Harga BBM Turun, Erick Thohir: Kado Tahun Baru untuk Masyarakat Indonesia

Erick Thohir menyebut penyesuaian harga BBM ini dilakukan sebagai wujud mengutamakan kepentingan masyarakat. Pemerintah ingin memastikan keberlangsungan hidup masyarakat berjalan lancar.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Jan 2023, 16:08 WIB
Diterbitkan 03 Jan 2023, 12:55 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir dan  Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati di SPBU Pertamina di Jalan MT Haryono, Selasa (3/1/2022).  Erick Thohir memastikan ada penurunan harga Pertamax ke Rp 12.800 per liter pada Selasa 3 Januari 2023.
Menteri BUMN Erick Thohir dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati di SPBU Pertamina di Jalan MT Haryono, Selasa (3/1/2023). Erick Thohir memastikan ada penurunan harga Pertamax ke Rp 12.800 per liter pada Selasa 3 Januari 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan kabar baik bagi masyarakat pengguna BBM-nonsubsidi di Indonesia. Erick Thohir mengumumkan harga BBM nonsubsidi turun per hari ini, Selasa (3/1/2023).

"Harga baru berlaku per 3 Januari 2023 pukul 14.00 WIB ini. Semoga ini bisa menjadi kado tahun baru bagi seluruh masyarakat Indonesia," tutur Erick Thohir, dikutip dari siaran pers.

Dia menyebutkan, penyesuaian harga BBM ini dilakukan sebagai wujud untuk mengutamakan kepentingan masyarakat. Pemerintah ingin memastikan keberlangsungan hidup masyarakat berjalan lancar.

"Kita ingin beri kepastian lebih segera untuk masyarakat, dengan pengumuman penyesuaian harga yang lebih cepat,” kata Erick Thohir.

Dia mengungkapkan bahwa harga BBM nonsubsidi masih dapat berubah lantaran menyesuaikan tren minyak pasar dunia. Sebab, diketahui harga minyak dunia saat ini masih belum cukup stabil.

Meski begitu, Erick Thohir menambahkan bahwa penurunan harga jual BBM nonsubsidi memiliki konsekuensi yang harus ditanggung negara. Namun hal tersebut masih dalam kajian Kementerian BUMN.

“Di sisi lain tentu ada aturan yang harus kita penuhi, ini bersama-sama kita matangkan," ucap mantan Presiden Inter Milan ini.

Diketahui untuk BBM jenis Pertamax (RON 92) turun menjadi Rp 12.800 per liter dari sebelumnya Rp 13.900 per liter. Kemudian Pertamax Turbo (RON 98) turun ke harga Rp 14.050 per liter dari sebelumnya Rp 15.200 per liter.

Sedangkan harga Dexlite turun dari Rp 18.300 per liter menjadi 16.150 per liter. Dan terakhir harga Pertamina Dex turun dari Rp 18.800 per liter menjadi Rp 16.750 per liter. 


Harga BBM Subsidi Tetap

Menteri BUMN Erick Thohir meninjau langsung Pertamina Integrated Enterprise Data and Command Center (PIEDCC). Dok Pertamina
Menteri BUMN Erick Thohir meninjau langsung Pertamina Integrated Enterprise Data and Command Center (PIEDCC). Dok Pertamina

Menteri BUMN Erick Thohir memastikan harga jual Pertalite dan Solar subsidi tetap berada di Rp 10.000 dan Rp 6.800 per liter. Menyusul adanya penyesuaian harga bahan bakar yang dilakukan Pertamina per 3 Januari 2023 ini.

Untuk diketahui, Pertamina menurunkan harga Pertamax menjadi Rp 12.800 per liter mulai 3 Januari 2023, pukul 14.00 WIB. Sementara, harga BBM Subsidi masih tetap dengan harga yang berlaku saat ini.

"Catatan penting juga, BBM yang dibantu pemerintah seperti Pertalite, itu yang harganya (minyak) dunia nya masih tinggi, harga jual kita Rp 10.000 (per liter), itu masih dibantu pemerintah Rp 1.100 (per liter)," ujar dia kepada wartawan di SPBU Jalan MT Haryono, Jakarta, Selasa (3/1/2023).

Erick menegaskan, harga BBM Subsidi ini jadi bukti kepedulian pemerintah terhadap masyarakat.

"Jadi luar biasa pemerintah ini membantu masyarakat, karena kenapa? Pemerintah peduli daripada membantu masyarakat," tambah dia.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati memberikan penjelasan terkait harga Pertalite dan Solar ini. Menurutnya, dengan harga saat ini, subsidi yang digelontorkan pemerintah masih sangat besar.

"Dan khusus tadi Solar dan Pertalite harganya tetap. Kenapa? Karena hari ini yang Solar itu subsidi pemerintah besar sekali," bebernya.

Lebih lanjut, Nicke menerangkan besaran subsidi yang digelontorkan oleh pemerintah. Sebut saja untuk Solar yang dipatok Rp 6.800 per liter, mendapat subsidi sekitar Rp 6.500 per liter.

"Contoh seperti Solar, Solar kita jual Rp 6.800 padahal kalau kita lihat kompetiitor ini lebih dari dua kali lipatnya. Artinya yang disubsidi negara ini masih sangat besar. Jadi (disubsidi) Rp 6.500-an, jadi setengahnya, Kita tuh jual harga setengahnya dari harga pasar. Dimana pemerintah mensubsidi Rp 6.500 per liter untuk solar," kata Nicke menjelaskan.

Sementara itu, untuk BBM setara Pertalite dengan RON 90, harga yang dijual oleh kompetitor Pertamina, kata Nicke berkisar Rp 12.000-13.000 per liter. Dengan begitu, dia menyimpulkan besaran subsidi yang digelontorkan masih sangat besar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya