Jokowi Bertemu Presiden Tiongkok Xi Jinping Pagi Ini

Pertemuan dengan pemimpin negeri Tirai Bambu itu dilakukan di Great Hall of the People, Beijing.

oleh Liputan6 diperbarui 09 Nov 2014, 09:17 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2014, 09:17 WIB
Ilustrasi Jokowi
Ilustrasi Jokowi (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Beijing - Presiden Joko Widodo atau Jokowi dijadwalkan melakukan pertemuan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Perdana Menteri (PM) Tiongkok Li Keqiang, Minggu pagi waktu setempat.

Pertemuan dengan pemimpin negeri Tirai Bambu itu dilakukan di Great Hall of the People, Beijing, sekitar pukul 10.30-11.45 WIB tepat seusai Jokowi menghadiri pertemuan bisnis antara pengusaha Indonesia dan Tiongkok.

"Presiden akan memperoleh informasi dari Tiongkok sebagai tuan rumah terkait pertemuan (APEC) ini," kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi di Tiongkok, Minggu (9/11/2014).

Dia menjelaskan, pertemuan itu membahas hubungan kedua negara pada masa depan. Indonesia, tambah Menlu, juga akan melihat isu-isu yang akan dimunculkan serta menyampaikan agenda pemerintah.

Ia mengatakan, sejumlah isu prioritas yang akan diusung oleh pemerintah Indonesia antara lain adalah isu kerja sama maritim, investasi, energi, dan infrastruktur.

Untuk semua bentuk kerja sama yang akan dilakukan dengan negara sahabat, menurut Menlu, Jokowi telah menekankan bahwa kerja sama itu harus menguntungkan kedua belah pihak dan rakyat Indonesia.

Terkait dengan upaya menggabungkan poros maritim dan Jalur Sutra, Menlu mengatakan bahwa usulan tersebut masih dijajaki.

Sebelumnya dalam pertemuan dengan Menlu Tiongkok Wang Yi, Retno menyampaikan bahwa hubungan bilateral Indonesia dan Tiongkok merupakan hubungan antara 2 negara besar di kawasan Asia yang sedang terus berkembang, sehingga hal itu merupakan hubungan yang saling menguntungkan.

Tiongkok, tambah dia, adalah salah satu mitra terbesar Indonesia. "Dan tahun depan kita akan memperingati 65 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Tiongkok," lanjutnya.

Sementara itu, Jokowi, seusai menerima kunjungan kehormatan Menlu Tiongkok di Jakarta pekan lalu, menyampaikan bahwa ia mendorong agar Tiongkok turut serta dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia. Proyek infrastruktur itu di antaranya pembangunan rel kereta api, pembangunan jalan tol dan pembangkit listrik.

Selain itu, kata Jokowi, juga sempat disinggung terkait poros maritim yang menjadi salah satu isu utama pemerintahan Jokowi-JK dan Jalur Sutra maritim Abad 21 yang menjadi salah satu isu kemaritiman Tiongkok.

Tinjau Pembangkit Listrik

Pada Minggu sore waktu setempat, Jokowi dijadwalkan meninjau proyek pembangkit listrik dan pelabuhan di Tianjing, Tiongkok. Peninjauan itu dilakukan di sela-sela rangkaian pertemuan Forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Beijing.

"Intinya yang ingin dilihat adalah integritas antara pembangkit energi dan pelabuhan," kata Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto.

Dia menjelaskan bahwa upaya ini selaras dengan prioritas pembangunan pemerintahan Jokowi yaitu maritim dan tol laut, infrastruktur, kereta api, serta pangan dan energi.

Sementara itu Menlu Retno LP Marsudi menyampaikan bahwa perjalanan ke Tianjin akan ditempuh dengan menggunakan kereta api cepat dengan jarak tempuh kurang lebih 30 menit. Tianjin adalah salah satu dari 4 kota setingkat provinsi di Tiongkok selain Beijing, Shanghai dan Chongqing.

Kota yang berpenduduk 14,1 juta orang itu menurut data 2012 memiliki industri utama antara lain di bidang petrokimia, tekstil, mobil dan besi. Pelabuhan Tianjin juga merupakan pelabuhan terbesar di kawasan utara Tiongkok dan merupakan pintu akses maritim terpenting bagi Beijing.

Dengan luas daratan 121 km persegi, pelabuhan Tianjin adalah "man-made port" terbesar di Tiongkok. Pada tahun 2013, pelabuhan Tianjin menangani kargo sejumlah 500 ton dan kontainer sebanyak 13 juta TEU yang menjadikannya sebagai pelabuhan dengan aktivitas ke-4 terbesar di dunia dan pelabuhan kontainer ke-9 terbesar di dunia. Pelabuhan Tianjin menghubungkan Tiongkok dengan lebih dari 600 pelabuhan di 180 negara di dunia.

Sementara itu Tianjin Beijing Power Plant adalah pembangkit listrik bertenaga batu bara dengan kapasitas 2.000 megawatt yang dibuka pada 2009 dan berlokasi di Hangu Subdistrik, Binhai New Area. Pembangkit listrik itu adalah salah satu sumber tenaga bagi Tianjin terutama kawasan Binhai New Area. (Ant/Ado)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya