Liputan6.com, Jakarta: Harga tepung terigu yang terus melejit membuat pengusaha kue dan roti mengeluh. Andreas, misalnya. Pemilik toko roti di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, kepada SCTV belum lama ini mengaku, terpaksa akan menutup tempat usahanya yang telah dirintis sejak 1978. Pasalnya, ia sudah tak mampu menutup biaya produksi yang semakin tinggi.
Tak hanya tepung terigu, harga mentega yang menjadi bahan dasar roti ikut naik. Jika harga roti dinaikan konsumen banyak yang beralih ke toko roti lain karena saat ini banyak pesaing bermunculan. Harapan para pengusaha makanan berbahan baku terigu agar harga turun sulit diwujudkan lantaran harga terigu internasional masih tinggi.
Tingginya harga di pasaran internasional memaksa harga di dalam negeri juga ikut naik. Meski pemerintah telah menghapus bea masuk terigu, kebijakan tersebut tidak membuahkan hasil karena harga terigu masih tetap tinggi. Harga terigu di pasaran kini berkisar sekitar Rp 7.000 per kilogram.(IAN/Tim Liputan 6 SCTV)
Tak hanya tepung terigu, harga mentega yang menjadi bahan dasar roti ikut naik. Jika harga roti dinaikan konsumen banyak yang beralih ke toko roti lain karena saat ini banyak pesaing bermunculan. Harapan para pengusaha makanan berbahan baku terigu agar harga turun sulit diwujudkan lantaran harga terigu internasional masih tinggi.
Tingginya harga di pasaran internasional memaksa harga di dalam negeri juga ikut naik. Meski pemerintah telah menghapus bea masuk terigu, kebijakan tersebut tidak membuahkan hasil karena harga terigu masih tetap tinggi. Harga terigu di pasaran kini berkisar sekitar Rp 7.000 per kilogram.(IAN/Tim Liputan 6 SCTV)