Sambut Idul Adha, Hewan Ternak Berlenggok Sebelum Dipotong

Dalam sesi ini, tak jarang peternak saling beradu dengan hewan ternaknya. Gara-garanya hewan ternak melawan saat diarak ke tempat penilaian.

oleh M Taufan SP Bustan diperbarui 30 Sep 2014, 16:56 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2014, 16:56 WIB
Sambut Idul Adha, Hewan Ternak Jadi Model Sebelum Dipotong
Dalam sesi ini, tak jarang peternak saling beradu dengan hewan ternaknya. Gara-garanya hewan ternak melawan saat diarak ke tempat penilaian.

Liputan6.com, Palu - Palu punya cara unik menyambut Lebaran Idul Adha atau Lebaran Kurban yang jatuh pada 5 Oktober 2014 nanti. Tidak seperti daerah lainnya yang menyiapkan tempat penyembelihan hewan kurban, Palu justru menggelar kontes hewan ternak. Kontes yang digelar Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Sulawesi Tengah itu berlangsung setiap tahun, tepatnya menjelang Idul Adha.

Ratusan hewan ternak, mulai dari sapi, kambing, dan domba diikutkan dalam kontes. Hewan-hewan siap jual yang diperuntukkan untuk Idul Adha ini dijejerkan rapi dalam tenda di sebuah lapangan terbuka.

Di sini hewan-hewan ternak siap disembelih itu dinilai. Kriteria penilaian meliputi kondisi fisik, berat badan, tinggi badan, dan kesehatan tubuh hewan ternak. Setelah kondisi fisiknya, hewan ternak yang berasal dari beberapa daerah di Sulteng dan juga dari luar Sulteng ini kemudian dinilai keseluruan gerak tubuhnya.

Jika hewan ternak yang dinilai tersebut melanggar atau tidak sesuai kreteria yang ditetapkan panitia, secara langsung  hewan ternak itu gugur tak bisa mengikuti lomba. Sementara hewan ternak yang lolos penilaian berhak mengikuti proses selanjutnya.

Yang menarik dan menjadi seru saat lomba, ketika pemilik ternak berusaha keras menyiapkan dan menenangkan hewan ternaknya untuk 'berperilaku baik' saat penilaian.

Dalam sesi ini, tak jarang peternak saling beradu dengan hewan ternaknya. Gara-garanya saat diarak ke tempat penilaian, hewan ternak melawan dan seakan tidak mau diarak. Ketika peristiwa ini terjadi, lapangan riuh oleh teriakan penonton. Namun, ada juga hewan ternak penurut, yang bersedia diarak mengikuti penilaian.

"Memang agak susah bawa hewan ternak dengan tenang untuk dinilai. Biasa mereka melawan seperti ini, karena kalau ditarik ke tempat penilaian, apalagi saat mengukur berat badan dan tinggi, hewan-hewan ternak ini seperti tidak mau," kata salah satu peserta kontes, Darmin, di lokasi kontes.

Momen lain yang tak kalah menarik perhatian pengunjung yakni saat panitia menilai gerak tubuh hewan ternak. Bak model, sapi, kambing, dan domba siap potong itu ditarik untuk berjalan layaknya di atas catwalk dan didampingi sang peternak. Dalam sesi ini, hewan ternak yang gerak tubuhnya normal dinyatakan lolos ke tahap berikutnya.

Meskipun hadiah kontes ini tidak terlalu besar, Rp 3 juta untuk juara pertama, namun peternak sangat antusias mengikutinya. Ini terlihat dari banyaknya jumlah peserta. Kontes hewan ternak yang berlangsung dua hari, Minggu 28 September dan Senin 29 September 2014, ini juga mendapat perhatian besar dari masyarakat Palu.

Selama pelaksanaan, warga menyemut menyaksikan kontes yang berlangsung di lapangan bola Jalan M Yamin, Kelurahan Birobuli, Kecamatan Palu Selatan, itu.

Salah satu peserta kontes, Rahmat, mengaku kegiatan ini membawa berkah tersendiri bagi dia. Hewan ternaknya tak hanya menjadi juara tapi juga laris terjual.

"Selain sudah dapat juara, ada beberapa sapi dan kambing kita juga yang langsung laku terjual untuk persiapan kurban," tandas Rahmat, Selasa (30/9/2014).

Pemerintah Sulawesi Tenggara menyambut positif kegiatan ini. Menurut Wakil Gubernur Sulteng Sudarto, kontes hewan berkontribusi besar bagi peningkatan perekonomian masyarakat. Khususnya warga yang bergerak di bidang peternakan hewan. (Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya