Liputan6.com, Jakarta - Bagi Anda yang ingin mengisi libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (libur Nataru) dengan mendaki Gunung Gede Pangrango, harap bersabar. Balai Besar Taman Nasional (BBTN) Gunung Gede Pangrango mengumumkan bahwa jalur pendakian ke dua gunung di Jawa Barat itu ditutup mulai Rabu, 25 Desember 2024.
Dikutip dari unggahan di akun Instagram @bbtn_gn_gedepangrango, Senin (23/12/2024), penutupan itu tercantum dalam Surat Edaran SE. 30/BBTNGGP/Tek/B/12/2024 bertanggal 20 Desember 2024. Disampaikan pula alasan penutupan jalur pendakian dua gunung favorit pendaki.
Advertisement
"Sehubungan dengan cuaca ekstrem dan dalam rangka pemulihan ekosistem di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, diberitahukan kepada seluruh Calon Pendaki/Pengunjung Wisata/Masyarakat/Penggiat Alam Bebas bahwa: Kegiatan Pendakian di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Ditutup Sementara untuk Umum Tanggal 25 Desember 2024 s.d 31 Maret 2025," bunyi pengumuman tersebut.
Advertisement
"Untuk yang hobi muncak mohon pengertian dan bersabar dulu ok," imbuh keterangan admin akun tersebut.
Sejumlah warganet merespons informasi itu beragam. Yang pro mendukung kegiatan penutupan tersebut karena dianggap beban lingkungan yang ditanggung kedua gunung akibat aktivitas pendakian sudah berlebihan. "Tutup aja setahun, sampahnya udah gabisa kehitung total beratnya," tulis seorang warganet di kolom komentar.
"Selamat Istirahat TNGGP. See you again at Hiking Season 2025," komentar warganet berbeda.
Namun, calon pendaki yang tak sabar menyebar informasi bahwa masih ada kesempatan pendakian Gunung Gede Pangrango di jadwal penutupan via open trip. "gua dapet info katanya kalo offline buka bang," kata seorang warganet. "tadi jga ngeliat komenan di tiktok kata bulan januari banyak open trip ke gedee," sambungnya.Â
Meski begitu, belum dapat dipastikan kebenaran informasi tersebut. Nomor call center yang tercantum di surat pengumuman hanya menerima pesan suara tanpa balasan.
Â
Â
Penutupan di Libur Pilkada
Sebelum libur Nataru, jalur pendakian Gunung Gede Pangrango juga ditutup saat hari libur Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada Rabu, 27 November 2024. Hal itu berdasarkan informasi surat edaran dari akun resmi TNGGP di media sosial Instagram resminya.Â
 "Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2024 tentang Hari Pemungutan Suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2024 Sebagai Hari Libur Nasional," tulis akun @bbtn_gn_gedepangrango, Senin, 25 November 2024.Â
"Maka dari itu, diberitahukan kepada seluruh calon Pendaki/ Pengunjung Wisata/ Masyarakat/ Penggiat Alam Bebas bahwa kegiatan pendakian dan wisata alam di TN Gunung Gede Pangrango ditutup sementara untuk umum pada tanggal 27 November 2024," keterangan akun tersebut.
Dari tanya jawab di kolom komentar unggahan, diberitahukan bawah penutupan tersebut hanya sehari saja saat Pilkada berlangsung. Banyak calon pendaki yang kecewa karena sebelumnya berharap ada sistem buka tutup untuk pendakian di hari libur Pilkada tersebut, namun ternyata ditutup selama satu hari.
Advertisement
Kenaikan Tarif Pendakian
Sejak 30 Oktober 2024, sejumlah Taman Nasional di Indonesia, termasuk Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) menerapkan penyesuaian tarif masuk untuk pendaki dan pecinta wisata alam yang hendak berkemah. Tarif tersebut dibedakan antara Warga Negara Indonesia (WNI) dan Warga Negara Asing (WNA).
"#Sobatgepang yang terlope sekebon maaf mimin spill tarif PNBP baru sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2024," tulis akun Instagram resmi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango @bbtn_gn_gedepangrango pada 31 Oktober 2024.
Kenaikan tarif itu berlaku untuk tiket masuk wisata alam, berkemah, dan pendakian Resort Cibodas dan Gunung Putri. Biaya pendakian dua hari satu malam totalnya Rp72.000 dengan rincian biaya tiket masuk Rp40.000, biaya kemah Rp5.000, biaya pendakian Rp20.000 dan asuransi Rp7.000.
Wisatawan lokal yang berkemah dua hari satu malam di hari kerja akan dikenakan biaya total Rp52.000, sudah termasuk tarif tiket masuk sebesar Rp40.000 dan biaya kemah Rp5.000. Sementara, tarif wisata sehari dikenakan biaya total Rp22.000, sudah termasuk asuransi. Besaran tarif berkemah dua hari satu malam di hari libur untuk WNI totalnya Rp72.000, untuk wisata alam satu hari Rp32.000, dan pendakian dua hari satu malam totalnya Rp92.000.Â
Biaya Pendakian ke Gunung Gede Pangrango
Sedangkan, total tarif berkemah dua hari satu malam untuk WNA Rp415.000, sudah termasuk asuransi. Untuk wisata alam selama satu hari biayanya Rp32.000, sementara biaya pendakian dua hari satu malam termasuk berkemah sebesar Rp435.000.Â
Di hari biasa, tarif akan berbeda untuk kunjungan rombongan pelajar maupun mahasiswa minimal lima orang. Berkemah dua hari satu malam totalnya Rp32.000, wisata alam satu hari Rp12.000, dan pendakian dua hari satu malam Rp52.000.
Hari libur bagi kelompok rombongan tarifnya juga berbeda. Berkemah dua hari satu malam Rp42.000, wisata alam satu hari Rp17.000, dan pendakian dua hari satu malam Rp62.000.
Biaya tersebut belum termasuk parkir kendaraan yang besarannya Rp5.000 untuk motor, Rp10.000 untuk kendaraan roda empat, dan Rp2.000 untuk sepeda yang semuanya dihitung per hari. Di akhir unggahan, pihak TNGPP menyebutkan bahwa penggunaan drone akan dikenakan biaya Rp2 juta per unit.
Untuk jalur Resort Selabintana, tarifnya cukup serupa dengan naik melalui Gunung Putri, Cibodas, Mandalawangi, maupun Situgunung. Kenaikan tarif ini juga berlaku jika masuk melalui Resort Tapos, Bedogol dan Cisarua.
Advertisement