Liputan6.com, Jakarta - Istilah skin positivity semakin populer dalam beberapa tahun terakhir di berbagai platform sosial media dan kampanye kecantikan. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan skin positivity dan mengapa penting untuk diterima oleh semua kalangan? Skin positivity atau skin positif pada dasarnya adalah gerakan yang bertujuan untuk merayakan keberagaman kulit, baik dari segi warna, jenis, maupun kondisi kulit.
Gerakan ini berfokus pada penerimaan diri dan menanggalkan standar kecantikan sempit yang sering kali digembar-gemborkan oleh media dan industri kecantikan. Alih-alih menilai kulit hanya dari sisi estetika atau penampilan fisik, skin positivity mengajak kita untuk lebih memahami dan menghargai kulit sebagai bagian dari identitas dan pengalaman hidup setiap individu.
Dalam banyak budaya, terutama di era modern ini, kulit yang mulus, cerah, dan bebas noda sering kali dianggap sebagai standar kecantikan utama. Namun, standar tersebut kerap realistis dan menekan banyak orang untuk berusaha mencapai citra yang tidak mencerminkan kondisi kulit alami mereka.
Advertisement
Contohnya, jerawat, bekas luka, hiperpigmentasi, atau kondisi kulit lainnya sering kali dianggap sebagai kekurangan yang harus disembunyikan atau diperbaiki. Akibatnya, banyak orang merasa tidak percaya diri dengan penampilan kulit mereka dan merasa terisolasi dalam upaya mereka untuk mencapai “kesempurnaan” yang sering kali tidak bisa dijangkau.
Skin positivity mengajak kita untuk merubah cara pandang tersebut. Alih-alih melihat kulit sebagai sesuatu yang harus diperbaiki, gerakan ini mendorong kita untuk menerima dan merayakan kondisi kulit kita seperti apa adanya. Ini termasuk mengakui bahwa setiap orang memiliki jenis kulit yang berbeda, dan itu semua adalah hal yang normal dan indah. Hal ini juga mencakup penerimaan terhadap kerutan, garis-garis halus, jerawat, dan bahkan pigmentasi yang alami pada kulit manusia.
Begitu pula mereka yang memiliki kondisi kulit seperti psoriasis, eksim, atau rosacea sering kali merasa malu dan ingin menutupi kondisi tersebut. Skin positivity bertujuan untuk mengubah narasi ini dan memberi ruang bagi semua orang untuk merasa cantik dan dihargai, terlepas dari kondisi atau warna kulit mereka.
Produk Kecantikan Makin Beragam
Salah satu aspek penting dari skin positivity adalah menghilangkan stigma terkait kondisi kulit tertentu. Banyak orang dengan kulit yang lebih gelap, misalnya, sering merasa terpinggirkan atau tidak terwakili dalam industri kecantikan, yang cenderung menonjolkan kulit yang lebih terang.
Gerakan ini tidak hanya berbicara tentang penampilan fisik, tetapi juga tentang kesejahteraan emosional dan mental. Penerimaan kulit yang sehat dapat berdampak besar pada rasa percaya diri seseorang dan bagaimana mereka melihat diri mereka sendiri. Menghargai kulit kita sendiri berarti kita memberi diri kita izin untuk merasa nyaman dan bangga dengan siapa kita, tanpa merasa tertekan oleh standar yang tidak realistis.
Gerakan skin positivity dari Cleora juga mengajak industri kecantikan untuk lebih inklusif. Produk kecantikan kini semakin beragam dan mendukung perawatan kulit yang sesuai dengan berbagai jenis dan kondisi kulit. Dari pilihan produk yang ramah kulit sensitif sampai kosmetik yang lebih inklusif dalam hal warna dan keberagaman, industri ini mulai memperhatikan pentingnya representasi yang adil dan terbuka.
Jadi, skin positivity bukan hanya sekadar tren kecantikan, tetapi sebuah perubahan budaya yang penting. Ini adalah gerakan yang mendukung penerimaan diri dan keberagaman, serta mengajarkan kita untuk merayakan keindahan kulit dalam semua bentuk dan warna.
Pada akhirnya, kulit kita adalah bagian dari diri kita yang patut dihargai dan dirawat dengan penuh kasih sayang, tanpa harus menunggu izin dari dunia luar untuk merasa cantik dan percaya diri.
Advertisement
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)