Pengamat: Regenerasi Pemimpin Golkar Itu Keharusan

Partai Golkar dinilai membutuhkan sosok pemimpin yang berasal dari generasi muda.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 16 Nov 2014, 16:48 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2014, 16:48 WIB
Profil Partai Golkar

Liputan6.com, Jakarta - Pergantian pemimpin di tubuh Partai Golkar dinilai diperlukan. Ini untuk membawa partai yang masih dipimpin Aburizal Bakrie atau Ical itu lebih berprestasi.

"Regenerasi Golkar sebuah keharusan," kata pengamat politik dari Indikator, Burhanuddin Muhtadi di Jakarta, Minggu (16/11/2014).

"Dalam indikasi terakhir, terjadi kemampatan regenerasi. Beringin muda yang cerdas dan kritis tidak mendapatkan tempat yang subur karena sistem yang membuat mereka termarjinalkan," imbuh dia.

Dia menilai, Partai Golkar membutuhkan sosok pemimpin yang berasal dari generasi muda. Ini demi merauk suara yang lebih besar lagi pada Pemilu 2019 mendatang.

"Perubahan restrukturisasi kepemimpinan. Ini penting untuk Golkar. Makin lama pemilih kita makin muda dan sedikit yang di atas 50. Kalau Ketum Golkar terlalu tua, nanti gagal menyapa pemilih yang lebih muda," imbuh dia.

Burhanuddin mengatakan, 2014 merupakan bukti konkret kegagalan Ical. Saat pileg, perolehan Golkar turun menjadi 91 kursi. Bahkan, Ical tak jadi maju sebagai capres saat Pilpres.

"‎Dia gagal menjadikan dirinya sebagai capres atau cawapres pun tak laku. Padahal dia ketua umum partai terbesar kedua," tutur Burhanuddin.

Sementara itu, pengamat senior dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Ikrar Nusa Bhakti menambahkan, bila Ical kembali menjadi pemimpin Golkar, maka partai tersebut sedang berada dalam kondisi senja.

"Kalau Golkar memilih Ical lagi. Kita lihat saja senja kala di Golkar yang terjadi. Saya melihat perlu regenerasi, karena Nurdin (Ketua SC Rampinas Golkar Nurdin Halid) ingin mempertahankan Ical demi ideologi Golkar yang ideloginya pancasila. Memang ada partai lain yang ideologinya bukan Pancasila,‎" imbuh dia.

"Apakah benar kalau Ical dipertahankan sebagai ketum bisa dijadikan motor penggerak utama di KMP (Koalisi Merah Putih)," tandas Ikrar.

Sementara itu,  Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar Idrus Marham menyatakan, Ical sudah mendapat dukungan mayoritas pengurus-pengurus partai yang ada di provinsi dan kabupaten/kota. Terlebih, tidak ada larangan bagi ketum incumbent untuk kembali mencalonkan diri.

Sedangkan menurut Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung, dukungan terhadap Ical untuk kembali mencalonkan diri sebagai ketua umum mencapai 300 lebih Dewan Pimpinan Daerah (DPD) tingkat I dan II. "Terhadap Aburizal Bakrie yang saya dengar-dengar ada 300an. Tapi (calon) yang lain saya dengar juga cukup banyak," kata Akbar 15 November 2014. (Mut)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya