan harian yang disarankan adalah 300 mg. Meski demikian, tubuh manusia juga memproduksi kolesterol sendiri, sehingga konsumsi telur dalam jumlah wajar tidak selalu berdampak buruk pada kadar kolesterol darah.

Menurut dokter spesialis gizi dari Siloam Hospitals Kebon Jeruk, dr. Marya Haryono, M.Gizi, Sp.GK, FINEM, yang perlu diperhatikan adalah keseimbangan total asupan kolesterol dari berbagai sumber makanan. "Sebenarnya, yang harus dibatasi adalah asupan sumber kolesterol, termasuk kuning telur yang terlalu banyak. Apakah boleh dimakan? Boleh, hanya kita harus tahu porsinya," katanya kepada Health Liputan6.com dalam sebuah kesempatan.

Dengan kata lain, penderita kolesterol tinggi boleh makan telur asalkan dalam jumlah yang wajar dan dikombinasikan dengan pola makan sehat. Konsumsi telur secara moderat bahkan dapat memberikan manfaat kesehatan, termasuk mendukung fungsi jantung. Namun, mengonsumsi empat kuning telur dalam sehari bersamaan dengan makanan tinggi kolesterol lainnya tentu dapat meningkatkan risiko kesehatan.

Jadi, bagi penderita kolesterol yang ingin menikmati telur, kuncinya adalah mengontrol porsi dan memastikan asupan makanan lainnya tetap seimbang. Dengan demikian, manfaat telur tetap bisa didapatkan tanpa meningkatkan risiko kolesterol tinggi.

Mitos umum menyebutkan bahwa penderita kolesterol tinggi harus menghindari telur dan makanan gorengan. Padahal, yang perlu diperhatikan adalah sumber kolesterol, seperti kuning telur, seafood, dan makanan tinggi lemak jenuh (santan, gorengan).

Dr. Marya menekankan pentingnya pengaturan porsi. "Dokter biasanya akan menyarankan untuk menghentikan konsumsi kuning telur dalam situasi seperti ini karena asupan dari makanan lain sudah banyak yang mengandung kolesterol," tambahnya. Bukan larangan total, melainkan pengaturan porsi yang tepat.

"Kadang sebenarnya bukan enggak boleh, tapi lebih ke arah portion size," jelas dr. Marya. Jadi, fokusnya bukan pada menghilangkan telur sepenuhnya, tetapi mengontrol jumlah konsumsinya agar seimbang dengan asupan kolesterol dari sumber lain.

Tidak ada satu makanan pun yang secara spesifik 'mematikan' bagi penderita kolesterol tinggi, tetapi penting untuk memperhatikan porsi dan jenis makanan lainnya.

Gorengan, meskipun terbuat dari bahan nabati, tetap berisiko karena proses penggorengan meningkatkan kadar lemak jenuh. Oleh karena itu, mengimbangi satu butir telur dengan lima bungkus gorengan jelas tidak sehat.

Metode pengolahan makanan juga berpengaruh terhadap nilai gizinya. "Kalau cari makanan bergizi itu gampang ya, informasinya banyak. Tapi mungkin banyak juga yang lupa kalau cara masuk juga memengaruhi nilai gizi," jelas dr. Marya.

Selain asupan kolesterol dari makanan, faktor lain juga mempengaruhi kadar kolesterol darah. Menurut Healthline, lemak dan karbohidrat dalam makanan lebih berpengaruh daripada kolesterol yang dikonsumsi langsung. Sebuah penelitian tahun 2023 menunjukkan bahwa satu telur sehari umumnya tidak mempengaruhi kadar kolesterol kebanyakan orang.

Namun, ada pengecualian. Beberapa orang, yang disebut 'hyperresponders', mengalami lonjakan kolesterol setelah mengonsumsi makanan tinggi kolesterol. Ini mungkin karena faktor genetik.

Meskipun kadar LDL meningkat, peningkatan partikel LDL besar biasanya tidak berisiko, dan rasio LDL terhadap HDL tetap stabil. Bahkan, studi menunjukkan peningkatan partikel HDL pada hyperresponders, yang membantu mengurangi kolesterol berlebih.

Kesimpulannya, penderita kolesterol tinggi tetap boleh mengonsumsi telur, tetapi dengan memperhatikan porsinya dan mengimbanginya dengan pola makan sehat secara keseluruhan. Konsultasikan dengan ahli gizi untuk mendapatkan panduan yang tepat dan personal.