SBY Terima Tawaran Jadi Presiden GGGI?

Masa jabatan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Presiden bakal berakhir pada 20 Oktober 2014 mendatang.

oleh Sugeng Triono diperbarui 09 Sep 2014, 14:41 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2014, 14:41 WIB
foto-presiden-kereta-kualanamu-2-140126a
SBY dan Ibu Ani saat berada di dalam kereta menuju bandara. Tampak salah seorang petugas memberi hormat pada SBY (Rumgapres/Abror Riski)

Liputan6.com, Jakarta - Masa jabatan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Presiden bakal berakhir pada 20 Oktober 2014 mendatang. Sejumlah tawaran kerja dari dunia internasional pun sudah mulai berdatangan kepada politisi Partai Demokrat tersebut. Salah satunya datang dari organisasi lingkungan hidup Global Green Growth Institute (GGGI).

Juru bicara kepresidenan, Julian Aldrin Pasha mengatakan, organisasi lingkungan hidup itu menawarkan jabatan Presiden GGGI kepada SBY setelah tak lagi menjabat Presiden RI.

Keseriusan organisasi yang berkedudukan di Seoul, Republik Korea Selatan ini makin terlihat. Hari ini, sejumlah delegasi GGGI dijadwalkan melakukan pertemuan dengan SBY di Kantor Kepresidenan, Jakarta.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa juga membenarkan adanya tawaran dari GGGI ini kepada SBY. Namun hingga kini yang bersangkutan masih belum memberi keputusan.

"(Pertemuan) Ini terkait dengan keputusan Presiden SBY soal menjadi Presiden GGGI. Saat ini masih mempertimbangkan," ujar Marty Natalegawa di Kantor Presiden, Jakarta.

Pertemuan yang berlangsung dengan GGGI ini, lanjut Marty, juga bagian dari pertimbangan Presiden SBY sebelum memutuskan menerima atau menolak tawaran kerja tersebut.

Jelang berakhirnya masa jabatan sebagai Presiden, SBY banyak menerima tawaran, tak terkecuali organisasi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

Selain di lingkungan organisasi PBB, seperti UNESCO, SBY juga mendapat penawaran dari mantan Perdana Menteri Jepang yang juga Ketua Asosiasi Jepang-Indonesia Yasuo Fukuda.

Pada pertemuan di Kantor Kepresidenan, Senin 1 September 2014 lalu, Fukuda secara khusus meminta Presiden SBY untuk berperan aktif, khususnya memberikan sumbangan pemikiran terkait peningkatan hubungan Jepang-Indonesia di masa datang. Namun, sepertinya SBY lebih tertarik pada organisasi yang berkonsentrasi pada lingkungan hidup seperti GGGI.

"Kalau di organisasi PBB, Presiden SBY tidak berminat. Tampaknya, Presiden SBY lebih tertarik memimpin Global Green di Korea Selatan," kata Julian beberapa waktu lalu. (Ein)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya