Amien Rais: Hingga Akhir Hayat, Suhardi Tak Pernah Makan Roti

"Sebagai guru besar nasionalisme luar biasa," ucap Amien Rais.

oleh Yanuar H diperbarui 29 Agu 2014, 17:03 WIB
Diterbitkan 29 Agu 2014, 17:03 WIB
Ketua Gerindra Kritis, Sejumlah Tokoh Sambangi RSPP
Mantan Ketua Umum PAN, Amien Rais, hadir untuk melihat langsung kondisi Ketum Partai Gerindra, Suhardi, yang dirawat di ruang ICU RSPP, Jakarta, (26/8/14). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi tak hanya menjadi panutan bagi 3 orang anaknya, Hardiana Noviantari, Fajar Hardiantoro, Nur Rahmanto Aryadi. Dia juga menjadi teladan bagi anak bangsa lainnya dalam membangun negara.

Suhardi yang merupakan Guru besar Fakultas Kehutanan UGM dikenal sebagai sosok konsisten dalam memperjuangkan kedaulatan pangan rakyat. Hal ini ditunjukkan dengan tidak memakan roti selama 26 tahun. 

Roti, makanan berbahan gandum itu mulai menjadi 'musuh' setelah Suhardi mengucapkan sumpah yang dikenal dengan sumpah gandum. Saat itu, ia bersumpah tak memakan gandum sebagai bentuk kritikannya kepada pemerintah yang terus mengimpor gandum.

Menurutnya bahan pangan tersebut dapat diganti dengan bahan ketela. Ia pun juga dikenal dengan 'Profesor Telo'. Telo adalah istilah Bahasa Jawa untuk ketela.

"Sebagai guru besar nasionalisme luar biasa sejak muda sampai hayat tidak pernah makan roti. Karena roti dari gandum. Beliau tokoh Gadjah Mada yang mendambakan kedaulatan pangan. Gandum tabu buat beliau," ujar Amien Rais di Balairung UGM, Yogyakarta, Jumat (29/08/2014).

Amien menyebut sosok Suhardi dari sudut kolega di ranah politik bahwa suami dari Lestari Rahayu Waluyati itu tidak pernah terlibat korupsi dan sangat memegang idealisme politik yang santun. Bahkan sosok Suhardi adalah tokoh yang harus ditiru generasi selanjutnya.

"Gajah mati meninggalkan gading. Harimau meninggalkan belang. Nah belang atau jasa beliau itu adalah pendidikan, kepercayaan diri sebagai orang Indonesia dan kedaulatan pangan sebagai program utama. Sebagai politisi, beliau sangat etis memegang fatsun dan sama sekali jauh dari gejala korup," ujar Amien.

Selama mengenal 'Profesor Telo' ini, Amien menilai Suhardi sangat menjaga perasaan orang lain dan tak pernah membuat sakit hati teman, baik di politik maupun kesehariannya.

Selain itu, Amin menyebut sosok Suhardi akan diteruskan generasi selanjutnya. Mantan PP Muhammadiyah ini yakin di negara ini masih ada sosok seperti beliau. (Ein)

Baca juga:

Keluarga Serahkan Jenazah Ketum Gerindra Suhardi ke UGM

Rektor UGM: Kritik Pemerintah, Suhardi Tak Makan Gandum 26 Tahun

Suhardi di Mata Prabowo: Nasionalis yang Tidak Mencla-mencle

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya