Ulama Banten Sebut Calon Kapolri Listyo Sigit Prabowo Peduli Pesantren

Komjen Listyo Sigit Prabowo ditunjuk Presiden Jokowi sebagai calon tunggal Kapolri menggantikan Jenderal Idham Azis.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 15 Jan 2021, 16:52 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2021, 15:44 WIB
Kabareskrim Polri Jenderal Listyo Sigit Pranowo
Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Pranowo memberi arahan pada penutupan Pelatihan Penanganan Tindak Pidana Pemilihan dan Laporan Sentra Gakumdu Pemilihan 2020, Jakarta, Kamis (27/2/2020). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Banten - Penunjukan Komjen Listyo Sigit Prabowo sebagai calon tunggal Kapolri oleh Presiden Jokowi mendapat sambutan hangat dari sejumlah kalangan. Tak terkecuali dari kalangan ulama dan pesantren.

Ketua Majelis Ponpes Salafiyah (MPS) Banten, KH Martin Syarkawi mengungkapkan, Listyo Sigit merupakan sosok perwira tinggi Polri yang memiliki hubungan dekat dengan banyak kalangan.

Saat menjabat sebagai Kapolda Banten, Listyo Sigit menunjukkan kepeduliannya terhadap keberadaan pondok pesantren (Ponpes) di provinsi tersebut. Salah satunya terkait bagaimana membangkitkan ekonomi dan kemandirian ponpes salafiyah.  

“Pak Sigit nanya, kira-kira solusinya apa untuk menjaga kemandirian ponpes salafiyah ini. Lalu terpikirlah untuk membangun pemberdayaan ekonomi pesentren," kata Martin Syarkawi kepada wartawan, Jumat (15/1/2021). 

Dari ide tersebut akhirnya muncul program Rumah Pangan Santri (RPS). Setelah didata dan diverifikasi, ada 150 lebih ponpes yang diikutsertakan dalam program tersebut. Konsep RPS seperti warung, yakni menyediakan gas, beras, dan kebutuhan pokok lainya. 

Untuk memuluskan program tersebut Sigit akhirnya merangkul Bulog dan Pertamina. “Saya berkelakar, ke Pak Sigit kalau dagang kita tidak punya modal. Alhamdulillah akhirnya beliau memberikan modal Rp 20 juta untuk masing-masing RPS," ungkapnya. 

Hingga saat ini, Ketua Pimbina Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Kota Serang itu mengaku, RPS yang dibangun Sigit saat menjabat Kapolda Banten sudah berkembang dan mampu menghidupkan ponpes.

"Pak Sigit juga memfasilitasi juga untuk jadi pangkalan gas 3 kilogram. Ini sangat luar biasa karena membantu ekonomi pesantren," tuturnya. 

Pengasuk Ponpes Al Fathoniyah Serang itu menilai, sampai saat ini kepedulian Sigit terhadap ponpes masih sangat tinggi. Buktinya, meski sudah berdinas di tempat lain dia masih memberi perhatian.

"Pernah jam 2 malam saya ditelepon sama beliau, katanya ada pesantren terbakar di Lebak. Beliau minta saya berangkat ke sana untuk melihat kondisi dan apa yang diperlukan," kenang Kiai Syarkawi.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Calon Tunggal yang Ditunjuk Jokowi

Diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengajukan nama Kepala Bareskrim Polri, Komjen Listyo Sigit Prabowo sebagai calon tunggal Kapolri ke DPR RI pada Rabu, 13 Januari 2021. Listyo akan menggantikan Jenderal Idham Azis yang memasuki masa pensiun pada 1 Februari 2021.

Komisi III DPR pun menjadwalkan proses uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test terhadap calon Kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo pada Selasa, 19 Januari 2021. 

"Senin calon akan diundang ke sini untuk membuat makalah. Sekitar 1-2 jam pembuatan makalah itu. Lalu hari Selasa akan dilakukan fit and proper test," kata Ketua Komisi III DPR Herman Hery, pada Rabu, 13 Januari 2021.

Dia menuturkan, uji kelayakan dan kepatutan terhadap calon kapolri Listyo Sigit Prabowo dimulai pukul 10.00 WIB.

"Fit and proper test itu akan dimulai jam 10 pagi. Dengan pola fit and proper test, 2x2,5 jam. Jadi jam 10 dimulai sampai 12.30. Lalu kita break dan jam 2 (siang) akan dimulai lagi," jelas dia.

Herman berharap, pada sore harinya, Komisi III DPR bisa menggelar rapat untuk membuat keputusan menolak atau menerima calon yang diajukan oleh Presiden Jokowi itu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya