Hotel Resor di Ubud Raih Medali Emas Pertama Tri Hita Karana Awards 2024

Medali emas Tri Hita Karana Awards 2024 diberikan untuk hotel yang memperoleh nilai A (85--100), yang spesifikasinya disebut 'sangat baik' dalam menerapkan filosofi Hindu Bali tersebut

oleh Dinny Mutiah diperbarui 09 Feb 2025, 08:30 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2025, 08:30 WIB
Hotel Resor di Ubud Raih Medali Emas Pertama Tri Hita Karana Awards 2024
Soulshine Bali raih medali emas pertama di ajang Tri Hita Karana Awards 2024. (dok. Soulshine Bali)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - - Sebuah resor di kawasan Ubud, Soulshine Bali, menyabet medali emas di ajang Tri Hita Karana Awards 2024 yang puncaknya berlangsung pada pertengahan Desember 2024. Itu adalah penghargaan pertama yang diraih hotel tersebut sejak didirikan oleh pasangan Michael Franti dan Sara Agah Franti pada 2011.

Mengutip buku Tri Hita Karana Awards and Accreditation 2019, medali emas diberikan untuk hotel yang memperoleh nilai A (85--100), yang spesifikasinya disebut 'sangat baik' dalam menerapkan filosofi Hindu Bali tersebut. Tri Hita Karana yang berarti Tiga Jalan Menuju Kemakmuran itu menekankan bahwa kedamaian dan harmoni dalam hidup hanya dapat dicapai melalui hubungan yang saling menghormati antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan alam, dan antar-manusia itu sendiri.

"Kami percaya bahwa tanggung jawab kami tidak hanya sebagai sebuah bisnis, tetapi juga sebagai bagian dari komunitas dan lingkungan yang kami sebut rumah," ujar Agus Suananda, General Manager Soulshine Bali, dalam rilis yang diterima Lifestyle Liputan6.com, Kamis, 6 Februari 2025.

"Meraih Medali Emas ini, apalagi hanya dua tahun setelah kembali beroperasi pasca-pandemi, adalah sebuah pengakuan indah atas kerja keras dan dedikasi seluruh tim kami," sambungnya.

 

Tri Hita Karana Awards digelar setiap tahun sejak 2000, dengan 50 hotel di Bali yang berpartisipasi pada tahun lalu. Penghargaan ini mendapat pengakuan dari Organisasi Pariwisata Dunia PBB (UN-WTO) pada 2004 dan diintegrasikan ke dalam undang-undang pariwisata Bali pada tahun 2009. Pada 2010, filosofi Tri Hita Karana diadopsi sebagai bagian dari inisiatif Bali Clean and Green.

Raih Sertifikasi Verifikasi Emas

Hotel Resor di Ubud Raih Medali Emas Pertama Tri Hita Karana Awards 2024
Salah satu restoran di Soulshine Bali. (dok. Instagram @soulshinebali/https://www.instagram.com/p/C8N5fxVILS5/?hl=en/Dinny Mutiah)... Selengkapnya

Selain meraih Medali Emas di Tri Hita Karana Awards, Soulshine Bali juga mengumumkan bahwa resor ini telah menerima Sertifikasi Verifikasi Emas dari Eco Tourism Bali. Penghargaan ini mengakui komitmen resor terhadap keberlanjutan, termasuk konservasi sumber daya, pengurangan polusi, pelestarian keanekaragaman hayati, serta kontribusi sosial bagi masyarakat lokal.

"Kami sangat bangga dengan tim kami atas pencapaian sertifikasi ini dan terus menjadi pemimpin dalam perhotelan berkelanjutan," ujar Agus. "Penghargaan ini tidak hanya mengakui kerja keras kami dalam menjaga harmoni dengan alam, tetapi juga menginspirasi kami untuk terus berusaha dalam upaya keberlanjutan."

Soulshine Bali hadir dengan konsep memadukan sound dan wellness dalam kawasan resor. Dikelilingi sawah, tempat itu menggabungkan musik, alam, dan kehidupan mindful secara harmonis. Para tamu diajak untuk menikmati yoga, meditasi, diiringi musik live dalam komunitas inklusif.

Sementara, filosofi Tri Hita Karana sudah diimplementasikan masyarakat Bali sejak abad ke-10. Utamanya di Desa Pakraman dan Sistem Irigasi Tradisional Bali (subak). Oleh pemerintah, THK kemudian dijadikan konsep pembangunan Bali sejak 1969 atau Pelita I. Namun, pelaksanaannya hingga sebelum ajang penghargaan digelar tak pernah dievaluasi.

Bali Hadapi Overtourism

Kemacetan di Canggu Bali jelang tahun baru.  foto:  (dok.Instagram @thatgirl.lin/https://www.instagram.com/reel/DENb4yLz1hU/Henry)
Kemacetan di Canggu Bali jelang tahun baru.  foto:  (dok.Instagram @thatgirl.lin/https://www.instagram.com/reel/DENb4yLz1hU/Henry)... Selengkapnya

Di sisi lain, tantangan yang dihadapi Bali terkait pengembangan sektor pariwisatanya semakin berat. Overtourism di kawasan Bali Selatan terjadi hampir tanpa henti. Kemacetan jadi salah satu indikatornya.

Pengacara ternama Hotman Paris Hutapea termasuk menjadi salah satu korban saat berlibur di Bali pada akhir tahun lalu. Melalui unggahan di Instagram, Hotman mengungkapkan kondisi lalu lintas di kawasan Canggu Bali yang semakin parah dengan kemacetan panjang.

Dalam sebuah video yang diunggah di akun Instagram resminya, @hotmanparisofficial, Hotman terlihat menggunakan jasa transportasi ojek online (ojol) setelah terjebak macet saat menggunakan mobil.  "Jangan lewat short cut dari Batu Bolong ke Canggu. Macet total bisa 4 jam," tulis Hotman dalam keterangan videonya, Senin, 30 Desember 2024.

"Hotman pindah naik ojek. Salam dari Bali. Bali macettt," katanya. Ia bahkan sempat berteriak-teriak di jalan, mengomentari kemacetan yang terjadi. "Sesama pengendara ojek. Enakan naik ojek daripada Lamborghini," ujarnya sambil tersenyum kepada pengendara lain.

Belum lagi pembangunan amenitas yang masif di Bali Selatan yang berdampak banyak lahan produktif beralih fungsi. Hal itu mendorong PJ Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya, mengusulkan moratorium pembangunan hotel, vila, dan klub malam di empat daerah tersibuk di Bali kepada pemerintah pusat, yakni Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan (Sarbagita).

Moratorium Pembangunan Hotel, Vila, dan Klub Malam

KEK Sanur
PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) yang dikenal dengan Injourney, melalui anak perusahaannya PT Hotel Indonesia Natour (HIN), bekerja sama dengan PT Pertamina Bina Medika - Indonesia Healthcare Corporation (IHC) tengah membangun Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK Kesehatan dan Pariwisata pertama di Indonesia, berlokasi di Sanur, Bali.... Selengkapnya

Sang Made mengusulkan moratorium itu setidaknya berlaku untuk dua tahun. "Pemprov Bali sudah membuat usulan kepada Menkomarves untuk dilakukan moratorium pembangunan hotel, vila, diskotek, dan kelab pantai di kawasan Sarbagita 1-2 tahun, kami ingin tata dulu,” kata Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya dikutip dari Antara, Sabtu, 7 September 2024.

Sang Made dalam Diklatda Hipmi Bali itu menyampaikan bahwa usulan ini diajukan dalam rangka mendorong terbentuknya pariwisata Bali yang berkualitas. Tidak hanya soal moratorium pembangunan akomodasi pariwisata, lebih jauh usulan ini berkaitan dengan isu alih fungsi lahan sawah menjadi lahan komersil dan pengaturan perizinan Online Single Submission (OSS) yang tidak melibatkan daerah.

"Saya terkaget-kaget selaku penjabat, hanya lihat di Tiktok viral ada pemotongan tebing, tidak tahu kami sudah ada tiba-tiba, ada lagi kelab pantai besar di Tabanan dan Denpasar kami tidak tahu juga jadi terbengong-bengong saja," ucapnya.

Usulan tersebut didukung oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Pandjaitan. Ia bahkan menyebut moratorium tersebut dapat berlangsung hingga 10 tahun. Berdasarkan data Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), sekitar 34.000 unit AirBnb atau bisnis akomodasi berada di Bali.

 

Infografis Ragam Ulah Turis Asing Sewa Sepeda Motor di Bali. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Ragam Ulah Turis Asing Sewa Sepeda Motor di Bali. (Liputan6.com/Trieyasni)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya